22. Musuh Dalam Selimut

33 5 12
                                    

Halloo, hallooo!!

Jangan lupa vote and komen.

Yang ga ngasih mandinya pake air!

Happy reading❤️❤️


- MY SOLDIERS -

"Letnan yakin?" Tanya seorang kawan satu kubu Shaka.

"Saya tidak menyangka jika benar dia orang dibalik semua ini." Sahut yang lainnya.

"Tetapi Letnan," Semuanya menoleh ke arah ucapan tersebut. "Jika kita gagal, siapa yang akan bertanggung jawab?"

Shaka tersenyum. Ia mengisi pistolnya dengan amunisi. Kali ini mereka tengah berada di lebatnya hutan belantara luas.

Setelah dua minggu menjalani tugas, mereka semua masih bersama karena strategi yang di susun Shaka sangatlah hebat.

"Sudah. Kita makan terlebih dahulu. Saya tau kalian lapar." Ucap Shaka penuh perhatian kepada para anggotanya.

Mereka semua langsung bersorak kesenangan terutama Doni. Laki-laki itu malah telah terlebih dahulu memakan sebuah ikan bakar yang telah mereka tangkap dari sebuah sungai tadinya.

"Makan, Letnan." Tawar Doni sambil menyerahkan ikannya tadi.

"Makan aja. Kamu yang tangkep, masa saya tinggal makan." Tolaknya secara halus.

Doni hanya mengangguk. Ia lalu memakan ikan bakarnya di tambah dengan tiba-tiba yang lain ikutan menyerobot membuat mereka semua berebut makanan.

Melihat hal itu, Shaka tertawa riang. Ia membuka tasnya dan melemparkan sebuah pouch berisi makanan tentara Indonesia yang masih utuh.

"Makan."

"Tidak Letnan. Bahkan Letnan sendiri belum makan." Tolak yang lain sambil memperhatikan Shaka.

Doni mengedikkan bahunya. Ia langsung membuka pouch tersebut dan memanasinya. Hal itu membuat anggota lain ternganga.

Di mana perasaan perwira ini?

Namun di luar prediksi. Setelah panas, pria itu memberikan sebungkus makanan kepada Shaka dan menatapnya dalam.

"Makan. Saya tau Letnan lagi ga mood makan. Tapi kayak yang Letnan bilang, tambah energi itu perlu."

Pria itu tersenyum dan menyambut pemberian Doni dengan ramah. Hal itu membuat yang lain bahagia dan kembali berseru senang.

Seorang perwira lain mendekati Shaka. Ia menepuk pundak pria muda itu lalu duduk di sampingnya.

"Banyak pikiran, ya?"

Shaka tersenyum. Pria berusia empat puluh tahun itu meminum sebuah air hangat dari cangkir stainless yang ia bawa sendiri.

"Ya gitu lah, Bang." Jawab Shaka setelah menelan kunyahannya. "Abang sendiri sama istri gimana?"

"Udah baikan. Kemarin kita damai."

"Bagus lah bang kalo kayak gitu." Ucapnya sambil menepuk bahu pria tersebut.

"Kamu sendiri sama cewek kamu gimana?" Tanyanya balik.

Seketika Shaka mengingat kejadian Minggu lalu. Memang setalah seminggu lamanya ia berada di hutan belantara luas ini.

Pria itu merogoh ponselnya dalam tas, lalu mengaktifkannya. Ia memeriksa sinyal dan langsung mengirimkan sebuah pesan ke gadis tersebut.

Gabyyy
Online

You:
P
Gaby

MY SOLDIERSWhere stories live. Discover now