Chapter : 18

969 59 9
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

.
.
.

Seusai shalat Dzuhur di masjid Nabawi , Agam membawa Aqila bersamanya sambil menggenggam tangan kanan Aqila sementara dari tadi dibelakang mereka sudah ada Akmal yang memerhatikan mereka berdua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seusai shalat Dzuhur di masjid Nabawi , Agam membawa Aqila bersamanya sambil menggenggam tangan kanan Aqila sementara dari tadi dibelakang mereka sudah ada Akmal yang memerhatikan mereka berdua

"Ekhem..." itu suara Akmal yang berdekham

"Ekhem...ekhem" sekali lagi Akmal melakukan hal yang sama namun sayangnya Akmal dikacangi oleh Agam dan Aqila

"EKHEM...UHUKK...UHUK...UHUK"

Mendengar suara batuk Akmal, mereka berdua menoleh, Aqila berjalan mendekati Akmal melepaskan genggaman Agam

"Abang gapapa? Aqila belikkan minum yah"

"Gak usah udah keburu ngambek"

"Lho Abang ngambek kenapa? Aqila ada salah yah?"

"Yah iya, emangnya tadi gak dengar apa suara Abang?"

Aqila menggelengkan kepalanya

Akmal menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan

"Dulu Abang yang sering genggam tangan kamu, sekarang udah ada yang gantikan tangan Abang"

Perkataan dari Akmal langsung membuat Aqila mengerti hingga ia menyimpulkan senyumnya dibalik cadarnya. Tangan Aqila meraih tangan Akmal sementara disisi lain membuat Agam cemburu.

Padahal cuma sama Abang 〒⁠﹏⁠〒

🌸🌸🌸

Sesampainya dikamar, Agam segera membuka Al-Qur'an nya untuk meredakan hatinya

Cklek

Suara pintu kamar terbuka menampilkan Aqila yang baru saja sampai tapi Agam tidak sedikitpun menoleh ke arah Aqila, ia lebih memilih fokus dengan Al-Qur'an yang dibacanya.

Seusai Agam membaca Al-Qur'an, Ia beranjak dari duduknya kedua netranya mencari-cari keberadaan Aqila yang tidak ada dikamar

"Kok gak ada dikamar?"

"Nyariin siapa Mas?" Itu suara Aqila dengan cepat Agam membalikkan tubuhnya kebelakang disana ia mendapati Aqila tanpa Niqab di wajahnya. Melihat itu bukannya justru terpana, Agam malah mengunci pintu kamarnya dengan cepat

MY DREAM Where stories live. Discover now