menjelang

9.7K 650 27
                                    

Sebab terkadang takdir tak selalu sesuai dengan rencana. Itulah mengapa di setiap doa terdapat kata 'semoga'.




H

appy Reading

Hari demi hari telah berlalu, kabar mengenai pernikahan gus Famy yang akan di laksanakan dalam waktu dekat sudah menyebar cepat di pesantren milik abi Rahim.

Semua santriwati dan para ustadzah yang mengagumi Famyan langsung merasa sakit hati mendengar kabar tersebut, apalagi pernikahannya di laksanakan di rumah mempelai wanitanya dan hanya keluarga ndalem yang ikut, karena katanya acara pernikahan gus Famy tidak ingin terlalu di publik di media sosial.

Mendengar itu semua santri merasa penasaran dengan sosok wanita yang akan menjadi istri dari gus yang mereka kagumi itu.

"Umii!! Lihat mas Famy nakalin aku terus," adu seorang gadis berusia sekitar 13 tahun yang berlari menghampiri Halimah.

"Nakal dari mana? Famy aja dari tadi diem, ya gak dek?" Tanya Famyan sambil merangkul pundak seorang laki laki berusia 16 tahun.

"Famy!! Nazil! Kamu apain adek kamu ini sampe mau nangis?" Geram Halimah saat putri satu satu nya berlari menghampirinya.

"Kita berdua gak apa apain Bila, Umi, Bila aja yang gampang nangis,"

Kedua remaja itu adalah Nazil dan Nabila adek Famyan yang kemarin baru saja pulang dari pesantren karena ingin ikut menyaksikan Famyan menikah.

"Bohong Umi, tadi mas Nazil sama mas Famy nakut nakutin aku, terus mau ngunciin aku di kamar yang gelap," adu Bila.

"Kamu jangan ngarang cerita dong bil," ujar Nazil pura pura tak terima.

"Siapa yang ngarang? Emang kenyataannya gitu kok,"

Sedangkan Famyan yang berada di sebelah Nazil hanya bisa menahan tawa melihat ekspresi ketakutan dari Bila adek perempuan nya.

Ngomong ngomong karena sebentar lagi Famyan mau menikah, ia mengambil cuti pekerjaannya selama 10 hari.

"Pasti kamu yang ngajari kan Famy?" Tanya Halimah.

"Eh, enggak mi." Ujar Famyan panik.

"Kamu ini! Sebentar lagi udah mau nikah loh, masih suka banget jahilin adek kamu."

"Ya maaf umi,"

"Minta maaf sama adek kamu, bukan sama Umi."

Famy dan Nazil saling melempar pandangan, lalu bersamaan menatap Bila yang juga sedang menatap tajam mereka berdua.

"Bila sini," panggil Nazil.

"Sebagai permintaan maaf kita, gimana kalau Bila ikut mas beli es cream?" Tanya Famyan.

Mendengar tawaran dari Famyan, Bila menjadi tergoda.

"Tapi janji jangan nakal lagi?"

"Insyaallah."

.....

Berbeda dengan Azkiya, setelah mendengar keputusan bahwa pernikahan nya akan di laksanakan 1 minggu lagi, membuat mood Azkiya menjadi buruk.

Azkiya masih tidak menyangka jika dirinya akan menjadi seorang istri dalam waktu sedekat ini.

Sedari kemarin yang di lakukan Azkiya saat di kampus sering terdiam, membuat teman temannya heran dan bertanya-tanya.

"Lo akhir akhir ini sering ngelamun, mikirin apa?" Tanya Aline, sahabat Azkiya.

"Siapa yang ngelamun?" Tanya balik Azkiya.

"Ya lo lah, dari kemarin diem aja, gak ada semangat semangat nya." Ujar Morin, sahabat Azkiya juga.

Azkiya meringis, "Gak ada apa apa kok, tenang aja,"

Tidak ingin kedua sahabatnya bertambah curiga, Azkiya langsung mengalihkan pembicaraan dengan bercerita hal hal random.

Asik bercerita sambil tertawa bersama, tiba tiba ada yang mengusap kepala Azkiya dengan lembut.

Azkiya menoleh ke belakang, ternyata dia adalah Anan dan ke empat sahabat Anan.

"Anan,"

"Hallo Azkiya," sapa seorang cowok yang pasti bukan Anan.

Mereka semua langsung duduk bergabung dengan mereka, begitupun juga Anan, ia memilih duduk di samping Azkiya.

"Denger denger lo ngambil cuti selama seminggu, mau kemana?" Tanya Anan.

Deg. Azkiya terkejut mendengar pertanyaan dari Anan, dari mana Anan tau?

"Gak usah tanya gimana gue bisa tau, lo lupa? Gue bisa tahu dari mana aja."

Azkiya menelan ludah dengan susah payah.

"Lama banget ki, emang lo ada acara apa?" Tanya Ilham.

"Nenek dari nyokap gue sakit, katanya dia kangen sama gue,"

"Terus lo di ajak ke sana gitu?"

Azkiya mengangguk.

"Dalam waktu satu minggu? Lama banget."

"Lo tau sendiri kan nan? Jaraknya juga jauh."

Semua nya terdiam, seolah berfikir.

"Lo gak lagi bohongin kita kan?" Tanya Azar, cowok yang terkenal cenayang dengan tampang cuek nya.

"Buat apa gue bohongin kalian, gak guna."

"Gue berharap ucapan lo memang bener dan ga bohong."

"Maafin gue nan, tapi gue bohongin lo,"

......

"Bila gak sabar banget punya kakak ipar baru," Seru Bila.

"Apalagi dia istrinya mas Famy, nanti aku mau ajak dia buat bales dendam ke mas Famy,"

"Gak usah rencanain aneh aneh dek," tegus Famyan.

"Cie perhatian banget, udah jatuh cinta nih ya," ejek Nazil.

Famyan hanya terdiam, malas berdebat dengan kedua adek nya, sekarang di pikiran Famyan ia harus berlatih ijab qobul agar dirinya tidak salah tidak malu nanti.

Tetapi Allah mengirimkan 2 adek yang super mengganggu ketenangan Famyan, kedatangan mereka berdua membuat rumah menjadi lebih berisik dan berisi pertengkaran tidak jelas oleh Nazil dan Nabila.

"Calon istri mas Famy lulusan pesantren mana?" Tanya Nazil.

"Dia bukan santri,"

"Bukan masalah santri atau bukan mas, tetapi dia yang mau menjadi lebih baik di saat zaman semakin modern dan maksiat di mana mana." Ujar Nabila.

"Tapi dek-"

"Tidak ada tapi tapian mas, selagi mas Famy bisa menerima segala kekurangannya dan sama sama memperbaiki diri bersama istrinya, semua akan berjalan dengan baik," saut Nabila.

"Udah jangan mikirin yang aneh aneh zil," tegur Famyan.

"Kamu harus percaya dengan pilihan Abi."




Hai Aul update lagi nih

Maaf ya lama update nya

Pantengin terus cerita Aul

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen banyak banyak.

Banyak vote banyak semangat haha

Gus Tampan Imamku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang