Chapter : 11

983 53 1
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi telah menunjukkan pukul 08.00 sementara disisi lain ada Aqila sedang mengambil wudhu. Usai mengambil wudhu ia mengambil mukenanya dan melaksanakan sholat Dhuhanya. Lalu bagaimana dengan Akmal? Tentang Akmal, ia sudah bekerja bahkan sedari jam 7 tadi sudah meninggalkan Rumah, dan hanya Aqila yang berada dirumah.

Seusai melaksanakan sholat Dhuhanya, Aqila membaca Al-Qur'an karena sebentar lagi dirinya akan memasuki juz 16.

Hari ini Zahra dan Aqila akan mendatangi sebuah Majelis Tazzkiyah, mereka akan diantar oleh Kyai Adnan sendiri. Mau bagaimana lagi, tidak mungkin Zahra meminta kepada Gus Zafran untuk mengantarnya, sementara Gus Zafran sudah berkeluarga dan jarak rumah Zahra dan Gus Zafran cukup jauh karena Gus Zafran dan Kyai Hasan tinggal didalam area Pesantren, berbeda dengan Kyai Adnan sendiri, walaupun rumah mereka tidak satu lagi, Kyai Adnan tiap-tiap hari berada di area Pesantren, Kyai Adnan juga mengatur waktu untuk keluarganya sendiri. Gus Zafran adalah putra pertama sekaligus cucu pertama, selain Kyai Hasan yang berkeinginan untuk mendidik Kyai Adnan sebagai pemimpin pondok pesantren begitu juga dengan Kyai Adnan, ia ingin mendidik putranya sebagai pemimpin disalah satu pondok pesantren Al-Kahfi dan melihat bagaimana cara Gus Zafran memimpin pesantren Al-Kahfi. Sifat kepemimpinan juga harus ada didiri setiap orang. Jangan hanya karena sebuah gelar saja tapi tidak bisa bertanggung jawab dengan hal yang disekitarnya.

Kini Aqila telah usai membaca Al-Qur'an, saat hendak bangkit dari tempat duduknya terdengar suara ketukan pintu dari luar

"Assalamualaikum Qil"

"Wa'alaikumsalam Zar"

Aqila segera melipat mukenanya, ia tanda dengan suara yang memanggilnya, siapa lagi kalau bukan Zahra. Tak lupa ia memakai hijabnya dan satu masker yang ia pasang menutupi setengah wajahnya lalu kakinya melangkah menuju kearah pintu.

Cklek

Pintu telah terbuka menampilkan sosok wanita bercadar dengan gamis serba hitamnya, dia adalah Zahra dan tak jauh darinya ada mobil yang terparkir didepan rumah Aqila, tampak sosok Kyai Adnan didalamnya.

"Udah siap?" Tanya Zahra

"Udah Nih"

"Qil, kamu pakai bedak tipis ajakan?" Tanya Zahra lagi

"Iya Zar"

"Alhamdulillah baguslah"

Kenapa Zahra menanyakan tentang polesan bedak yang tipis? Karena mereka sendiri tidak ingin berias untuk siapapun kecuali untuk suami mereka sendiri.

MY DREAM Where stories live. Discover now