14. (end)

580 41 5
                                    

Semuanya mematung di tempat, di depan mereka terlihat Aryan menghadang peluru yang di arahkan ke zayyan.

"ARYAN!!!" Semua nya berteriak.

Dengan segera Dewangga menangkap tubuh Aryan yang hampir terjatuh menyentuh lantai.

Dengan amarah yang sungguh kentara sofian, angga, vana, dan vanca langsung melepaskan 20 tembakan ke arah Revan.

Dor

Dor

Dor

Dor

Detik itu juga Revan mati dengan mengenaskan, mayatnya sudah tak berbentuk lagi.

"A.. Aryan! Hei tetaplah buka matamu nak, Daddy mohon bertahanlah hiks" Pecah sudah tangis Dewangga melihat keadaan sang anak seperti ini.

"D.. Daddy A.. Aryan mo.. Mohon ja.. Ja. Jangan me.. Nan.. Gis, ar.. Yan su.. Sudah me.. Men.. Da.. Pat.. Kan se.. Mua ke.. Inginan Ar.. Yan, ar. Yan ba.. Bahagia ka.. Karena bi.. Sa men.. Dapat.. Kan ka.. Sih say.. Ang ka.. Lian se.. Semua" Patah patah Aryan.

"Tidak!! Papa mohon jangan berkata seperti itu, kita belum menghabiskan banyak waktu bersama-sama Aryan" Ujar Giovanno.

Dengan segera Dewangga menggendong Aryan ala bridal style dan berlari  kea arah mobil yang terparkir di luar.

Dewangga memerintahkan sopir untuk segera ke rumah sakit, Aryan berada di pangkuannya..

"D... Daddy Aryan mengantuk" Lirih Aryan.

"T.. Tidak nak daddy mohon bertahanlah sebentar ya, kita akan segera sampai di rumah sakit" Jawab Dewangga.

Namun sepertinya Aryan sudah tak sanggup lagi, ia menutup matanya dan tak sadarkan diri saat itu juga.

Dewangga yang melihat itupun seketika panik..

"Sial, cepatlah!! Jika terjadi sesuatu pada anak ku maka kepalamu yang akan jadi gantinya" Marah dewangga.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah sakit milik keluarga Dirgantara.

Dengan segera Dewangga menggendong Aryan yang sudah tak sadarkan diri ke dalam rumah sakit.

"Cepat!! Cepat tangani putraku!!" Titah Dewangga pada dokter yang ada di sana.

Semua dokter dan suster yang mendengar hal itu pun langsung kalang kabut dan dengan cepat membawa Aryan ke ruang UGD.

--------------------

Semua keluarga sudah ada di rumah sakit, tadi angga menghubungi Amel dan lainnya untuk segera ke rumah sakit.

Sudah 3 jam lamanya Aryan di dalam ruang UGD untuk di operasi, semuanya tak henti-hentinya mengirimkan doa untuk keselamatan Aryan.

Ting

Lampu yang semulanya merah berubah menjadi hijau, bertanda bahwa operasi nya telah selesai, dan keluar lah dokter dari dalam ruangan itu.

"Bagaimana kondisi cucuku!?" Tanya Fendrik dingin.

Dokter yang mendengar itu langsung gugup, habisnya semua orang yang ada di sini memandangnya tajam.

"Apa kau tidak punya mulut!? Jawab!!" Ujar Candra dingin.

"Tuan mudah Aryan sudah melewati masa kritisnya operasi nya juga berjalan lancar, tapi_" Dokter itu berhenti melanjutkan nya.

Semua orang yang merasa lega justru kembali khawatir dengan kelanjutan apa yang akan di sampaikan oleh dokter tersebut.

"Apa!? Kenapa kau berhenti!?" Tanya Calissa.

"Tapi tuan muda Aryan dinyatakan koma dan kami tidak bisa memastikan kapan tuan muda akan terbangun" Ujar dokter tersebut menunduk.

Semua yang mendengar itu pun mematung, tangis mereka semua pecah mendengar apa yang terjadi dengan Aryan.

S

K

I

P

------------------------------

Sudah 5 tahun berlalu, Aryan masih tak menunjukkan tanda-tanda akan bangun dari komanya.

Sekarang di ruangan VVIP itu seluruh anggota keluarga Dirgantara sedang ada di sana, dengan Dewangga yang memegang tangan sang putra.

"Nak kapan kamu bangun hm? Apakah di sana terlalu indah sehingga kau tak mau bangun hm?" Lirih Dewangga pada sang putra.

"Bang kapan abang bangun? Kami sudah lulus loh, kapan abang bangun dan merayakan kelulusan kami bertiga" Lirih angga.

Semuanya pun hanya terdiam sambil menunduk.. Sampai.......

Tangan Aryan bergerak di dalam genggaman Dewangga.

Dewangga yang merasakan akan adanya pergerakan dari sang putra pun langsung menatap Aryan.

"Aryan! Nak kau sudah sadar?" Tanya Dewangga senang.

Semua yang mendengar itupun langsung mengelilingi ranjang Aryan, dan Fendrik segera memencet tombol yang ada di dekat ranjang untuk memanggil dokter.

"D.. Daddy" Lirih Aryan lemah.

"Ya nak, Daddy ada di sini, terima kasih telah bertahan hingga kini" Ujar Dewangga sambil mengecup keing sang putra.

S

K

I

P

Sesudah Aryan di periksa, dokter menyampaikan bahwa kondisi Aryan sudah jauh lebih baik hanya butuh beberapa waktu lagi untuk pulih total.

Semenjak Aryan sadar semua keluarga nya makin overprotective padanya, Aryan tak diberikan pergi lagi untuk mengurus perusahaan nya

Jika ia memang harus pergi maka mereka semua akan ikut, ingat mereka semua bukan salah satunya.

Zayyan juga telah menjadi asisten dari Aryan, dulu ia pernah ingin bunuh diri karena telah menyebabkan Aryan seperti itu.

Namun dikarenakan keinginan Aryan sebelum jatuh koma ia pun langsung mengabdikan dirinya menjadi kaki tangan Aryan sama seperti David.

Semuanya kembali seperti biasa, tokoh utama kita akhirnya mendapatkan kasih sayang yang selalu ia dambakan sejak lahir

Sahabatnya sudah lengkap dan kembali bersamanya lagi, tak ada lagi masalah yang terjadi.

Hidupnya sudah tenang dengan keberadaan seluruh keluarga serta sahabatnya yang selalu menyanyangi dan melindunginya.

Tamat....

_______________________________

769 kata

Yeayy akhirnya selesai juga cerita ini😁

Maaf semuanya jika alurnya tak seperti yang kalian inginkan, dan maaf juga jika bab nya terlalu sedikit..

Author menamatkan nya karena senin besok author bakal ujian, ujiannya di majuin sama kepsek 🥲🥲

Dan sebab itulah author namatin hari ini, maaf ya karena lama ngk upload kemarin pada sibuk karena praktik...

Dan juga novel BoBoiBoy insyaallah rencananya bakal di tamatin nanti sore, mungkin cuma 6-10 bab di novel itu...

Ok sekian pemberitahuan nya

Terima kasih untuk para pembaca yang setia membaca sampai selesai cerita ini☺

Assalamu'alaikum wr. wb

Lost SmileWhere stories live. Discover now