sahabat yang sebenarnya

2.9K 277 12
                                    

HALLO TEMAN-TEMAN KU SEMUA

ASSALAMUALAIKUM

LAMA BANGETT UDAH GAK UPDATE

ADA YANG NUNGGUIN GAK NIH?

KALAU ADA PASTI AUTHOR SALTING+SENENG BANGETT

SEBELUM LANJUT KE CERITA

AUL SELAKU ISTRI KEDUA GUS FAMY MAU MENGUCAPKAN

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN , MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN🙏🙏🙏

MAAFKAN AUL KALAU ADA SALAH SAMA KALIAN

.......

Mau sejauh manapun kamu pergi
Jika Tuhan berkehendak, pasti akan di pertemukan kembali

.......

HAPPY READING

Semenjak percakapan semalam bersama abi Rahim, Famyan semakin bingung harus berbuat. Abi Rahim benar-benar tidak ingin dirinya terjerumus lagi di masa lalu.

Tidak ingin membuat Azkiya khawatir, Famyan selalu menampilkan wajah bahagia ketika bersama sang istri, berbeda jika dalam keadaan sendiri pasti Famyan akan merenung, memikirkan jalan keluarnya.

Dari kejauhan, Famyan tersenyum melihat kesibukan Azkiya yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya. Famyan juga sudah terlihat rapi menggunakan kemeja panjang berwarna biru dan celana panjang berwarna putih.

Dengan senyuman tercetak di bibirnya, Famyan berjalan menghampiri Azkiya di meja makan.

"Sekarang istri saya sudah bisa memasak ya?" Ujar Famyan, lalu duduk menunggu Azkiya yang masih di dapur.

Azkiya tersenyum sambil berjalan menghampiri Famyan, tak lupa ia membawa satu porsi makanan di piring.

"Maaf Amy, Azkiya baru bisa masak nasi goreng sama telur dadar, nanti Azkiya bakal terus belajar masak sama bi Lilis." Ujar Azkiya memberikan satu porsi nasi goreng buatan nya untuk Famyan.

"Nasi goreng spesial dari orang spesial bagi saya." Ujar Famyan, setelah itu membaca doa dan melahap nasi goreng buatan istrinya.

Azkiya terus memperhatikan ekspresi Famyan, sebenarnya Azkiya takut kalau rasanya tidak enak, tapi menurut Azkiya tadi sudah enak kok.

Azkiya masih setia berdiri di samping Famyan. "Gimana enak gak?" Tanya Azkiya dengan raut wajah penasaran.

Famyan masih terdiam sambil mengunyah dan merasakan nasi goreng buatan Azkiya.

"Sempurna." Ujar Famyan seraya tersenyum.

Azkiya mendelik kan mata. "Yang bener? Bohong pasti," seru Azkiya, takut seperti di film-film, bilangnya enak eh pas di coba sendiri rasanya tidak karuan.

"Ini cobain," Famyan menyendokkan nasi goreng di piringnya lalu menyodorkan pada Azkiya.

Azkiya duduk di sebelah Famyan. Membuka sedikit bibirnya untuk menerima suapan dari Famyan.

Gus Tampan Imamku Where stories live. Discover now