12. dibenci semua orang

12.6K 712 118
                                    

Seorang perempuan cantik menangis tersedu-sedu di atas kasur, ia tidak menyangka musibah sebesar ini akan terjadi kepadanya.

Yah, dia karina. Karina aqila putri! Dua puluh menit yang lalu keduanya sudah resmi melakukan acara pernikahan. Meski sedikit paksaan dari pihak pondok tetapi pernikahan itu tetap saja terjadi.

Karina merenungi nasibnya yang mengenaskan hari ini, ia menangis bukan karna cuma cuma akan tetapi ada sebuah alasan yang dimana air matanya tidak bisa di bendung lagi.

Setelah akad tadi, kedua orang tua karina hadir. Namun dengan watak orang berbeda, kedua orang tua karina sangat kecewa kepadanya dia mengira bahwa ketika ia memasukkan anaknya di pondok anaknya itu akan belajar yang bener tapi apa? Justru sebaliknya.

Bahkan kedua orang tua karina memaki dirinya secara terang terangan di depan banyaknya santri dan lebih parahnya lagi detik  itu juga kedua orang tua karina mengatakan bahkan dia sudah tidak menganggap karina sebagai anaknya sekarang.

"Papa kecewa sama kamu karina, papa malu punya anak kayak kamu ini yang bisanya bikin malu keluarga aja, mulai saat ini kamu bukan anak kami lagi"

Karina memejamkan matanya terisak pilu, kalimat itu masih berputar di dalam kepalanya. Dia sudah kehilangan keluarganya sekarang.

"Bereskan pakaianmu di asrama" celetuk Iqbal tiba tiba masuk ke kamar

Saat ini mereka sedang di rumah ustadz zulfan, setelah akad tadi keduanya di perkenankan beristirahat di rumah ustadz zulfa selaku pemimpin pondok pesantren lukmanul hakim.

"K-kak Iqbal?"

"Nggak usah cengeng, hapus air matamu itu lalu bereskan pakaian mu" ucapnya dingin

Karina kembali terluka saat mengetahui fakta yang sesungguhnya dari Iqbal, ternyata di balik sikap lemah lembut nya seorang Iqbal menyimpan kebencian terhadap dirinya.

"Kita mau kemana kak?" tanya karina takut takut

"Ke rumah saya, cepat saya paling nggak suka sama perempuan yang lambat"

Karina mengangguk berdiri dari duduknya, ia menuju ke asramanya untuk mengambil semua pakaian miliknya.

Pertama kali karina menginjakkan kakinya ke asrama putri semua pasang mata menatapnya dengan tajam, karina hanya menunduk melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

"Udah senang bangat pasti, kan udah jadi istrinya ustadz Iqbal"

"Ibaratnya gini wir, kamu yang berjuang mati matian dapatin spek idamanmu ehh malah di pelet duluan sama perempuan nggak tau malu"

"Perempuan perebut mah nggak di ajak"

Begitulah cibiran para santriwati yang karina dengar, namun sekuat tenaga karina menahan emosinya agar tidak meledak saat itu juga.

Ia memejamkan matanya sambil memasukkan pakaiannya ke dalam tas.

Jujur saja hatinya benar benar sakit mendengar ucapan ucapan itu. Sekarang dirinya sudah di benci oleh semua orang, dari keluarga, suami bahkan satu komplek santriwati sekaligus.

Ia sendirian sekarang! Malang sekali.

Setelah selesai karina melangkah untuk keluar dari asrama, namun mata lentiknya menemukan sosok Aisyah ia menghampirinya berniat untuk meminta maaf tapi Aisyah lebih dulu pergi meninggalkan dirinya.

Sepertinya Aisyah sangat kecewa kepada dirinya.

Sekuat mungkin karina menahan air matanya untuk tidak keluar. Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ke rumah ustadz zulfa.

Sesama Santri LH Where stories live. Discover now