15. Mimpi Buruk

22 2 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu, Audrey bersyukur dia bisa bangun agak terlambat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari sabtu, Audrey bersyukur dia bisa bangun agak terlambat. Hari ini kegiatannya hanya latihan magic, dia juga sedang libur berenang, dan tidak ada pelajaran.

"kamu lesu amat," Aaron berkomentar ketika dia datang menjemput Audrey di kantin Asrama perempuan untuk mengikuti klub magic.

"dia mimpi buruk, " Emily yang menjawab, Emily akan masuk ke klub magic juga. Meskipun dia lemah, tapi dia penasaran dengan klub magic. Dia juga ingin bisa menguasai dasar dari magic, dia ingin bisa memindahlan barang, dia berharap dia bisa cepat belajar karena dia bisa melihat makhluk.

"mimpi apa? Mimpi salah nerjemahin soal fisika ke bahasa inggris?" Aaron bercanda. Audrey memang agak lemah dalam hal bahasa inggris dalam fisika dan kimia.

"ha..ha..!" Audrey tertawa mengejek. "aku beneran mimpi buruk tahu, aku mimpi di kejar monster." Audrey bercerita. Dia lalu menceritakan detail mimpinya pada Aaron dan Emily ketika mereka berjalan ke klub magic.

"tapi aku sudah tidak ingin memikirkan tentang monster itu lagi," Audrey mengibaskan kepalanya. "Aku takut nanti dia benar-benar ada." Audrey ketakutan.

Aaron berhenti berjalan, dia melihat ke arah danau. Audrey dan Emily yang masih berjalan ikut berhenti, mereka melihat Aaron yang terdiam. Lalu kemudian melihat ke arah penglihatan Aaron.

Segerombolan burung terbang dari sebuah pohon menuju angkasa.

"kamu jangan jalan-jalan ke danau dulu," Aaron berjalan kembali. Dia menoleh kepada Audrey.

"kenapa?"

"jangan aja, percaya sama aku. " Aaron kemudian langsung masuk ke ruangan ekskul meninggalkan Audrey dan Emily.

"Emily.." panggil Ka Bella ramah. Ka bella juga menyapa Audrey. Audrey tersenyum. Pantas saja Aaron buru-buru masuk, dia sepertinya malas untuk menyapa Ka Bella. Audrey dan Ka Bella lalu bertukar kabar, dia juga mengobrol ramah dan santai dengan Emily. Audrey, Emily, dan Ka Bella lalu masuk ke ruangan klub Magic.


"Latihan magic ternyata menguras tenaga ya.." Emily berkata lemah. Audrey melihat Emily dengan perasaan sedih. Emily harus di rawat di klinik karena pingsan ketika latihan magic.

"Kan aku sudah bilang, belajar magic itu nggak main-main. Butuh keberanian dan energy! " Aaron berkata kesal. Dia kesal karena khawatir dengan kesehatan Emily.

"I know! aku ngga main-main, aku juga berani, Cuma energi aja yang kurang, " Emily manyun, dia masih keras kepala, dia masih tetap ingin latihan magic meskipun dia tahu dia lemah.

"Kalau kamu masih nggak bisa dibilangin, aku laporin ayah kamu! " Aaron mengancam.

"Laporin aja, kalau kamu lapor Ayah, aku akan bilang ibu kamu, kalau kamu suka sama ka Bella. " Emily berkata santai, tapi tidak dengan Aaron. Dia marah, suara petir terdengar dari luar.

Audrey melihat ke jendela, sudah agak mendung.

"be patient please..aku ga mau hujan badai lagi! " Audrey memberitahu Aaron dan Emily.

Muka Aaron masih terlihat kesal, tapi dia menahan amarahnya.

"Terserah! tapi aku ngga mau ngeliat kamu pingsan lagi! " Aaron kemudian meninggalkan Emily dan Audrey. Dia hendak ke luar dari klinik ketika ada segerombolan siswa perempuan sedang memegang temannya yang meronta dan berteriak, mereka masuk ke klinik. Langkah Aaron terhenti, pandangannya mengikuti segerombolan siswa perempuan tersebut.

"Doctor..help!!" salah seorang dari gerombolan itu berteriak. Dokter Farhan dan satu orang perawat datang menolong. Siswa yang meronta dan berteriak itu ternyata berlumuran darah, tangannya terluka, tapi dia tidak mau diam. Lalu ada seorang siswa lagi yang datang dengan berlumuran darah juga, dia diatar oleh satu siswa yang lain. Dia tidak memberontak dan terlihat lemas. Dia lalu diminta berbaring di tempat tidur untuk menunggu, Dokter Farhan masih menangani siwa yang tidak mau diam. siswa yang baru saja datang nampak kesakitan sambil memegang tangannya yang terluka. Audrey, Emily dan Aaron memperhatikan mereka semua. Apa mereka berdua bertengkar?  


Terima kasih sudah membaca!

*Cover sampul dan gambar setiap chapter from pinterest

Magic Audrey 2Where stories live. Discover now