Part 5: Perkara Pohon Pisang

36 19 8
                                    

"Nenek tau ja, kamu ini hanya membela yang benar tapi seharusnya tidak perlu berlebihan,"

"Maaf.."

Salma bisa melihat ekspresi penyesalan di raut wajah sang cucu, tangannya membelai lengan Jae dengan lembut seraya tersenyum.

"Nenek sudah bicara dengan wali kelas mu, sudah, tidak apa apa,"

"Sana pergi ke kelas," Lanjut nya.

Jae mengangguk, "Hati hati, nek,"

📍2 jam yang lalu (Flashback on).

Sungguh hening ketika Jae sedang membuat trio ini babak belur, terutama Gathan yang hampir tidak sadarkan diri karena Jae terus memukuli wajahnya tanpa henti.

Tidak ada satu pun murid yang berkomentar, mereka hanya menonton kejadian ini. Pertama kali nya mereka melihat seseorang yang memukuli Gathan sebrutal sekarang.

Beberapa dari mereka hanya merekam moment langka ini.

"Eja.." Lirih Cika saat dirinya terpaku.

Ia sangat ingin menenangkan Jae namun terlalu takut untuk melihat apa yang terjadi di hadapannya, terlebih banyak yang memilih mundur.

"Buset pentolan sekolah tumbang "

"Gila, Gathan bakal mati kah?"

"Gue panggil penjaga sekolah dulu.."

"Pertama kali Gathan di kalahin,"

Yah, kira kira percakapan mereka seperti itu.

"EJA!!!"

"WOI JAE HARIS!!!"

Teriakan Alina berhasil membuat pandangan semua orang terpaku padanya dan teriakan itu membuat Jae menghentikan tinju nya hanya untuk menoleh, melihat seseorang yang memanggil nama nya.

Nafas Jae terengah engah, ingin mengatakan sesuatu namun tidak sempat berbicara saat melihat Alina karena petugas sekolah membunyikan peluit untuk membubarkan para murid.

Setelah itu Gathan di bawa ke rumah sakit terdekat dan orang tua Jae di panggil ke sekolah sekarang itu juga.

📍(Flashback off)

Pelajaran di hari pertama Jae sekolah berakhir, laki laki itu tidak terlalu repot membereskan buku buku nya karena dia hanya membawa satu buku dan satu pulpen.

"Lo gapapa?" Tanya Alina.

"Yang harus lo tanyain si Gathan,"

"Ogah," Ketusnya.

Alina punya rencana bagus saat sedang memandangi wajah Jae dengan serius.

Namun sepertinya Jae masih dalam mood yang buruk setelah kejadian tadi, ia keluar dari kelas yang diikuti oleh Alina.

"Makan mie ayam yuk," Ajak Alina dengan tak sabar.

"Kenyang,"

"Alesan! lo gak sempet makan pas istirahat,"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

When We Were Young Where stories live. Discover now