malam pertama

12.6K 730 9
                                    

Andaikan aku tidak mencintaimu sedalam ini, aku tidak akan pernah merasakan sakit saat melihatmu bersama orang lain.~



Happy reading.

Tak terasa ternyata panas nya matahari sudah tergantikan bulan dan bintang bintang di langit yang gelap.

Semua para tamu undangan sudah pulang ke rumah masing-masing, hanya tinggal Abi Rahim, Umi Halimah, Nabila dan Nazil, sedangkan Zahid beserta istri dan anaknya sudah kembali ke pesantren.

Semuanya berkumpul di ruang tamu, bercanda bersama, mengobrol bersama, hal yang jarang mereka bisa lakukan. Azkiya dan Famyan pun juga ikut hadir berkumpul bersama keluarga besar.

Azkiya sudah mengganti pakaian nya menjadi gamis biasa dan hijab pashmina. Sedari tadi Azkiya hanya duduk terdiam di samping suaminya, Azkiya terlalu bingung untuk mengatakan apa, lebih baik diam saja.

"Kapan mau pulang ke rumah mas?" Tanya Nazil.

"Besok."

Spontan Azkiya langsung menatap Famyan, besok katanya?

"Cepet banget, gak bisa di undur lagi?" Tanya Kirana juga tak kalah terkejut.

Famyan menggeleng pelan, "Tidak bisa, karena libur kuliah Azkiya cuman satu minggu, saya memutuskan untuk pulang ke rumah besok, setelah itu saya mau ajak Azkiya berlibur di jogja sekalian bersilaturahmi ke rumah guru saya,"

"Gimana? Uma sama Aba izinin Famy buat ajak Azkiya ke jogja?" Tanya Famyan.

"Aba izinin kamu nak, toh Azkiya sekarang udah jadi istri kamu, udah halal mah di ajak kemana mana," jawab Rahman.

"Besok jangan langsung ke jogja, istirahat dulu di rumah satu hari, takut kecapean," saran Halimah.

"Baik Umi,"

"Berarti besok Bila boleh dong ajak mbak Kiya jalan jalan," ujar Bila sumringah.

Mendengar perkataan Bila, Azkiya langsung mengangkat pandangan ke arah bila lalu tersenyum.

"Bol-"

"Engga boleh, besok kita sibuk." Saut Famyan langsung.

Famyan melirik Azkiya, yang terlihat kesal.
"Jangan besok, lain hari aja, takutnya mbak kamu kecapean."

"Iya udah gak apa apa deh,"

"Mbak Kiya besok kalau bosen di rumah, panggil Bila aja ya, nanti Bila ajak mbak Kiya jalan jalan oke?" Ujar Bila seraya tersenyum.

Azkiya ikut tersenyum sambil menunjukkan jari jempol nya, "Oke."

Semua keluarga yang menyaksikan kedekatan Azkiya dan Bila begitu cepat, jadi ikut bahagia melihat nya.

"Udah malem nih, Kiya istirahat aja dulu di kamar, biar gak capek. Besok pasti juga sibuk nyiapin baju, jadi sekarang istirahat aja dulu," ujar Halimah.

Azkiya melirik Famyan seolah meminta izin, Famyan yang paham langsung mengangguk, mengizinkan. Tak lama Azkiya berdiri lalu berpamitan untuk pergi ke kamar. Begitupun juga Kirana, yang ikut pamit untuk beristirahat di kamar.

Tersisa hanya Aba, Uma, Abi, Umi, Nazil, Nabil dan juga Famyan di ruang tamu. Rencana nya mereka akan pulang sebentar lagi.

"Saya serahkan semua hak Azkiya sama kamu ya, nak Famy." Ujar Rahman setelah Azkiya dan Kirana benar benar sudah pergi.

"Tolong jaga baik baik Azkiya, bimbing dia menjadi lebih baik, jangan kasari Azkiya, sejak kecil Aba tidak pernah membentak Azkiya, maka dari itu Azkiya tumbuh dewasa tapi sifatnya anak kecilnya masih melekat."

Gus Tampan Imamku Where stories live. Discover now