Chapter : 20

971 60 10
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.

Kabut putih disekeliling Aqila membuat pandangannya tidak begitu jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabut putih disekeliling Aqila membuat pandangannya tidak begitu jelas. Seorang pria berjalan mendekati Aqila dengan pakaian jubahnya, mendapati pria itu kepala Aqila langsung tertunduk

"Selamat tinggal Habibati" suara yang tidak asing itu membuat Aqila mendongakkan pandangannya, dihadapan Aqila bukanlah pria Asing melainkan itu adalah Agam

Agam berjalan mundur menjauhi Aqila, kedua netra Aqila berkaca-kaca ia berusaha mengejar Agam tapi sebuah tembok yang tidak tampak menghalanginya. Bayangan Agam mulai hilang dari pandangan Aqila.

"MAS AGAM!!!" teriakan Aqila yang sadar dari mimpinya membuat Agam yang disampingnya juga ikut terbangun

"Zaujati, ada apa?"

Aqila menolehkan pandangannya menatap Agam yang ada disampingnya sontak badannya memeluk erat tubuh Agam. Tangan Agam naik merangkul tubuh Aqila dan coba menenangkannya

"Aku tadi mimpi, Mas ninggalin aku"

"Mas gak akan pernah ninggalin istri Mas. Mas udah pernah bilang, Mau sebanyak apapun wanita di bumi ini tetap kamu pemenangnya, Aqila Zareenah Mafaza tetap kamu, dan cintanya Mas sudah habis di kamu. Cinta Mas tidak akan bisa Mas bagi ke siapapun kecuali Kamu sama Ummi, dua wanita yang sangat Mas cintai". Ucapan Agam membuat tangisan Aqila meredah

Kedua netra Agam melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00

"Mas sholat tahajjud dulu yah" sebelum Agam pergi, Agam lebih dulu mencium puncuk kepala Aqila lalu ia bergegas untuk mengambil wudhu.

Setelah Agam mengambil wudhu giliran Aqila yang masuk kekamar mandi untuk mengambil wudhu juga. Tapi bukannya Aqila sedang berhalangan? Setiap mimpi buruk yang Aqila dapatkan, bukan hanya sholat tahajjud yang ia kerjakan tapi waktu sedang berhalangan ia juga mengambil wudhu lalu berdzikir hingga terakhir membacakan sholawat yang akan membuat perasaan Aqila lebih tenang.

🌸🌸🌸

Waktu subuh telah usai hingga sinar matahari sudah mulai terik di kota Mekkah. Sarapan pagi semua keluarga berkumpul dibawah, sejak dari tadi pandangan Bu Ratna dan Ummi Yanti masih tertuju pada dua pasangan muda Agam juga Aqila.

"Bu Ratna kayanya saya belum lihat tanda-tanda kehamilan Aqila" bisik Ummi Yanti

"Apa mungkin Agam belum pernah meminta hak nya yah?" Balas Bu Ratna

"Gimana kalau saya bicara dengan Agam dan Bu Ratna bicara dengan Aqila" saran dari Ummi Yanti pun diterima oleh Bu Ratna.

Seusai sarapan pagi, dikamar Aqila hanya ada Aqila dan Bu Ratna sedangkan Agam dipanggil oleh Ummi Yanti.

MY DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang