uang jajan

6.1K 393 5
                                    

Cerita ini hanya lah fiksi yang di rekayasa oleh author.

Air laut memang ada pasang surut nya
Tetapi air laut tidak pernah berubah rasa


Aku nekat menyukai hujan
walaupun pada akhirnya, hujan menyakitiku.

Hidup itu pilihan
antara mengikhlaskan atau bertahan

SEBELUM MEMBACA. AKU CUMA MAU BILANG SEMUA PANGGILAN ITU SESUAI DENGAN TEMPAT DAN KEADAAN.

SEPERTI LO DAN GUE. AKU NULIS NYA SAAT AZKIYA ATAUPUN FAMYAN MENGOBROL DENGAN SAHABAT SEUSIA NYA ATAU TEMAN TEMAN DEKATNYA.

SEKIAN TERIMAKASIH. 

TERIMA KEMBALI HEHE....

SELAMAT MEMBACA

Gelap nya malam sudah tergantikan terang nya pancaran sinar matahari. Dan hangat nya matahari sudah menggantikan malam yang dingin.

Di kediaman rumah berlantai dua terdapat sepasang suami istri yang sedang melakukan sarapan di meja makan.

Jika kalian bertanya siapa yang memasak, yang jelas jawaban nya adalah Famyan. Karena Azkiya sibuk siap siap untuk ke kampus.

Hening. Gambaran suasana yang menyelimuti pasangan suami istri tersebut, hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang beradu dalam satu waktu.

"Kamu berangkat naik apa?" Tanya Famyan memecah keheningan.

Azkiya yang semula menunduk fokus dengan makanan nya langsung mendongak menatap Famyan.

"Taksi mungkin."

"Emang kamu udah tau daerah sini?" Famyan menatap Azkiya.

Azkiya menggeleng. "Belum. Nanti tinggal nunggu di depan gerbang rumah aja."

"Bahaya."

"Berangkat sama saya aja. Saya yang mengantar." Famyan memutuskan.

Azkiya cukup terkejut saat Famyan mengatakan ingin mengantarkan nya ke kampus.

"Emang gak ngerepotin Amy?" Tanya Azkiya.

"Terus tugas saya jadi suami kamu apa?"

"Selagi saya masih ada waktu luang, saya akan gunakan buat kamu, Azkiya. " 

Azkiya terdiam tak ada jawaban. Azkiya takut jika Famyan mengantar sampai di depan gerbang kampus, pasti Azkiya akan menjadi pusat perbincangan di kampus nya.

"Kenapa diam? Kamu takut status kita terbongkar di kampus?" Famyan memastikan.

"Aa .... itu ... hehe iya Amy." Azkiya menundukkan kepala, malu.

Famyan menghela nafas. "Sampai kapan kamu mau menyembunyikan status kamu, Azkiya?" 
Azkiya terdiam tidak bisa menjawab.

"Maaf Amy, aku gak bermaksud gitu. A-ku cuman belum siap aja." Azkiya berusaha menjelaskan.

Gus Tampan Imamku Where stories live. Discover now