Chapter : 6

1.1K 61 5
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.
"Allah memang melarang hambanya untuk pacaran tapi Allah tidak melarang hambanya untuk mencintai, maka tidak ada yang halal baginya kecuali doa, maka cintai lah dia dengan rahasia yaitu dengan doa"
.
.
.

"Allah memang melarang hambanya untuk pacaran tapi Allah tidak melarang hambanya untuk mencintai, maka tidak ada yang halal baginya kecuali doa, maka cintai lah dia dengan rahasia yaitu dengan doa"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah pukul 08.00 pagi, sudah menandakan masuknya waktu Dhuha. Aqila kini sudah bersiap-siap dengan mukena untuk melaksanakan sholat Dhuha nya itu. Kali ini ia Sholat sendirian karena Zahra mulai mengajar lagi di pondok pesantren Al-Kahfi

Sementara disisi yang lain..

"Ya Rabb, kalau saya punya perasaan cinta, tanamkan rasa cinta di hatiku kepada orang yang mencintai mu dan kepada orang yang membuat ku semakin mencintai mu. Ya Rabb. Mudahkan, lapangkan dada saya. Jadikan saya jatuh cinta kepada orang yang tepat. Ya Allah jadikan dia orang membahagiakan saya, hamba memohon kepada mu Ya Rabb karena engkaulah yang lebih tau siapa orangnya."

Dia adalah seorang ustadz muda dari pondok pesantren Al-Kahfi yang diam-diam berdoa dan meminta langsung kepada Rabb nya.

Setelah selesai melaksanakan sholat Dhuha nya itu Ali melanjutkan aktivitas mengajar nya di pondok pesantren Al-Kahfi, Namun sebelum itu ia mengambil Mushaf Al-Qur'an yang berukuran sedang tidak terlalu besar juga handphone nya. Sambil berjalan Jari jemari Ali menekan Akun seseorang. (qila_mfza)

Untuk sebentar saja Jari jemari Ali sedikit bergetar karena kegugupan nya .

Anda
"Assalamualaikum"

Itulah yang pertama kali Ali sampai kan namun belum ada respon sama sekali. Ali segera memasukkan handphone kedalam saku nya dan berjalan menuju kelas yang akan ia ajar.

🌸🌸🌸

"Assalamualaikum pak-e"

"Wa'alaikumsalam Mal, gimana kabar kamu sama adekmu Mal?"

"Alhamdulillah sehat pak-e"

"Alhamdulillah kalau gitu,Eneng opo kok telepon bapak?"

"Sebenarnya bukan Akmal yang mau ngomong tapi pak kyai Adnan"

Handphone pun diambil kendali oleh kyai Adnan

"Assalamualaikum, Mas"

"Wa'alaikumsalam Nan"

"Mas, Saya mau ngomong ke Mas Rahman kalau menantu saya Kayla sudah lahiran dan Alhamdulillah anaknya laki-laki mas"

"Masya Allah, selamat yah Nan, koe udah jadi kakek"

"Sebelum itu izinkan Akmal sama Aqila untuk kembali Minggu depan, karena dua hari kedepan saya akan mengadakan syukuran untuk cucu saya serta penambalan nama nanti, Akmal bilang ke saya bahwa ia sudah menyewa satu rumah tidak jauh dari rumah saya mas, saya saranin kalau tinggal dirumah saya aja mas tapi Akmal bilang dia nya segen tinggal dirumah saya, Insya Allah untuk kepulangan mereka, saya yang antar mereka sampai ke bandara"

MY DREAM Where stories live. Discover now