00VIII. Ingin Mengelak, Tetapi Terikat

60 17 34
                                    

00VIII. Ingin Mengelak, Tetapi Terikat

Ayahnya adalah Louis von Effenberg, pemimpin ke-XI kekaisaran Berg dari wangsa Effenberg

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ayahnya adalah Louis von Effenberg, pemimpin ke-XI kekaisaran Berg dari wangsa Effenberg. Ibunya sendiri adalah Karinina of Kellynch Hall, the 2nd daughter of Count Kellynch Hall alias putri ke-dua dari Count Kellynch Hall yang dibuang hingga akhir hayat. Walaupun sulit diterima, tetapi begitulah kebenarannya. Kebenaran itu tertuang dalam catatan golongan bangsawan.

Bukti konkret itu sudah cukup membuat Kaelus menjadi gentilhomme—umumnya dianggap sebagai bangsawan yang terlahir. Hak milik ini terkait garis keturunan dan warisan, bukan posisi dan kepemilikan tanah. Hanya keturunan langsung bangsawan yang dapat mengklaim status gentilhomme—status tersebut bahkan tidak dapat diberikan atau dialihkan, bahkan oleh seorang raja.

Kendati demikian, ketika sudara laki-laki tertuanya tidak ada, pada posisi Kaelus dengan dukungan sistem kebangsawanan Berg, Kaelus bisa saja menduduki tahta yang saat ini dipegang oleh Adelaide—salah satu caranya adalah lewat pernikahan levirate. Empress regnat itu menawarkan kesepakatan lain, walaupun masih menggunakan pernikahan levirate sebagai perantara.

Menilik kondisi internal yang masih menunjukkan pergolakan pada kepemimpinan Adelaide, jika keberadaannya sebagai pangeran ke-dua diketahui, Kaelus jelas-jelas akan terserat pada konflik internal tersebut. Belum lagi keluarga kecilnya yang kemungkinan ikut terkena imbas.

Selain 4 orang penatua yang berpengaruh besar terhadap otoritas internal, masih ada janda kaisar atau ibu suri agung sekaligus ibu dari mendiang kaisar Berg XII, yaitu Lariétte von Estélla atau dikenal dengan nama Lariétte von Effenberg setelah menikah.

Lariétte von Estélla merupakan putri dari sebuah kerajaan kecil bernama Estélla. Walaupun demikian, selama masa jabatannya sebagai permaisuri, banyak dukungan yang mengalir dan mendukung fraksinya untuk terus berkuasa. Sempat terdengar kabar burung jika Lariétte von Estélla ingin kembali menguasai pemerintahan setelah suami dan putranya meninggal dunia. Namun, keinginan tersebut terhalang oleh keberadaan empress consort yang kini dinobatkan sebagai empress regnat; menantunya sendiri.

“Pernikahan hanya terjadi sampai wanita itu mengandung penerus untuk mendiang suaminya,” ujar Kaelus pada dirinya sendiri.

Malam semakin larut tidak lantas membuatnya dikunjungi kantuk. Kaelus justru berpikir keras semalaman suntuk.

Kesepakatan yang ditawarkan Adelaide adalah pernikahan levirate sampai penerus untuk suaminya lahir ke dunia. Adelaide juga akan menjamin identitas Kaelus selama menjadi suami sementaranya. Setelah tujuan dari pernikahan levirate mereka tercapai, maka perceraian akan disetujui.

Kaelus dapat kembali ke kehidupan normalnya—sebagai Marquis, seorang suami, serta seorang ayah satu anak. Kaelus tidak akan dipaksa menjadi noble man atau pengganti pengisi tahta yang kosong. Jika Kaelus menolak kesepakatan yang ditawarkan, maka para penatua yang memihak Adelaide akan merilis informasi terkait keberadaannya.

Levirate MarriageDonde viven las historias. Descúbrelo ahora