9

5 1 0
                                    

"Baik kelas malam ini kita akhiri di sini, sekian dari ibu terima kasih " Ucap guru IPA, sekarang adalah jadwalnya kelas malam , kelas malam ini tidak setiap hari hanya hari rabu saja dilaksanakan.

" Put " Panggil deni, putri pun menoleh ke hadapannya sambil menaiki alis sebelah kirinya itu.

" Kenapa " Tannya putri.

" Ikut aku bentar yok, tar aku beliin cemilan deh " Ucap deni sambil menyogok putri, apakah putri mau oh jelas mau lah ada cemilan.

" Okey ayo " Akhirnya deni dan putri keluar dari kelas tersebut, rini dan jaka hanya bisa melihat kearah mereka yang hampir menjauh itu.

" Harga diri putri semurah cemilan? " Tannya rini kepada jaka dan jaka hanya menaikkan pundaknya saja.

Deni dan putri telah selesai membeli cemilan setelah itu deni mengajak putri ketempat lapangan yang sudah dipenuhi rumput itu.

" Kenapa kita kesini? " Tannya putri.

" Gpp aku pingin ngajak kamu liat bintang aja " Ucap deni lalu duduk di rerumputan lalu meletakkan camilan milik putri itu.

" Kenapa gak duduk? Kotor ya? Bentar aku lepas baju aku dulu, tenang aku bawa daleman kok " Sahut deni lalu membuka kancing nya satu persatu.

" Udah gk usah tar kotor lagi baju kamu " Jawab putri lalu ikutan duduk di rerumputan itu.

Tiba tiba hening, putri melihat deni yang memandang bintang sangat kagum, sial ia cemburu dengan itu, tapi bagaimana mana buat ia juga tidak bisa apa apa.

" Kalo ada masalah cerita aja " Tiba tiba putri mengeluarkan suaranya itu lalu deni menengok kearah putri.

" Mm engga aku gk ada apa apa " Jawab putri.

" Aku tau diantara bintang atau aku pasti kamu lebih milih bintang untuk mengutarakan isi hati kamu " Sahut putri yang masih menatap wajah deni, tidak adil putri menatap wajah deni namun deni menatap bintang diatas sana.

" Tapi masih indah wajah kamu dari pada bintang " Ucap deni jelas putri terkejut mendengar nya, tapi putri tau deni sedang tidak baik baik saja jadi perkataan ini tidak ia buat salting tetapi akan ia ingat selalu.

" Haha, tapi bintang bisa buat kamu nyaman dan tenang " Jawaban itu membuat deni menatap putri.

" Kamu juga bisa buat aku nyaman dan tenang " Sahut deni dengan nada yang sangat lembut, bagaimana putri tidak mencintai deni jika begini.

"Udah tatap aja bintang, emang bintang sekarang tuh cantik cantik" Ucap putri yang menyuruh deni menatap kembali bintang bintang diatas sana.

Deni tiba tiba diam begitu pun dengan putri, sebenarnya bintang itu berdampingan dengan bulan, mungkin saja deni berfokus kepada bintang dan putri berfokus kepada bulan karena putri sangat menyukai bulan.

" Diantara bulan atau bintang ,aku lebih memilih bulan, kalo aku jadi bintang aku gk bisa buat kamu cerita apa yang ada diisi hati kamu, tapi kalo aku jadi bulan aku bisa menerangi bintang agar lebih bercahaya lagi dan itu akan buat kamu semakin nyaman dan tenang "  Itu yang bisa putri katakan dan deni hanya diam saja.

" Tapi kamu bentuk nyata bintang " Sahut deni , putri pun hanya tertawa tipis mendengar itu.

" Kenapa bisa " Tannya putri.

" Karena kamu selalu ada buat aku, memang bintang bisa buat aku nyeritain semua tapi bintang gk bisa buat aku senyum kaya aku liat kamu " Sahut deni dengan serius sambil menatap putri dengan lekat.

" Udah udah kok jadi melow gini, nih makan cemilan nya " Putri merubah suasana menjadi ceria lagi, putri pun membuka salah satu cemilan lalu memakannya, ia melihat deni yang masih diam saja pada akhirnya ia menyuapi satu cemilan kepada mulut nya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

hidden confession Where stories live. Discover now