Di ruangan yang sangat gelap kini terdapat seorang pemuda dan 2 orang berpakaian hitam yang rapi di belakangnya
Dan ada satu orang paruh baya di depannya, walaupun sudah hampir memasuki usia kepala lima ia masih tampan dan gagah
Pemuda itu menunduk sambil menangis menahan sakit, pemuda itu kini tengah di hukum karena pulang terlambat
Sebenarnya ia pergi untuk mengurus kerja kelompok yang ditugaskan untuk kuliahnya namun ia tak di percayai oleh siapapun
Ctas
Ctas
Ctas
"Kau semakin berani untuk membangkang ya" Suara bariton tegas yang telah dikeluarkan oleh orang didepannya itu
"Jawab aku aryan!!! Apa kau tak punya mulut hah!?" Marah orang di depannya itu yang sayangnya adalah orang tuanya sendiri
Ya, pemuda yang menunduk menahan rasa sakit itu ialah Aryana gilang Dirgantara dan pria paruh baya
Di depannya itu ialah Daddy nya sendiri yaitu Dewangga putra Dirgantara, ia kini tengah menghukum aryan karena pulang terlambat
Padahal aryan sudah menjelaskan alasannya untuk pulang terlambat namun apalah daya ketika orang tuanya sendiri tak mempercayai nya
"KAU MEMANG ANAK SIALAN!!! KARENA KAU ISTRIKU MENINGGAL DAN KARENA KAU PULA ANAK-ANAK KU TAK BISA LAGI MENDAPATKAN KASIH SAYANG SEORANG IBU, KENAPA BUKAN KAU SAJA YANG MATI" Teriak Dewangga pada aryan yang masih tertunduk
Deg
Sungguh sakit hatinya aryan, ia juga tak ingin mommy nya pergi jika ia bisa memilih maka biarlah ia yang akan pergi
Namun saat itu ia hanyalah seorang anak yang baru berusia 4 tahun, ia juga butuh kasih sayang waktu itu
Namun bukannya mendapatkan kasih sayang justru ia malah disalahkan atas kematian sang ibunda
"Cih aku menyesal karena mempunyai anak tak berguna seperti dirimu" Ucap Dewangga lalu melenggang pergi dari sana
Bahkan kedua bodyguard itu juga sudah pergi, kini hanya tinggal aryan dalam ruangan gelap itu
Pakaian nya sudah berlumuran oleh darah, pikirannya berkecamuk saat ini, perkataan dari daddy nya masih terngiang-ngiang
Di dalam pikiran nya, ia sudah mengalami hal ini semenjak ia berusia 4 tahun, awalnya ia hanya diacuhkan
Namun saat umur nya menginjak 9 tahun, ia mulai di perlakukan layaknya seperti budak oleh keluarga nya sendiri
Sudah 12 tahun ia mengalami kekerasan fisik dari keluarga nya sendiri, bahkan ia sudah tak bisa merasakan sakit lagi
Fisik nya sudah terbiasa terluka, batin dan mentalnya kini harus hancur lagi, seorang aryan hancur di tangan keluarga nya sendiri
Kini yang ada dalam pikiran nya hanyalah satu, apakah ia memang tak pantas merasakan kebahagiaan?
Pertanyaan itu terus berulang-ulang muncul di kepala nya, dan kini ia terkekeh kecil dengan nada yang menyedihkan
"Sepertinya aku memang tak pantas untuk bahagia, sebaiknya aku menyerah, mereka hanya akan risih dengan keberadaan ku, aku akan melindungi keluarga ini sampai napas terakhirku. Mulai sekarang aku akan menjauh dari kalian semua" Ucap sendu aryan sambil tersenyum manis
Namun dengan air mata yang masih setia keluar dari manik hitam itu, kini ia menyerah mendapatkan kasih sayang
Kini ia akan menjauh dan melindungi mereka dari ancaman, ia juga punya banyak musuh namun yang aryan pedulikan hanya keluarga nya seorang
ESTÁS LEYENDO
Lost Smile
No Ficcióntentang sulung dari keluarga Dirgantara yang selalu dianggap tidak penting dan selalu diacuhkan oleh keluarga nya, bahkan adik-adiknya pun ikut mengacuhkan nya. ia selalu mencari perhatian dari seluruh keluarganya bahkan rela di suruh suruh oleh ad...