Chapter : 26

844 50 2
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.

Rintik hujan yang semakin lebat disertai gemuruh membuat rasa gelisah Aqila semakin memuncak sementara Aqila dan Agam masih di sepertengah jalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rintik hujan yang semakin lebat disertai gemuruh membuat rasa gelisah Aqila semakin memuncak sementara Aqila dan Agam masih di sepertengah jalan. Agam menyalakan sebuah lantunan ayat suci Al-Quran untuk Aqila, satu hal dari Aqila, dia adalah wanita yang saat mendengar petir kegelisahan akan terus memburunya

Cittt!

Mobil Agam berhenti ditengah jalan

"Kenapa berhenti Mas?"

"Zaujati, ada perempuan yang terbaring di jalan sebab itu Mas berhenti" Ujar Agam

Agam dan Aqila keluar dari mobil dengan payung hitam yang dibawa mereka. Disana mereka mendapati perempuan bercadar

"Astaghfirullah, Anita! bangun Anita" ujar Aqila

Kening perempuan itu menyerinyit, kelopak matanya perlahan terbuka. Perlahan wanita itu mulai sadar dan pandangannya pertama kali ia alihkan kepada Agam.

/Deg

'Dia...dia adalah laki-laki yang pernah menolong ku' ucap Anita dalam hati saat mendapati Agam

"Anita, kamu gapapa Nit?"

"Aqila? Itu kamu?" Tanya Anita, ia kenal dengan suara Aqila tapi ia baru tahu dengan penampilan Aqila yang sekarang

Aqila memanggutkan kepalanya

"Kamu kenapa bisa ada disini Nita? Untunglah aku jumpa sama kamu Nita"

"Maaf yah Qil. Sebenarnya aku ke Jakarta karena Kakak ipar aku udah lahiran dan kamu tau sendiri bukan kalau Bang Farel gak akrab dengan orang tuaku? Jadi aku kejakarta ngewakilin orang tuaku untuk datang ke penambalan nama anaknya" jelas Anita yang pandangannya sekilas menatap Agam

Tapi justru berbalik dengan Agam, ia sama sekali tidak menatap Anita. Pandangannya hanya memerhatikan istrinya Aqila

"Mas, boleh kita bawa Anita kerumah? Ini udah malam dan aku takut kalau Anita kenapa-kenapa" pinta Aqila

"Hanya untuk malam ini Zaujati"

"Mas gak ridho jika perempuan lain tinggal dalam jangka waktu lebih lama" sambung Agam

Perkataan yang dilontarkan Agam membuat hati Anita semakin rapuh saat Agam tidak ingin ada perempuan lain yang tinggal lebih lama didalam rumahnya.

MY DREAM Where stories live. Discover now