36. Musnah

20 4 0
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Audrey memeluk Valerie yang lemah sekali. Audrey takut Valerie tidak bertahan, Valerie harus segera dilarikan ke klinik atau rumah sakit.

Seperti dugaan Audrey, makhluk itu sekarang berbalik dan mengincar Audrey dan Valerie. Audrey masih tidak bisa melihat jelas makhluk itu, tapi samar-samar Audrey melihat dimana letak wajah dan mata makhluk itu. Audrey memandanginya, Audrey berkonsentrasi, berdoa, supaya makhluk itu kalah, lumpuh, jatuh, dan juga binasa.

"kamu sudah merusak manusia, membuat celaka dan membuat banyak orang terluka. Kamu harus binasa!" Audrey berteriak pada makhluk itu.

Makhluk itu marah dan berteriak, mengaum, dan ingin menghancurkan Audrey juga.

"Aku tidak takut dengan kamu!" Audrey menantang.

Makhluk itu semakin marah. Tubuhnya membesar, kuku hitam panjang nya semakin runcing,

"Audrey!!" Cedric ketakutan melihat makhluk itu membesar. Audrey tidak bisa melihat jelas perubahan makhluk itu, tapi dia melihat perbedaan ukurannya yang semakin membesar.

Audrey mundur. Dia berdebar. Tapi jujur saya Audrey tidak merasa takut. Dia malah benar-benar ingin menghancurkan dan membinasakan makhluk itu.

Ternyata, tubuh Valerie berat juga. Audrey membaringkan Valerie di sebelah kakinya. Lalu kemudian mengambil ranting yang ada di sekitarnya. Tadi Cedric berusaha melawan makhluk itu dengan ranting-ranting ini. Audrey mengambil satu ranting yang cukup panjang dan kokoh.

"Makhluk jelek, " Audrey memanggil. "aku akan menghancurkan kekuatan kamu!" Audrey menunjukknya dengan ranting pohon itu, dia kemudian melihat makhluk itu dengan penuh konsentrasi. Makhluk itu berteriak dan menuju Audrey. tapi dia tidak bisa menjangkau Audrey. dia kesakitan, dia menggeliat.

Mr. Aditama, Aaron, Arsenio dan Emily datang untuk membantu. Tapi mereka berempat terpaku ketika melihat makhluk mengerikan itu berubah menjadi makhluk yang sangat besar, tingginya hampir menyamai tinggi gedung sekolah.

Arsenio melihat Valerie yang terbaring di sebelah Audrey, dia hendak membawa Valerie, tapi Mr. Aditama mencegahnya.

"Biarkan Audrey menyelesaikan pertarungannya dulu," ucapnya tanpa melihat Arsenio. Matanya masih terpaku pada Audrey dan makhluk itu.

Audrey melihat kedatangan Mr. Aditama dan teman-temannya dari sudut matanya. Berarti pohon itu sudah di cabut, dan makhluk ini tidak punya tempat.

Makhluk itu masih menggeliat. Ekornya seperti cacing kepanasan, dan tubuhnya mengerang kesakitan. Setelah dia lemas. Audrey melemparkan ranting yang tadi pegang, dan menjentikkan jarinya.

"Get into the branch!" ucapnya lantang.

Dengan teriakan menyedihkan, makhluk itu berubah menjadi asap hitam yang besar, kemudian menyusut. Menyusut terus sampai hilang tertelan ranting.

Ranting itu bergerak, sebentar. Lalu terdiam. Mr. Aditama dan semua temannya mendekat.

Audrey memandangi Mr. Aditama. "Boleh saya memusnahkannya? " tanya Audrey ragu. Mr. Aditama mengangguk.

Audrey melihat ranting itu dengan konsentrasi, lalu kemudian dia menginjaknya dengan sekuat tenaga.

"krak!" ranting itu patah, dan ada asap hitam mengepul dari dalamnya.

"Audrey!" Emily memeluknya bahagia.

Aaron dan Cedric masih terkesima, tapi Arsenio langsung memeriksa Valerie.

"kita harus membawanya ke rumah sakit!" ucapnya cemas.

Audrey juga memeriksa Valerie. tubuhnya sangat lemas, dia juga sangat pucat.

Mereka pun membawa Valerie ke klinik, untuk selanjutnya di bawa ke rumah sakit. 

Magic Audrey 2Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon