56. Terjebak

19 5 0
                                    

Audrey melihat sesuatu yang menakutkan di ruangan tempat prom night berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audrey melihat sesuatu yang menakutkan di ruangan tempat prom night berlangsung. Orang-orang yang menari semakin banyak. Sebagian wajah mereka Audrey kenal karena mereka adalah kakak kelas Audrey, tapi sebagiannya lagi tidak! Wajah yang Audrey tidak kenal entah mengapa sangat pucat. Mereka menari dengan tidak karuan, mereka menari semakin menggila dan juga tidak peduli dengan sekitarnya.

Audrey memegang tangan Cedric dengan erat.

"kamu bisa lihat mereka?" tanya Cedric pelan.

"bisa.." jawab Audrey juga pelan, dan merana. Audrey rasanya ingin menangis kembali.

Ada wajah yang sangat mengerikan yang melewati Audrey, Audrey kaget. Dia tidak berteriak, tapi dia bersembunyi di bahu Cedric.

"Sepertinya ada pintu makhluk yang terbuka," Aaron tiba-tiba berbicara di dekat Cedric. Audrey terlonjak kaget. Sebelumnya Aaron tidak ada, sekarang tiba-tiba ada di sebelah Cedric. Audrey mengatur nafas dan memegang dadanya karena dia benar-benar kaget. "kamu bisa lihat mereka?" tanya Aaron.

Audrey memperhatikan Aaron, ruangan tempat mereka remang-remang.

"Aku asli!" ucapnya, dia tahu maksud pandangan Audrey. Audrey mencubitnya. 

Aaron meringis, "sakit tahu!"

"iya, aku setuju, makhluknya semakin lama semakin banyak. " Cedric melihat ke sekeliling, dan kemudian melihat Dj diatas panggung dengan lama. "dia malah sudah kerasukan." Ucapnya.

Audrey dan Aaron mengikuti pandangan Cedric. Dj yang berada di atas panggung memang sedikit aneh dan nampak tidak terkendali, dia tidak peduli apapun. Sebetulnya Audrey tidak tahu bagaimana penampilan Dj, makanya dia tidak curiga ketika Dj itu terlihat aneh.

"Sepertinya kita harus cepat pergi sebelum ikut kerasukan juga," Aaron mengajak mereka. Mereka bertiga berbalik dan menuju ke pintu keluar, tapi ternyata tidak mudah, beberapa makhluk menghadang mereka, makhluk-makhluk itu sepertinya tidak membiarkan siapapun keluar dari ruangan.

"Jangan bikin gue kasar sama lo!" ucap Aaron marah. Makhluk itu tidak mengatakan apapun. Dia hanya diam dan menghadang mereka.

Aaron kemudian menggunakan magic dan membuat hawa panas. Mereka menjauh, tapi kemudian ada yang memukul kepala Aaron dari belakang, Aaron kaget, begitu juga Audrey dan Cedric. Orang yang memukul kepala Aaron sepertinya sudah kerasukan. Dia bermata merah, dan kemudian dia melihat Audrey dan akan memukulnya juga, dengan reflek Cedric menendang orang itu.

Orang itu terjengkang ke belakang, dia menabrak meja yang penuh gelas tinggi. Bunyi gelas-gelas berjatuhan membuat suasana ruangan semakin gaduh. Orang-orang di tempat prom night sepertinya sudah di kuasai makhluk, dan karena keributan akibat gelas-gelas yang pecah, beberapa makhluk yang ada di kerumunan pesta melirik mereka dengan curiga. Aaron berdiri dengan perlahan, Audrey makin ketakukan. Dan Cedric memasang kuda-kuda.

"kita harus kabur dengan cepat!" Ucap Aaron pelan. Audrey setuju.

"dalam hitungan 3, kita lari ke pintu " Cedric memberi aba-aba.

"1..2..3..lari!!" mereka bertiga berbalik , membuka pintu dengan magic, lalu berlari.

Cedric melihat lagi kebelakang untuk mengunci pintu.

"lock!" teriaknya. Pintu itu tertutup. Orang yang kerasukan tidak bisa mengejar mereka, tapi yang bisa menembus tembok memperhatikan mereka dengan seksama.

"turun tangga. " Cedric memimpin di depan. Kalau mereka lewat lift, mereka akan sulit kabur lagi ketika makhluk tak kasat mata itu mengejar.

Mereka turun 1 lantai di bawah tempat prom night. Di sana banyak lorong –lorong panjang. Audrey, Cedric dan Aaron masih berlari, mereka terus berlari, sampai sepertinya tidak pernah menemukan ujung jalan. Aaron kehabisan nafas. Di berhenti. Audrey juga sama lelahnya dan kemudian mengatur nafas. Dia berdiri di sebelah Aaron yang duduk. Aaron membuka ikatan dasinya.

"Perasaan aku saja, atau kita memang muter-muter terus? Aku merasa kita sudah berkali-kali lewat sini. " Aaron terengah. Dia lelah, Audrey juga. Cedric juga terlihat cemas.

"kita kayaknya di kerjain salah satu makhluk yang tadi. " Cedric melihat Aaron dan Audrey.

"tuh kan.." Aaron membuka jasnya, Dia melihat jam tangannya. "sudah tengah malam. Kekuatan makhluk-makhluk itu pasti semakin besar. "

"hah?" Audrey melihat jam tangannya juga. "trus nanti aku pulangnya gimana?! Kak Andrew pasti nyariin aku!" Audrey merasa cemas. Dia hendak menghubungi Kak Andrew.

"Ngga akan!" Aaron memberitahu Audrey.

"tapi kita janjian pulang bareng, dan aku juga ngga boleh pulang lebih dari jam 12. " Audrey merasa sedih.

"dia ngga akan inget. " Aaron yakin dan sebal. Audrey dan Cedric merasa curiga dengan kata-kata Aaron. "dia lagi berduaan sama Bella!"

Audrey dan Cedric membulatkan mata. Tidak percaya.

"waktu kamu pergi ke luar ruangan mereka ngobrol, sedikit berantem dan lalu...aku ngeliat yang seharusnya ngga aku lihat. Oh my eyes.." keluh Aaron.

Cedric dan Audrey masih memandangi Aaron, tidak mengerti.

"don't ask me, i don't know how it goes!" ucap Aaron dengan nada tinggi.

"oke." Audrey dan Cedric berkata kompak. Mereka tidak ingin memikirkan apa yang mereka berdua lakukan dan apa yang Aaron lihat. Sepertinya mereka berdua sudah mengerti.

"sekarang gimana caranya kita keluar dari sini? " Audrey bertanya.

"aku juga ngga tahu," Cedric membuat Audrey sedikit putus asa.

"kita bisa coba pake magic?"Aaron menyarankan.

"Ini ilusi, jadi kita harus bener dalam ngambil langkah, Ibaratnya di depan kita tembok, tapi sebenernya itu pintu keluar. " Cedric menganalisa.

"atau kalau saja ada orang yang menepuk salah satu dari kita, pasti ilusi ini bakalan hilang."Aaron sedikit berharap ada keajaiban.

Dan ternyata keajaiban itu ada. 

Magic Audrey 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang