13

1K 215 12
                                    

Usai keduanya berdebat, (y/n) memilih hengkang dari sana. Kembali kerumah yang selama ini dia naungi di Court Of Fontaine. Neuvillette mengantarkannya hingga kedepan pintu rumah berwarna biru.

"Besok, aku akan datang untuk memeriksamu." Neuvillette mencoba mengabaikan betapa masamnya wajah gadis didepannya ini. "Tolong jangan menolakku."

"Bagaimana dengan perkataan orang lain nanti? Mereka pasti bertanya kenapa Hakim Agung seperti Anda datang kerumah saya."

Neuvillette hanya mengulas senyum tipis, tangannya tergerak menyampingkan anak rambut gadis itu ketelinga. "Aku akan mengurusnya. Kau tidak perlu khawatir." Neuvillette sendiri mencoba untuk tidak kaku dihadapan (y/n) agar gadis itu tahu niatnya teramat tulus.

Tubuh (y/n) sedikit membeku merasakan pergerakan halus Neuvillette di telinganya. Meski takut, (y/n) hampir saja bersikap tidak sopan dengan menampar punggung tangan Neuvillette.

"Baguslah," (Y/n) membuang wajahnya kesamping, tidak mau Neuvillette melihat keengganan diwajahnya.

"Kalau begitu, selamat siang dan sampai berjumpa lagi."

Neuvillette berjalan pergi dan meninggalkan (y/n) yang kini memilih masuk kedalam rumahnya. Menghempaskan pintu serta menguncinya dari dalam.

Kening (y/n) berkerut tipis saat menyaksikan pemandangan Charlotte yang tidur mengorok dilantai, memeluk boneka beruang kesayangan (y/n) yang terkena sumber air su dekat nya Charlotte.

Pemandangan itu membuat (y/n) mau tidak mau menggelengkan kepalanya. (Y/n)pun memilih abai dan berjalan kedapur, hendak membuat minuman segar yang bisa menghilangkan sisa-sisa mabuknya.

Segelas lemanode menjadi pilihan di pagi hari. Rasa asam segar yang dicampur batu eh membuatnya merasa bangkit dari kematian.

"(Y/n)?"

Suara malas Charlotte membuat (y/n) berbalik dan melihat gadis berambut gulali itu berkedip pelan dengan wajah cemberut.

"Aku menunggumu semalaman dan kau malah minum dengan santai didapur?" Charlotte kentara sekali kesalnya pada (y/n). "Bagi minumanmu."

Charlotte segera mengambil minuman (y/n) yang tadi hanya sisa setengah gelas. Gadis itu ikut menadaskan minuman asam manis segar perpaduan lemon dan madu itu.

"Kemana saja kau semalam?" Charlotte kini bertanya menyelidik. Charlotte bingung, semalam (y/n) bilang hanya akan berziarah ke kuburan kakak sepupunya di Poisson dan baru kembali hari ini. Ditambah Neuvillette juga turut mencari gadis itu. Membuat Charlotte ingin tahu apa hubungan keduanya.

Siapa tahu bisa dapat berita hot, pikir Charlotte tertawa licik didalam hatinya.

"Jadi?" Charlotte mencoba mencari tahu kembali saat mendapati (y/n) malah diam seribu bahasa. "Jawab aku, jangan abaikan pertanyaan sahabatmu ini!"

Ayolah! Siapa tahu (y/n) dan Monsieur Neuvillette diam-diam menjalin hubungan! Pikir Charlotte lagi. Gadis itu tampaknya sangat tidak sabar mendapatkan gosip panas seputar Hakim Agung yang dirumorkan tidak tertarik dengan lawan jenis.

"Aku menginap di Poisson semalam." (Y/n) yang muak ditanyai akhirnya menjawab dengan asal-asalan. "Tidak ada yang istimewa. Hanya menginap karena mabuk saja."

Kecewa berat, Charlotte bahkan sudah mengeluarkan catatan kesayangannya untuk mencatat apa saja yang terjadi pada (y/n) semalam bersama Neuvillette.

"Yah, sangat disayangkan. Padahal Monsieur sangat tampan." Charlotte memilih untuk menyimpan kembali catatannya didalam saku celana. "Jadi, apa kau sudah mendapatkan kembali kameramu dari Monsieur?"

(Y/n) terdiam sejenak. Gadis itu menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. "Aku lupa memintanya."

"Dasar oon."

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: roasting terus tuh Yeennya Charlotte 🤣🤣

.
.
.

.
.
.

23 Maret 2024

𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang