Keesokan harinya~~
Aryan terbangun saat jam menunjukkan pukul 05.30
Saat terbangun Aryan merasakan sakit dan mual di perutnyaDan Aryan baru ingat bahwa kemarin ia lupa untuk makan malam, uhhh pasti magh nya kambuh hari ini
"Shhh arghh perutku, sial aku lupa bahwa aku punya penyakit magh akut" Ucap Aryan sambil menekan perutnya
Lama ber sender di tempat tidur ia pun melangkah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya,
Hari ini Aryan beserta adik-adik nya libur di karenakan mereka ingin liburan bersama hari ini
(Pemilik sekolah mah bebas ygy)
Seusai membersihkan dirinya Aryan kembali ber sender di atas kasur nya, sungguh perutnya sakit dan Kepala nya pusing sekali
Ia tak punya tenaga untuk beraktivitas hari ini, mungkin ia harus mengatakan pada keluarganya yang lain bahwa ia tak bisa ikut liburan.
Di lantai bawah, tepatnya di ruang makan~~
"Di mana bang Aryan dad?" Tanya sofian
"Daddy tak tau sofian, Daddy kira Aryan sudah ada di sini" Ucap dewangga yang baru saja datang
"Mungkin bang Aryan masih tidur, biar aku saja yang memanggilnya" Ucap angga pergi ke kamar Aryan
"Aku ikut angga" Ucap amel segera pergi menyusul angga ke kamar Aryan.
Kini keduanya berada di depan pintu kamar Aryan, sebelum masuk mereka berdua mengetuk pintu terlebih dahulu
Tok
Tok
Tok
"Bang, ini waktunya sarapan ayo kita turun sama-sama" Ucap amel sambil mengetuk pintu
"Bang? Bang Aryan!? Abang denger kita? Bang buka pintunya bang, abang jangan bikin kita panik" Tanya angga dengan nada panik
"Bang Aryan? Abang nggak kenapa-napa kan bang!?" Tanya amel dengan nada khawatir
"Amel minggir, biar aku dobrak aja pintunya" Ucap angga dan diangguki oleh amel
Saat amel sudah mundur, angga pun bersiap-siap untuk mendobrak pintu kamar Aryan, namun sebelum itu....
Sreakkk
Pintu itu terbuka, Aryan yang membukanya, tentu itu membuat amel dan angga lega karena mereka pikir ada apa-apa yang terjadi dengan Aryan
Namun ketika mereka melihat wajah Aryan, alangkah terkejutnya mereka ketika melihat wajah Aryan yang begitu pucat.
"K... Kalian m..mau ngapain kesini?" Tanya Aryan dengan nada lirih karena sungguh perutnya sangat sakit
"Bang, abang kenapa!? Kok muka abang pucat banget!?" Tanya amel
"Abang ngk kenapa-napa kok" Jawab Aryan dengan sedikit senyuman
"Kita kesini mau manggil abang turun ke bawah buat sarapan" Sahut angga
"Oh baiklah ayo kita turun" Ucap Aryan, namun saat baru melangkah ia tiba-tiba limbung dan hampir saja terjatuh
Jika angga tidak cepat-cepat untuk menangkap tubuh Aryan, entah apa yang terjadi, saat Aryan melangkah tadi
Kepalanya tiba-tiba berdenyut dan kakinya juga lemas, sehingga ia tak mampu menopang tubuhnya lagi.
"Bang! Abang beneran ngk apa-apa!?" Tanya amel sambil memegangi tangan Aryan yang satunya lagi
"Bang, abang pucet banget ini, bahkan tadi abang hampir jatuh" Ucap angga khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Smile
Non-Fictiontentang sulung dari keluarga Dirgantara yang selalu dianggap tidak penting dan selalu diacuhkan oleh keluarga nya, bahkan adik-adiknya pun ikut mengacuhkan nya. ia selalu mencari perhatian dari seluruh keluarganya bahkan rela di suruh suruh oleh ad...