Saat ini kondisi Aryan bisa di bilang cukup memperihatinkan, karena Aryan di rantai di kursi sambil di cambuk okeh Zayyan.

Pakaiannya yang tadinya rapi sudah banyak sobek dan berubah menjadi merah darah.

Namun tak sekalipun Aryan meringis, ia sudah biasa akan rasa sakit bisa dibilang ia kebal namun ini bukan penyakit CIPA melainkan kesadaran nya akan rasa sakit saja yg rendah.

Aryan tetap menatap lurus ke depan, dimana terdapat seorang pria paruh baya yang dia yakini sebagai paman nya Zayyan yaitu Revan.

Dapat Aryan lihat, Revan sedang menyeringai sambil menatap remeh ke arahnya.

"Akhirnya aku bisa membunuhmu Aryan, dan membalas kan dendam ku padamu" Ujar Zayyan sambil menodongkan pistol ke kepala Aryan.

Aryan hanya menatap lurus ke sahabat nya itu, ia tak apa-apa jika harus berakhir di tangan Zayyan.

Aryan sudah mendapatkan semua keinginan nya, ia sudah di sayangi oleh keluarganya dan juga sudah merasakan betapa hangatnya sebuah keluarga.

Jadi jika memang ini adalah akhirnya maka Aryan akan menerima itu semua dengan lapang dada.

"Selamat tinggal sahabatku" Ujar Zayyan.

Zayyan sudah bersiap-siap untuk melepaskan pelatuk itu, dan Aryan sudah menutup matanya sambil tersenyum.

Dorr

Suara tembakan itu terdengar nyaring di ruangan gelap tersebut.

Namun Aryan tak merasakan apa-apa, jadi Aryan pun membuka matanya, dan alangkah terkejutnya ketika ia melihat di depannya

Zayyan sedang berlutut sambil memegang bahunya yang tertembak, dan dapat pula Aryan lihat di belakang zayyan, yaitu Revan yang sedang

Menodongkan pistol pada mereka, dan dapat Aryan tebak bahwa Revan lah yang menembak zayyan.

"A.. Apa yang paman lakukan!?" Tanya zayyan gugup.

"Hahahhahaha kau terlalu bodoh zayyan, kau lebih mempercayai ku daripada kedua sahabat mu itu

Benar aku yang membunuh seluruh keluarga mu itu" Jawab Revan sambil tertawa.

Zayyan yang mendengar itu pun mematung, dia di bodohi? Apa dia telah mempercayai orang yang salah?

Apa yang telah ia lakukan? Kenapa ia begitu bodoh selama ini!?

Padahal kedua sahabatnya sudah menyerahkan segala bukti bahwa pamannya ini lah pelakunya namun mengapa dia tak mempercayai mereka!?

--------------------

"Kenapa kau melakukan semua ini hah!?" Tanya Aryan.

"Aku dendam pada mu Aryan, karena kau perusahaan ku yang seharusnya menjadi nomer 1 di Eropa malah bangkrut

Semua kolega ku berpindah pada mu, padahal saat itu kau baru saja mendirikan perusahaan itu selama 2 tahun,

Namun mengapa? Mengapa!? Kau yang menjadi nomer 1 hah!?" Jawab Revan emosi.

"Kau bodoh, aku tidak pernah merebut kolega mu dan bukan aku yang menyebabkan perusahaan mu bangkrut, kau sendirilah yang membuat perusahaan mu bangkrut.

Jangan kira aku tidak tau, kau selalu berfoya-foya di luar sana tanpa mau peduli tentang Keuangan mu bahkan perusahaan mu saja tak pernah kau urus.

Kau selalu memerintahkan asisten mu untuk melakukan segala urusan di perusahaan mu itu, dan sejak asisten mu itu meninggal tak ada lagi yang mengurus

Perusahaan itu, tapi kau tetap tak peduli akan hal itu dan terus berfoya-foya, kau lah yang menyebabkan kehancuran mu sendiri tuan Revan" Balas Aryan.

Sedangkan zayyan masih tetap terdiam di tempat dengan posisi berlutut di sebelah kaki Aryan.

"Diam!! Kalian akan mati hari ini" Ucap Revan menyeringai.

Namun sebelum itu terjadi, seseorang telah menembak perut nya sehingga ia jatuh berlutut, dan bisa kalian tebak pastinya siapa yang datang.

Brakk

"Aryan!!" Panggil Dewangga.

Segera mereka melepaskan Aryan dan memapahnya,  dapat mereka lihat kondisi Aryan yang jauh dari kata baik.

Amarah mereka semua memuncak melihat Aryan dalam kondisi seperti akan mereka pastikan pelakunya akan mendapat balasan yang setimpal.

Sedangkan zayyan di papah oleh David, walaupun setelah semua yang zayyan lakukan tetap saja lelaki itu adalah sahabatnya dulu.

"Kau akan mendapat hukuman yang setimpal tuan zayyan" Ucap Sofian dingin.

"Jangan, dia hanya salah paham, sekarang dia sudah tau semuanya kumohon jangan apa-apa kan dia" Lirih Aryan.

Zayyan yang mendengar itupun tak kuasa menahan tangis dan segera berlutut di bawah kaki Aryan.

"Aryan ku mohon maaf kan kebodohan ku, biarkan saja aku di hukum bahkan aku pantas di hukum mati" Ujar zayyan.

"Tidak, kau adalah sahabat ku, jangan seperti ini jika aku di posisi diri mu saat itu mungkin aku akan melakukan hal yang sama juga" Jawab Aryan lirih sambil tersenyum.

Semua yang mendengar itu pun terdiam, sebenarnya terbuat dari apa hatinya Aryan kenapa dia begitu mudah memaafkan seseorang?

---------------

Tanpa di sadari semuanya, Revan mengambil pistol di dekatnya dengan sisa sisa kekuatan nya dan mengarahkan nya pada zayyan.

'Setidaknya bukan aku saja yang akan mati, jika Aryan tak bisa ku bunuh maka kau yang harus mati zayyan' batin Revan.

Aryan yang melihat Revan mengarahkan pistol nya ke arah zayyan pun ingin menyelamatkan nya dan....

Dorr

__________________________________

1222 kata

To be continued....

Lost SmileWhere stories live. Discover now