17. Laysa

68 5 0
                                    

Cieee, dapet thr banyak, yaa?

Aku ga maruk-maruk kok,
THR buat aku vote sma komen aja yaaa.

Terimakasih buat sedekahnya❤

Yang silent ga kebagian pahalaa😒


— MY SOLDIERS —

"Gab, bangun, Gab..."

Zea menggoyangkan tubuh Gaby perlahan. Niatnya dari lantai bawah memanggil keduanya agar ikut makan malam bersama malah diberikan kejutan demikian.

"Haduh! Cepetan bangun, Gab. Keburu Mama Papa pulang. Bisa langsung dinikahin kalian."

Gaby menggeliat kecil di dalam pelukan Shaka membuat pria itu perlahan membuka matanya.

Mata pria itu mengerjap linglung. Ia menyipitkan matanya sambil menunduk, menatap sesuatu yang tengah ia peluk dengan erat sekarang.

"Gaby?" Kagetnya kecil dengan suara lirih.

"Bang, buruan bangunin Gaby sebelum Mama Papa pul—"

"Sssstt... Biarin dia tidur. Nanti Abang aja yang pindah kamar." Balas Shaka dengan suara serak khas bangun tidur.

Pria itu menatap wajah Gaby dalam sambil mengumpulkan nyawanya. Perlahan sebuah ciuman manis Shaka berikan pada kening Gaby lalu ia membenahi posisi tidur gadisnya tersebut.

Shaka turun dari ranjang. Ia menggapai kruknya dan dibantu oleh Zea menuruni para anak tangga yang melintang panjang.

"Mama sama Papa belum pulng, Dek?" Tanya pria itu sambil mendudukkan tubuhnya pada kursi meja makan.

"Belum." Jawab gadis itu lesu sambil mengambilkan secentong nasi untuk Kakaknya.

"Palingan lagi di hotel." Celetuk Shaka asal sambil menggapai lauk yang ingin ia makan.

"Hotel? Kliennya ngajak meeting di hotel, ya?"

Jawaban polos dari adiknya membuat Shaka menatap Zea dalam. Gadis itu terlihat makan dengan tenang sambil membalas tatapan penuh kebingungan kepada dirinya.

"Emang salah kalo ngejokes sama anak kecil." Ucap Shaka dengan sangat pelan sambil fokus dengan makanannya.

Jam menunjukkan pukul delapan malam. Suasana di luar rumah tengah turun hujan dengan deras-derasnya bercampur angin.

Shaka dan Zea terdiam di ruang keluarga. Mereka hanya saling termenung sambil mengamati keluar jendela yang tengah turun hujan dengan lebatnya.

JDERR!!

Petir menyambar dengan kuat hingga membuat Zea melompat ke pelukan Ryshaka.

"Abang..." Lirih gadis itu ketakutan. "Mama, Papa, gimana?"

Shaka hanya terdiam sambil mengelus rambut adik tersayangnya. Pikirannya pun mengarah kerana tersebut membuat hatinya sedikit tak tenang.

JDERR!!

"AKHHHH!!"

Zea dan Shaka terlonjak kaget. Keduanya saling tatap dengan mata membulat lalu mendongak menatap kearah kamar Shaka.

Shaka tau suara itu berasal dari kamarnya yang kedap suara dengan pintu yang sengaja ia biarkan terbuka tadinya.

Matanya membulat menatap Zea. "Dek, samperin Zea! Cepetan! Abang nyusul!"

MY SOLDIERSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن