🌻Bagian 23

171 16 3
                                    

Selamat membaca guys ( ^▽^)
.
.
.
Tandai jika ada typo ya >_<
.
.
.
Sarannya juga boleh 😉👍
.
.
.

Berisik dan ricuh.

Dua kata itulah yang menggambarkan suasana kelasnya pagi ini, entah apa yang mereka perdebatkan, Zeyran memutuskan untuk menghiraukannya, berjalan ke tempat duduk yang berada dua baris di pojok belakang.

Tapi sebelum itu, teriakan lakik yang begitu ia kenal memanggil namanya, di ikuti dengan suara tapak kaki terburu-buru.

"ZEYY!!!"

Saat sang empu membalikkan badan, ia di kejutkan dengan sepasang tangan yang sudah bertengger di pundak serta muka pemuda itu yang sangat dekat dengan wajahnya.

"H-huh?"

Dia nge-bug beberapa saat, sebelum kesadaran mengambil alih dirinya, mengangkat sebelah alisnya, sebagai isyarat 'kenapa memanggilnya?'

Bukannya menjawab, pemuda berkulit kuning langsat dengan lesung pipi itu meraih sebelah tangan Zeyran dan membawanya pada kerumunan teman sekelasnya.

"Kenapa nih?"

"Oh, Zey. Ini, karena sekolah mau ngadain event tahunan, selain buka stand, kelas 12 juga nampilin drama sekalian untuk ujian praktek."

Zeyran yang mendengar itu pun mengangguk mengerti. Melihat itu sang ketua kelas melanjutkan.

"Setelah di rembukin di grup, kami sepakat buat nampilin Bawang Putih & Bawang Merah, tapi tokoh utamanya laki-laki dan di ubah dikit alurnya. Jadi teman-teman yang lain bisa mainin perannya lebih natural."

"Wess, mantap banget ketua gue."

"Ya iyalah, wong dianya anggota ekskul drama."

"LOPP YUU KETUAA KUU!!"

Yang jadi bahan pembicaraan, hanya bisa mendeham malu.

"Shutt, udah udahh. Gue kandangin juga kalian nanti, ribut mulu."

"Yee, lo kata hewan di kandangin segala."

"Koreksi, itu 'kata lo' yaa, bukan gue."

"Nahh, sekarang, kita mau menentukan tokohnya siapa aja, kebetulan gue di kabarin sama Bu Sel, katanya beliau sakit dan nggak bisa mengajar hari ini."

Ucap ketua kelas dengan backsound pertengkaran kecil teman-teman yang ada di belakangnya. Membuat Zeyran membuka mulut membentuk bulat kecil.

"Tadi udah ada beberapa teman yang ngajuin diri, sekarang tinggal peran dari Bawang Putih. Lo mau nggak, Zey?"

"Iyaa Zey, muka lo juga cocok, kayak protagonis di drama yang gue tonton."

Zeyran memperhatikan kertas yang ditulis oleh sekretaris kelas sambil mendengar penjelasan gadis itu. Setelah ia amati, ia terkejut melihat nama yang memerankan Bawang Merah.

Fauqi?

Serius nih? Jinjja?

Netra kelamnya sedikit melirik pemuda itu, sialnya, sang empu malah menaik turunkan alis dengan wajah menggoda. Membuat Zeyran ingin menghiasi wajah itu dengan cap lima jari.

"Lo liat aja nanti, yang nonton pasti nangis liat sekil ekting gue."

Zeyran sudah bisa membayangkan seperti apa nanti, secara kan temannya ini udah banyak drama. Beda lagi dengan Rian yang dingin di dalam tapi hangat di dalam.

Suddenly Become a BrotherWhere stories live. Discover now