18

961 214 6
                                    

Neuvillette panik, ditangannya kini terdapat (y/n) yang sudah tidak sadarkan diri. Beruntung Opera Epiclese memiliki beberapa ruang istirahat. Neuvillette khawatir, nafas gadis di pelukannya tersengal-sengal.

"Siapapun! Tolong Nona Lousianne!" Neuvillette berteriak, pria itu bergegas memasuki Opera Epiclese dalam keadaan masih basah kuyup.

(Y/n) di gendongannya terlihat menggigil. Bibir ranum merah muda milik (y/n) kini membiru, dingin seperti suhu tubuh gadis itu.

"Nona, bersabarlah. Mereka sedang memanggil perawat." Neuvillette mengikuti salah satu penjaga di Opera Epiclese menuju sebuah kamar istirahat yang berada dilorong belakang panggung. Tempat itu biasanya digunakan sebagai tempat istirahat para pemain teater atau tamu penting.

Neuvillette segera membaringkan tubuh (y/n) diatas ranjang. Ranjang berukuran sedang itu berdecit pelan saat Neuvillette menekan dengan pelan. Neuvillette bisa melihat bagaimana (y/n) berjuang mencari kehangatan dari tangannya.

"Dingin..." Suara (y/n) bergetar saat Neuvillette melepaskan tangannya.

"Sebentar, akan aku hidupkan pemanas tangannya." Neuvillette segera turun dari ranjang. Menghidupkan pemanas yang berada di sudut ruangan sembari berharap gadis itu tidak lagi kedinginan.

Kriet.

Pintu ruangan kembali terbuka, tampak seorang gadis kecil dengan dua tanduk diatas kepalanya berjalan cepat memasuki ruangan.

Sigewinne, suster kepala Meropide yang baru saja ingin kembali ke Meropide usai berlibur, terlihat berlari cepat membawa kotak kesehatan ditangannya. Meski merasa asing melihat Neuvillette berada sangat dekat dengan seorang gadis, Sigewinne tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

Gadis mungil itu segera menghela nafas setelah memeriksa suhu tubuh (y/n) dan memberikan obat penanganan pertama. Kini Sigewinne mengarahkan untuk mengganti pakaian (y/n) juga selimut yang tadi ikut basah.

"Monsieur, bisakah Anda keluar dulu?" Sigewinne memasang wajah senyum pada Neuvillette. "Saya ingin menggantikan baju nona ini."

Neuvillette mengangguk mengerti dan segera keluar, dia masih tahu sopan santun. Tidak mungkin memaksa tetap disana dan melihat Sigewinne mengganti baju (y/n).

"Dan sebaiknya Anda juga ganti baju, takutnya nanti Anda masuk angin dan pasien saya malah bertambah satu." Sigewinne mencoba mencairkan suasana. Melihat ketegangan dan kekhawatiran Neuvillette membuat Sigewinne tahu Neuvillette dan gadis ini punya hubungan tertentu.

Diluar Neuvillette menerima sepasang kemeja dan celana biru tua semata kaki. Neuvillette menggunakan ruang ganti untuk mengganti baju seragamnya yang basah. Neuvillette sesekali mengguyar rambut panjangnya. Tanduk Neuvillette melayang dan bergerak pelan seiring pergerakannya.

"Terimakasih," Neuvillette berkata pada salah satu penjaga dan memberikan pakaiannya yang basah. "Tolong kirimkan ini ke Palais Mermonia. Sedene akan melakukan sisanya."

Penjaga laki-laki itu mengangguk dan menunduk sebelum akhirnya undur diri bersama seragam Neuvillette di pelukannya.

Neuvillette berlari pelan menuju ruangan (y/n). Matanya bisa melihat dada gadis itu naik turun dengan teratur kini. Sebuah kompresan ditempelkan dikening (y/n). Mungkin itu obat pereda panas didalam tubuh gadis itu.

Sigewinne yang tadi duduk diatas kursi menyambut kedatangan Neuvillette. "Saya sudah memastikan nona ini memakan obatnya. Besok seharusnya dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa."

Neuvillette mendengarkan dengan baik. Untung saja (y/n) segera ditangani. Kalau tidak, mungkin kondisi gadis itu bisa jadi semakin parah.

"Terimakasih Sigewinne." Neuvillette mengangguk pada gadis melusine itu. "Aku akan memanggilmu lagi kalau terjadi apa-apa."

Sigewinne mengerti, "tentu, saya akan dengan senang hati membantu."

Sigewinne segera pergi membawa kitak kesehatan miliknya. Meninggalkan Neuvillette berdua dengan (y/n) saja diruangan itu. Neuvillette kini duduk ditempat tadi Sigewinne duduk. Matanya mengamati pergerakan kecil dari (y/n). Setiap kali gadis itu bergumam pelan karena mimpi membuat Neuvillette menghela nafas lega.

Tangan Neuvillette terulur mengusap rambut lembab (y/n) dengan hati-hati. Neuvillette bisa merasakan tubuh gadis itu tidak sedingin sebelumnya. "Syukurlah."

Neuvillette berbisik pelan, membuat mata (y/n) terbuka perlahan. Pandangan keduanya saling bertemu hingga (y/n) meringis pelan dan memutuskan kembali menutup matanya.

Mengabaikan fakta bahwa wajah Neuvillette hanya beberapa senti darinya.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: telat dikit updatenya hehehe :3 gapapalah ya, yg penting belum ganti hari ✌

.
.
.

.
.
.

28 Maret 2024

𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin