14. Sweet Seventeen

70 6 0
                                    

— MY SOLDIERS —

Hari ini Shaka benar-benar pergi ke sebuah mall besar di kotanya ditemani sang ibunda yang mendorong kursi roda miliknya.

"Kamu mau cari kado apa? Mama udah ngado sih buat Adek kamu, tapi kalo Gaby, Mama baru tau malah."

Shaka celingukan menatap sekitar. "Bingung juga, Ma. Beliin apa, ya?"

Keduanya celingukan mengamati toko-toko besar yang ada di mall ini. Banyak diantaranya yang menarik perhatian mereka, namun masih saja merasa kurang pas untuk Gaby.

"Ah! Gimana kalo gini aja?"

Clarysa menunduk dan membisikkan sesuatu di telinga putra sulungnya. Wajah Shaka langsung sumringah seketika.

"Setujuu!"

Dan akhirnya mereka berdua akan melancarkan aksi yang akan mereka persembahkan kepada calon menantu keluarga Eyando tersebut.

— MY SOLDIERS —

Malam telah tiba, entah angin dari mana tiba-tiba saja Shaka mengajaknya keluar malam ini.

Namun berbeda dengan hari biasanya yng dijemput langsung oleh Ryshaka, gadis itu dijemput oleh supir pribadi keluarga Eyando di rumahnya.

"Yah, aku berangkat dulu, ya?"

"I-iya. Hati-hati ya, sayang."

Gaby menyalami tangan Beni yang tengah tergagap karena melihat mobil marcendes benz berwarna putih yang tengah berada di halaman rumahnya.

Malam ini gadis itupun berpenampilang benar-benar sangat cantik dan elegan. Bahkan long dress berwarna maroon adalah hasil pemberian dari Shaka yang baru saja tiba tadi siang.

Entah apa yang akan mereka lakukan, karena jujur saja, Beni saja ikut berdebar.

— MY SOLDIERS —

"Dengan Nona Gaby?" Tanya seorang waiters berperawakan manis dan gagah dengan tuxedo hitam yang membalut kemeja putihnya dengan dasi hitam.

Gaby mengangguk kikuk. Demi Tuhan, walaupun ia juga tergolong dari keluarga orang kaya karena bisnis restoran Ayahnya berada dimana-mana, ia baru kali ini menginjakkan kakinya pada Autograph Tower, atau yang bisa disebut sebagai gedung tertinggi di Indonesia.

"Mari ikuti saya. Tuan Ryshaka telah menunggu anda."

Gaby mengikuti langkah pria itu masuk ke dalam lift dan menekan tombol paling atas membuat mata gadis itu membola.

Ting!

Setelah ditunggu, akhirnya pintu besi itu terbuka dan menampakan keadaan rooftop gedung yang di sulap se-epik mungkin untuk sebuah dinner romantis.

"Sebentar, Nona." Pria itu mengeluarkan sehelai kain panjang berwarna hitam. "Tuan Ryshaka meminta saya untuk menutup mata kekasihnya ketika tiba di sini."

"Kenapa harus ditutup?" Tanya Gaby spontan sambil memasang raut wajah cengo kala matanya mulai dililitkan kain.

"Nanti Nona akan mengetahuinya. Mari, Nona. Saya antar."

MY SOLDIERSWhere stories live. Discover now