7. Gaby & Leysa

87 8 0
                                    

Jangan lupa vote and comments!!
Thanks💗

— MY SOLDIERS —

"Dokter, gimana sama ayah saya?" Tanya Gaby tak sabar.

Pria itu tersenyum. "Ayah kamu baik. Untungnya masih ada beberapa stok kantung darah buat ayahmu. Setelah ini pasien akan dipindahkan ke ruang rawat, ya?"

"Iya, dokter. Makasih banyak."

Beberapa menit kemudian, Beni telah di pindahkan di ruang rawat vvip atas permintaan Ryshaka. Kali ini pria tersebut dengan Gaby tengah duduk ada sofa yang tersedia di dalam ruangan tersebut.

"Mas, kok Mas Shaka bisa seumuran sama Ayah sih? Ceritain dong."

Shaka tertawa memdengarnya. Ia menenggak air mineral dari botol kemasan yang ia beli di kantin rumah sakit tadi.

Pria itu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dengan kedua tangannya ia rentangkan.

"Sini, aku ceritain."

Dengan malu-malu, Gaby menurut. Ia masuk kedalam pelukkan Shaka dan menjadikan dada bidang pria itu sebagai tempat sandaran ternyamamnya.

"Dulu ayah kamu itu temen aku dari SMP. Tapi, setelah lulus SMP, ayah kamu gak ngelanjutin sekolah. Ayah kamu tipe anak yang beneran patuh banget sama orang tua. Dia ngerelain masa remajanya buat nuruti kemauan orang tuanya buat ngurusin bisnis keluarga. Terus, selang beberapa bulan kemudian, aku dapet kabar kalo ayah kamu itu di jodohin sama wanita yang umurnya selisih lima tahun diatas kita. Ayah kamu juga gak nolak. Anak patuh dia. Lagipula, ceweknya juga cantik. Siapa juga yang mau nolak. Hahaha..."

Gaby terdiam mengingat sesosok ibunya. Benar yang dibilang Shaka. Ibunya sangat cantik.

"Ngomong-ngomong, ibu kamu gimana kabarnya?" Celetuk Shaka membuat Gaby menatap ke arah depan dengan sorot mata hampa.

"Bunda udah gak ada."

Mata Shaka terbelalak lebar. "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Maaf, aku gak bermaksud—"

"Gakpapa, Mas. Aku paham kok." Gaby terdiam hingga ia kembali membuka pembicaraannya. "Bunda meninggal sepuluh tahun yang lalu saat aku hampir umur tujuh tahun. Bunda kena kanker darah stadium akhir yang udah dia sembunyikan dari kita."

"Ka-kanker darah?"

Gaby menatap Shaka bingung sambil mengangguk kecil. "Iya, Mas. Ada apa?"

Shaka terdiam dalam lamunannya. Matamya menatap Gaby dalam namun pikiranya menjelajah jauh ke masa lampau.

Wajah gadis di depannya itu mengingatkannya tentang masa lalunya. Perlahan, sepasang mata tersebut memerah.

Shaka langsung mengalihkan perhatiannya. Pria mengapit matanya yang terpejam menggunakan ibu jari dan telunjuknya.

"Mas? Are you ok?"

Pria muda itu menghela nafasnya dalam-dalam. Ia lalu kembali menatap Gaby yang memiliki wajah sama persis dengan masa lalunya.

"Aku gakpapa."

Gadis itu menatap Shaka tak yakin. Dengan keberanian penuh, ia menggapai tangan Shaka yang terkepal kuat di atas paha pria tersebut.

MY SOLDIERSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora