32. mulai bucin

16.9K 1.2K 360
                                    

⚠warning⚠

Kalian harus baca ini dulu sebelum baca ceritanya.

Lagi lagi kemarin partnya kembali acak2kan dan saya sarankan mending baca dari awal karna disini saya cuman mengubah/menyalin bab2 nya aja.

Saya nggak tau kenapa itu sering bangat terjadi sama saya🙏

🚐🚐🚐🚐

Sore sudah menjelang, permainan mereka benar benar cukup lama. Seharian ini Iqbal setia di rumah bersama dengan istri tercinta.

Tidak ada kata bosan jika menyangkut tentang Karina, ia begitu candu dengan istrinya sendiri.

Suara deringan handphone menyadarkan seseorang yang sedang tertidur. Tangan kekarnya meraba nakas yang terdapat handphone nya disana.

Ternyata itu Abinya yang sedang melakukan panggilan video call. Dengan mata yang masih belum sepenuhnya sadar Iqbal mengangkat telfon itu.

"Hallo? Kamu dari mana aja sih, hari ini nggak ke kantor." omel Abinya di sebrang sana.

Iqbal menguap menatap Abinya di layar. "Hm, Iqbal tadi sibuk bii."

Abi alif menyipitkan matanya saat melihat Iqbal masih di tempat tidur tanpa menggunakan atasan hanya terbalut selimut tebal berwarna putih.

"Kamu baru bangun ngapain aja kamu?"

Merasa jengkel dengan pertanyaan yang bertubi tubi dari Abinya ia mengarahkan handphone nya ke arah Karina yang sedang memeluk dirinya dengan erat.

"Abi kayak nggak pernah muda aja, Iqbal lagi capek bii."

Mendengar itu Abi alif yang tadinya ingin marah kini mulai tersenyum saat melihat menantunya. Ia tau mereka pasti sudah melakukan itu.

"Abi kira kamu kemana, yaudah kamu jaga menantu Abi kalau dia capek jangan di paksa buat main." ucap Abi alif terkekeh.

"Hm, iyaaa," setelah itu panggilan terputus.

Karina menggeliat di dalam pelukan Iqbal, tangannya mengucek ngucek matanya mencoba untuk menyadarkan kesadarannya.

Ia mendongak ke atas hingga matanya kini bertatapan dengan wajah tampan suaminya.

Iqbal mencium kening Karina. "Udah bangun?"

Karina mengangguk sambil tersenyum malu, bagaimana pun kejadian itu baru berlangsung beberapa jam yang lalu. Perempuan itu kembali menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Kak Iqbal," panggil Karina malu malu.

"Hm?"

"Badan aku lengket semua," aduhnya pada sang suami, karna memang sekarang mereka masih sama sama polos.

"Kita mandi," jawab Iqbal.

Baru saja Iqbal ingin mengangkat tubuh Karina perempuan itu lebih dulu menahan nya.

"Bareng gitu kak?"

"Iyaa," jawab Iqbal enteng.

"Tapi..."

"Nggak ada tapi tapi Karina, bentar lagi waktu ashar alangkah baiknya mandi bareng aja biar mengurangi waktu."

Perempuan itu sudah tidak lagi mengeluarkan suara, ia hanya pasrah Iqbal menggendong nya masuk ke kamar mandi.

Setelah acara mandi selesai keduanya kini telah siap untuk melaksanakan shalat berjamaah di rumah.

Karina menggelar sajadah nya begitupun Iqbal, laki laki itu menoleh kebelakang menatap sang istri memastikan apakah istrinya sudah siap atau belum.

Sesama Santri LH Where stories live. Discover now