4

12 3 1
                                    

Vote woyyy ailah.

Deni dan putri keluar dari toilet dan langsung menyusul teman temannya yang berada dikantin.

" Put si deni bawa lo kemana ha " Tannya rini, putri sedikit diam dan disitu juga ada rombongan deni jadi iya mendengar nya, deni hanya diam.

" Jawab put, kok diem sih " Tannya rini kembali.

" Gw tadi dibawa ke taman " Bohong putri dan deni masih diam , putri hanya menganggukan saja.

" Tunggu bibir lo napa " Rini sedikit curiga karena bibir milik putri sedikit membengkak perasaan tadi pagi tidak.

" Mm anu gw tadi jatoh terus bibir gw nyungsep , iya nyungsep " Jawab putri yang agak terbata bata .

" Ouh gegara itu, tapi deni gk apa apain lo kan " Jawab rini yang masih sedikit curiga.

" Engga kok "

Dibangku lain yang tepatnya di bangku milik rombongan deni, sama seperti ri i ia sedikit curiga kepada temannya ini.

" Diliat liat bibir putri bengkak gk sih terus bajunya agak kusut kaya abis dibuka " Ucap alan teman deni juga dan deni hanya diam saja.

" Lo gk apa apain dia kan " Bukan akan melainkan aldo yang menanya.

" Ck, ya gk lah " Jawab deni.

Akhirnya para rombongan deni maupun putri melanjutkan makan nya itu sebelum bel masuk berbunyi.

Deni dan putri masih memikirkan hal yang terjadi di toilet, putri masih tidak yakin tubuhnya sudah dilihat oleh orang yang dia sukai dan deni tidak percaya melakukan hal seperti itu kepada seorang gadis.

             *********************

Deni menaruh tasnya di kasur dengan cara dibanting begitu dengan tubuhnya, nafasnya masih membiru iya bener bener menyesal apa yang telah dibuat oleh putri, gadis yang baik.

'Enggh.. Denhh.. Udahhh.. ' desahan yang dilontarkan dari mulut putri terngia ngia di pikiran deni, tangannya mulutnya ia masih bisa mengingat apa yang telah ia pegang, sungguh ini sangat tidak diduga.

" Maaf put maaf " Gumam deni yang masih memikirkan wajah putri yang berada ditoilet, bolehkah ia menyebutkan ini sangat indah, putri terlihat sangat sex dengan keadaan yang seperti itu .

Lama kelamaan deni tertidur dengan pikiran nya itu, sungguh ia merasa sangat lelah, antara menyesal dan tidak percaya oleh dirinya itu.

Ditempat lain ditempat putri tentunya ia juga sama ia termenung di dalam kamarnya, ia mengingat jelas kejadian di sekolahnya itu.

" Gw kira deni bisa nahan nafsunya ketika lagi gitu " Gumam putri, ia sangat sedih , lalu putri mengaca di hadapan cermin, ia melihat tubuhnya yang lumayan banyak tanda merah.

" Lo buat tanda kaya gini den, lo udah nyobain sesuatu yang ada di tubuh gw, gw juga bisa kaya lo " Putri berbicara sendiri di hadapan cermin sambil tersenyum.

20:00 WIB.

Saat ini deni masih terdiam dikamar nya ia bener bener sangat merasa bersalah kepada putri, gadis cantik yang menyukai dirinya malah dia buat seperti ini.

" Apa gw ajak ketemuan yah " Deni memutuskan untuk mengajak pertemuan kepada putri ia ngechat nya.

Putri.

'Put lagi sibuk engga, kalo engga kita ketemuan ditaman deket sekolah '

Deni mengirimkan pesan tersebut ia takut putri menolaknya, deni menunggu balesan dari putri tiba tiba hpnya berbunyi ia langsung membukanya.

'Engga aku lagi gak sibuk, boleh '

Deni pun bergegas mengganti baju ia pun menyemprotkan farfum miliknya itu keseluruhan tubuhnya.

Deni pun sampai di taman yang ia janjikan tadi ternyata putri sudah sampai duluan, ia menghampiri nya.

" Put " Panggil deni dan putri menoleh sambil tersenyum, deni pun duduk lengseran di rerumputan bersama putri.

" Nunggu lama ya " Tannya deni.

" Engga kok " Jawab putri sambil tersenyum manis.

" Put aku minta maaf buat yang tadi disekolah, aku bener bener nyesel put, maaf put maaf " Ucap deni tampa basa basi .

" Aku gk tau ada pikiran kaya gitu put, tolong maafin ak_ " Pembicaraan deni terpotong dengan telunjuk putri yang menempel di bibir milik deni.

" Shut gak usah dibahas lagi okey, lupain semua itu, aku udah maafin kamu kok " Jawab putri yang masih menempelkan telunjuknya.

Putri pun terdiam dan melepaskan telunjuknya itu, ia menghadap lurus sambil melihat keatas yah ia melihat bulan yang indah, begitu pun deni yang ikut ikutan melihat nya.

" Den kamu kapan sih bales perasaan aku " Ucap tiba tiba putri dan deni langsung menghadap ke arah putri.

" Entah put aku masih bingung sama perasaan aku sendiri " Jawab deni.

" Lupain aku put aku gk mau nyakitin hati kamu terus " Ucap deni lagi

" Aku gk bisa lupain kamu den, aku udah berusaha tapi tetep gak bisa " Sahur putri dengan nada lembut nya sambil melihat bulan.

" Kamu pasti bisa, kamu gk berusaha lebih keras lagi, kalo kamu berusaha lebih keras kamu pasti lupain aku put " Entah bagaimana perasaan deni terhadap putri ia benar benar bingung sekarang.

" Den kalo kita nyukain seseorang orang ya kita harus perjuangin, masalah dibales engga nya itu terserah " Ucap putri dan deni hanya terdiam.

" Jangan terlalu menunggu seseorang put, bisa jadi dia ngecewain kamu entar nya " Jawab deni dengan nada yang sangat lembut, ini yang disukai oleh putri nada bicara deni sangat sangat lembut dari pada kebanyakan lelaki lain.

" Bulannya bagus kan " Ucap putri yang mengalihkan pembicaraan tersebut.

" Hm bulanya bagus " Jawab deni.

Akhirnya putri dan deni melihat bulan bersama diatas langit yang cerah karena cahaya bulan, putri tau sepertinya deni tidak akan pernah bisa membalas perasaannya, tapi ia senang ia bisa melihat bulan yang sangat indah bersama orang yang ia sukai, entahlah dibalas atau tidak biar waktu yang menentukan.














Oke sampai sini dulu jangan lupa vote and komen, babay.








hidden confession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang