25

976 190 13
                                    

Minum teh ditengah-tengah kesibukan menjadi suaka tersendiri. Gadis muda dengan rambut cepol yang poninya hanya setengah dahi itu tengah menikmati jeritan Charlotte yang terikat dengan kedua kaki dimasukkan kedalam ember yang berisi ikan relaksasi.

Ah, nikmatnya melihat Charlotte tersiksa dan hampir menangis menahan tawa. Pasti ikan-ikan mungil dibawah sana tengah asik berpesta menikmati kulit mati dikaki Charlotte.

"Berhentilah menggeliat," (Y/n) sebenarnya tidak tega, tapi perkataan Charlotte tadi dikantor The Steambird membuatnya kesal dan melakukan hal ini. "Aku tahu kau itu penggeli, tahan saja sepuluh menit lagi."

"Hmmnngh!!!"

(Y/n) kembali menikmati tehnya dengan tenang. Aroma rumput basah diluar sana menambah daya pikat, ditambah penghangat ruangan yang dihidupkan membuatnya semakin betah berlama-lama didalam rumah mungil kesayangannya.

Biarlah Charlotte sedikit tersiksa, toh nanti (y/n) harus tahan-tahan karena surat dari Neuvillette baru saja datang dan diantarkan langsung oleh Menthe, gadis melusine yang bekerja di Palais Mermonia.

Surat dengan pita biru langit, juga cap stempel bergambar timbangan yang berisi kata-kata puisi dan kiasan. Ah, sedikit berlebihan, tapi memang kenyataannya begitu. Neuvillette benar-benar membuat sebuah surat yang dipenuhi kekaguman dan kata-kata manis.

Pria itu setuju dan berkata akan mengirimkan gaun buatan Chiori, salah satu penjahit terkenal di Fontaine, untuknya.

(Y/n) mulai berhitung kira-kira berapa bulan gajinya hanya untuk sebuah gaun. 4? 5? Atau 6 bulan? Entahlah. Butik itu terkenal akan rancangannya yang cantik dan jahitannya yang spesial. Terlebih lagi bahan kain yang digunakan berasal dari negara dengan Archon hikikomori yang jauh di selatan sana.

(Y/n) dulu pernah sekali mewawancarai Chiori, tapi sayang, perempuan itu sangat sulit ditemui karena katanya sudah ada list layanan tersendiri hingga membuat (y/n) menunggu selama dua minggu hanya untuk beberapa pertanyaan wawancara.

(Y/n) memutuskan menyudahi memberi pelajaran pada Charlotte, gadis itu sudah tepar diatas kursi dengan kaki bergidik pelan, antara jijik dan geli. Bisa (y/n) lihat kaki Charlotte menjadi bersih dan merona.

"Sudah sudah," (Y/n) membantu menyingkirkan ember berisi ikan dengan perut bulat kekenyangan. "Ini minum dulu tehnya."

Charlotte dengan rakus menyesap teh, merasakan manis di sela-sela air matanya yang menetes. "Aaaa! (Y/n) jahat! Kau tahu aku benci ikan-ikan itu!"

(Y/n) hanya bisa tersenyum puas, "lagian, kamu sembarangan mengirimkan pesan pada Neuvillette untuk jadi pasanganku di nikahan Duke of Meropide."

"Padahal aku hanya ingin membantu agar kau punya pasangan! Dasar jahat! Dasar kejam!" Charlotte menggunakan hal ini untuk mendramatisir, gadis itu membuang ingusnya didalam sehelai tisu yang dia ambil dari kamar (y/n). "Aku ingin menggigitmu!"

(Y/n) berdecak kesal, "kau bukan Naga! Jangan coba-coba menggigitku!"

"Jadi kalau aku Naga, aku boleh menggigitmu?"

"Ya tidak begitu juga, Charlotte."

(Y/n) menghela nafas dalam, gadis itu kini berjalan balik membawa ember berisi ikan kembali ke aquarium bulat diruang tamu.

"Ngomong-ngomong soal Naga, kau masih suka novel tema fantasi itu?" Charlotte bertanya. Gadis itu sudah berhenti merengek dan kembali fokus ke pembicaraan.

"Um... Entahlah."

"Kenapa terdengar tidak yakin begitu?" Charlotte berjalan dan duduk disamping (y/n). Seingat Charlotte, (y/n) sangat menyukai novel-novel fantasi bertema Naga dan roman.

"Yah, aku--"

"Permisi!"

Suara ketukan pintu membuat kedua gadis itu tersentak dan serempak melihat kearah pintu luar.

"Kau beli barang lagi?" Charlotte terlihat menyipitkan mata. (Y/n) diketahui telah membeli beberapa barang-barang aneh belakangan ini. Dimulai dari tongkat yang bisa diubah ukuran panjang pendeknya, pistol angin kecil, obat tidur, obat mual, obat diare, dan lain sebagainya.

"Tidak," (Y/n) berdiri menyambangi pintu. Daun pintu berwarna biru muda itu terbuka, memperlihatkan seorang Garde dari Marecchausse Phantom tengah menunggunya muncul.

"Nona (y/n) Lousianne?"

(Y/n) menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Ya, saya sendiri. Ada apa, ya?"

"Tuan Neuvillette mengirimkan ini."

Sebuah kotak besar berwarna merah tua diberikan ketangan (y/n). (Y/n) yang terlambat berfikir hendak memanggil kembali pria dari Garde tadi yang ternyata sudah pergi cukup jauh.

Charlotte yang berdiri dibelakangnya terlihat berbinar-binar menatap kotak dengan logo beberapa lingkaran kecil ditengahnya.

"Woah! Monsieur mengirimkan satu set perhiasan untukmu?" Mulut Charlotte terbuka, mengembangkan senyuman diwajahnya. "Romantisnya!"

"Tunggu! Apa? Perhiasan?" (Y/n) bertanya dengan bingung.

Charlotte mengangguk antusias, "iya! Kau tidak tahu merek itu? Itu sangat terkenal! Toko perhiasan milik orang Snezhnaya! Aaaa! Ayo buka! Cepat buka! Pasti cantik sekali!"

Kini keduanya duduk diatas sofa ruang tamu dan hendak membuka kotak itu bersamaan. Lain dengan Charlotte yang tidak sabaran, (y/n) justru meneguk ludah dengan kasar.

Tangan (y/n) membuka kotak, memperlihatkan satu set perhiasan bertahtakan batu mulia. Berlian kecil-kecil yang menghiasi kalung dan anting-anting.

Sial, berapa dalam pria itu merogoh sakunya untuk satu set perhiasan ini?

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

San: ada yg kangen Nopal dan kelakuan manjanya ga sih? Wkwkwkwk yeen ama Charlotte mulu belakangan ini 😭

.
.
.

.
.
.

Pov Khusus Neuvillette dan Wansut Alhaitham (+21) bakalan ada Ditrakteer sampai akhir bulan ini ya say 😗

.
.
.

.
.
.

09 April 2024

𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]Where stories live. Discover now