Chapter : 15

1K 71 13
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.
"Ternyata itu bukan hanya sebuah mimpi melainkan takdirku"

"Ternyata itu bukan hanya sebuah mimpi melainkan takdirku"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2 hari berlalu

Kedatangan keluarga Agam membuat Aqila sedikit canggung. Disana ia terus menundukkan kepalanya sama sekali tidak memandang Agam sedikit pun begitu juga dengan Agam. Sementara kedua orang tua mereka masih membahas rencana akad mereka

"Jadi sudah dipastikan bahwa pernikahan mereka 1 hari setelah ini, Nduk kamu setuju dengan pernikahan ini? Kami tidak akan memaksamu Nduk." Jelas ummi Yanti

Aqila menganggukkan kepalanya seraya mengisyaratkan 'Iya'

"Alhamdulillah kalau kamu setuju, gimana dengan kamu Agam?" Tanya Habibi kepada sang putra

"Agam setuju Bi"

Perkataan Agam mampu mengembangkan senyum semua orang

"Kalau gitu pernikahan kalian akan dilaksanakan di Mekkah di Masjid Quba" penuturan Habibi membuat Aqila terpaku

"M-masjid Quba?" Tanya Aqila canggung

"Iya Nduk, dan ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari" apa yang barusan dikatakan Ummi Yanti membuat Aqila teringat dengan mimpinya itu

'Ternyata itu bukan hanya sebuah mimpi melainkan takdirku'

🌸🌸🌸

"Nita ini undangan untuk kamu" ucap Aqila seraya memberikan sebuah kertas undangan

"Undangan? Emangnya siapa yang pesta qil?"

"Satu hari lagi Aku akan menikah Ta"
Perkataan Aqila mampu membuat netra Nita membulat sempurna

"Hah?! Nikah? Kamu beneran Qil?"

Aqila menganggukkan kepalanya membalas pertanyaan yang diberikan oleh Nita

"Hm...tapi maaf Qil kayanya aku gak bisa datang soalnya aku masih KKN, maaf yah Qil, tapi aku doain pernikahan kamu lancar, tapi Qil kenapa mendadak gini?"

"Bapak udah ngejodohin aku sama anak dari temannya dan perjodohan itu udah lama diatur Ta..." Nita mengangkat tangan Aqila seraya menggenggamnya

"Aku yakin kalau Bapak kamu ngelakuin itu karena dia mau yang terbaik untuk kamu Qil".

🌸🌸🌸

Banyak sekali orang yang berlalu lalang kesana kemari, sementara Aqila tidak suka dengan yang namanya keramaian tapi untuk pertama kalinya seorang Aqila nyaman dengan situasi ini.

MY DREAM Where stories live. Discover now