10. kembali terluka

8.8K 415 9
                                    

"Dia terlalu MasyaAllah untuk bisa bersanding denganku"

-karina aqila putri

Heppy Reading📖

🚐🚐🚐

Tepat hari jumat, hari libur para santriwan dan santriwati di pondok lukmanul hakim. Setelah melakukan kegiatan pembacaan surah al-imron berjamaah mereka kemudian melanjutkan kegiatannya dengan bersih bersih.

Baik santri putri maupun santri putra mereka semua gabung dalam melaksanakan kerja bakti bersama. Namun tetap dalam pengawasan para pembina pondok.

Iqbal adalah salah satu pembina pondok di pesantren lukman hakim, ia memang masih santri tapi pangkatnya di sini jauh lebih tinggi dari santri santri lain.

"Kar?" panggil Aisyah

"Iya" karina menoleh ke Aisyah

"Kita bersih bersih di sana aja yuk" Aisyah menunjuk tempat yang lumayan kotor dekat mushollah

Karina mengangguk, ia berjalan mengikuti langkah aisyah.

Mereka berdua menyapu beberapa sampah beserta dedaunan kering yang menjadi penghambat kebersihan lingkungan pondok tersebut.

"Ais, emang kalau setiap hari jumat para santri tetap kompak gini ngadain kerja bakti?"

Aisyah mengangguk. "Iya, kalau hari jumat itu emang kegiatannya cuman ngadain kerja bakti sama sholat duha aja selepas dari itu kita bebas melakukan apapun alias libur total"

"Serius, libur seharian?" ucap karina tidak percaya

"Iya kar, tapi kalau udah malam masuk program lagi"

"Owh ya nggak papa dong, yang penting bisa libur seharian"

Aisyah hanya geleng geleng kepala melihat kegirangan karina, seperti baru merasakan hari libur saja pikir Aisyah.

Selepas sampah mulai terkumpul di satu titik, Aisyah berjalan mencari tempat sampah hingga matanya menemukan benda yang ia cari.

Namun saat ingin mengambilnya tiba tiba saja ada tangan yang lebih dulu mengambilnya.

"Aisyah?"

"Kak Iqbal?"

Jantung Aisyah serasa ingin lompat saja melihat orang yang ia kagumi berada di depannya. Dirinya hanya bisa tertunduk malu.

"Kamu ingin mengambil tong sampah ini?" tanya Iqbal

"Iya kak, tapi kalau kak Iqbal mau memakainya silahkan aja nanti aku bisa cari tong sampah yang lain"

Aisyah hendak pergi namun ia urungkan saat mendengar suara bas dari Iqbal. "Ini ambil aja"

"Nggak papa kok kak, pake aja aku cari yang lain aja"

"Ais, kamu lebih membutuhkan ini. Lagian bukan kha laki laki harus mengalah dengan seorang perempuan?" Ujar Iqbal di akhiri kekehan kecil

Aisyah hanya bisa meringis mengigit bibir nya dalam, ia benar benar sudah salah tingkah berada di dekat Iqbal.

Aisyah mengambil tong sampah itu dari tangan Iqbal. "Makasih yah kak, kalau gitu saya pamit dulu. Assalamu'alaikum"

Iqbal tersenyum. "Wa'alaikumussalam"

"Nggak sabar saya mencubit pipimu itu ais"

Setelah bertemu Iqbal tadi hati Aisyah semakin tidak karuan rasanya ia ingin berteriak sekeras mungkin bahwa dia sedang salting.

Ia kembali ke tempat di mana karina berada, ia meletakkan tong sampah itu di depan sampah yang sudah terkumpul.

"Dari mana ais?" tanya karina

Sesama Santri LH Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα