13. Bipolar (Arden & Gladis)

86 5 0
                                    

Sesekali komen donggg
Mau tau siapa aja yng baca🥺🙏🏼

— MY SOLDIERS —


"Le-leysa..."

Air mata Arden mengalir deras. Pria itu perlahan berlutut lalu menjambak rambutnya sendiri.

"ENGGAK!! LEYSA UDAH GAK ADA!! Gu-gue... Gue salah lihat! I-itu bukan Leysa!! BUKAN!!" 

Arden menangis sambil menjerit sejadi-jadinya. Tubuhnya bergetar hebat sambil menjambak rambutnya dengan kuat.

Arden Marvelino. Pria yang dulunya juga mantan kekasih dari mendiang Leysa. Selama dua tahun mereka berpacaran, tak pernah ada kebahagian untuk Leysa. Arden yang temperamental tanpa belas kasih dengan tega memukul kekasihnya setiap marah.

Toxic. Itu lah kata yang pantas untuk hubungan mereka. Tak pernah ada seharipun Arden memukul ataupun menyakiti batin Leysa.

Lantas, mengapa mereka bisa bertahan selama dua tahun? Itu semua karena Leysa memiliki hutang budi kepada Arden karena telah menyelamatkannya dari kecelakaan maut dan menjalani amanah dari kedua orang tua Leysa yang meregang nyawa oleh kecelakaan tersebut.

Namun, setelah dua tahun menjalani hubungan, akhirnya Arden menyelesaikan hubungan mereka karena Leysa ketahuan menyukai Shaka. Musuhnya sendiri dari kelas sepuluh.

Padahal, walaupun Arden toxic, pria itu sangat mencintai Leysa. Hanya Leysa lah tempatnya pulang. Hanya gadis itu tempat ternyaman baginya.

Sampi sekarang, Arden masih bersalah oleh perbuatannya sendiri atas semua kekerasan yang ia berikan kepada Leysa.

Clarysa berjalan cepat menghampiri sahabat putranya yang telah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Wanita itu ikut berlutut lalu menarik pria itu ke dalam pelukkannya. Pasalnya di sini, Gladis juga ikut kebingungan sendiri.

"Den, dengerin Tante." Ucap Clarysa lembut sambil menyibak rambut Arden. "Itu bukan Leysa. Kamu benar, Leysa udah gak ada. Dan dia... Dia Gaby. Calon istrinya Shaka. Itu hanya kebetulan wajah mereka mirip banget."

"Le-leysa... Leysa ud-ah gak ada, 'kan, Tan-te–hiks!"

Clarysa menyibak rambut pria itu. "Leysa udah tenang, sayang. Leysa udah gak ada."

Mendengar hal tersebut, Arden lantas mengangkat wajahnya. Ia menatap Gaby dalam dengan beruraian air mata.

Perlahan, ia berdiri lalu melangkah mendekati sang gadis.

"Kamu bu-bukan Leysa?"

Gaby menggeleng kecil. Arden meteskan air matanya sambil menatap Gaby dalam. Bahkan pria itu tak berkedip.

"Bo-boleh minta pe-pelukkannya?" Tanya Arden penuh harap.

Sebelum mengiyakan, Gaby menatap Shaka seakan-akan meminta persetujuan lalu putra sulung keluarga Eyando itu mengangguk singkat mengizinkannya.

Gaby berdiri lalu menyambut pelukkan erat Arden. Pria itu menangis cukup hebat di pundaknya.

Tangan gadis itu mengusap-usap punggung pria yang memeluknya tersebut.

Sampai di sini, Gaby senang dilahirkan dengan wajah sama persis dengan milik mendiang Leysa.

Sepertinya gadis itu sangat baik hingga dirinya dapat menatap pancaran kebahagiaan di mata Shaka maupun Arden ketika pertama kali menemuinnya.

Tak urung ia mengingat kejadiannya bertemu dengan Shaka untuk pertama kali. Hal itu hampir sama dengan keadaan sekarang.

Beberapa menit kemudian, Arden melepaskan pelukkan mereka. Pria itu berbalik dan mendekati istrinya.

MY SOLDIERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang