13. kembali bertemu

10.6K 505 9
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

.
.
.
.
Heppy Reading 📖👌🏾
.
.
.
🚐🚐🚐

Jam sekolah sudah selesai seluruh santri putra maupun santri putri sudah pulang ke asrama masing masing namun tidak dengan karina kini ia harus pulang ke rumah suaminya.

Karina membuka pintu sekaligus mengucap salam sebelum masuk, ia mengedarkan pandangannya sekeliling tidak menemukan siapa siapa di dalam sana . Ah suaminya belum pulang

Baru ingin masuk ke kamarnya aksinya seketika terhentikan dengan celetukan Iqbal yang tiba tiba.

"Sudah puas senang senangnya?"

Karina refleks berbalik, di depannya Iqbal sudah berdiri dengan wajah datarnya.

"Bukannya ngejalanin hukuman yang saya kasih malah kabur dan bersenang senang dengan laki laki lain" ucap Iqbal dengan suara yang yang terkesan sangat dingin

Kening karina saling bertautan tidak mengerti sama sekali dengan ucapan yang barusan suaminya ucapkan. Sebenarnya apa maksud dari suaminya itu, dia menuduhnya?

"Kenapa nggak jawab? Nggak bisa ngasih alasan?" Iqbal tersenyum smirk

"Aku nggak ngerti apa yang kak Iqbal maksud" balas karina

Iqbal membuang muka sebentar sambil tersenyum jahat, Ia kemudian menoleh menatap perempuan di depannya dengan  tatapan tajam

"Udah ganti profesi? Kemarin tukang nyusahin orang sekarang udah jadi tukang pembohong, besok apalagi?" ucap Iqbal pedas

Serendah itu kha dirinya di mata Iqbal? Begitu mudahnya Iqbal menuduhnya tanpa memikirkan rasa sakit yang melanda di lubuk hatinya sekarang, rasanya karina ingin membatah dengan keras kepada Iqbal bahwa ucapannya tidak benar tapi apalah dayanya? Bahkan sekedar menatapnya saja ia sudah takut.

Ternyata hayalannya selama ini ketika menikah tidak seindah dengan apa yang ia bayangkan, ia berfikir bahwa setelah menikah nanti ia akan merasakan kebahagiaan seperti cerita novel novel yang ia baca dulu, namun nyatanya sangat bertolak belakang dengan ekspektasinya yang sangat tinggi itu.

Ia di jatuhkan dengan takdir yang tidak berpihak baik kepadanya, sekarang ia hanya bisa mengikhlaskan dengan apa yang sudah terjadi sekarang.

"Pembohong apa yang kak Iqbal maksud? Aku nggak ada bersenang senang dengan laki laki lain" ucap karina penuh yakin, ia sama sekali tidak ada bermain bermain dengan laki laki lain tadi

"Terus di kantin tadi ngapain? Pake acara berduaan segala?"

Ohh sekarang karina ingat, apakah laki laki yang Iqbal maksud adalah syam? Anaknya ustadz zulfan? Karina tau sekarang pasti Iqbal tidak sengaja melihatnya di kantin tadi bersama syam, tapi jujur saja dirinya hanya makan bersama tidak lebih! Ya walaupun ada sedikit canda gurau Tapi karina tetap menjaga batasan terhadap lawan jenisnya.

"I-itu aku di ajak makan sama kak syam" jawabnya jujur

"Semudah itu kamu mau di ajak sama laki laki lain? Yang ada jika kamu kaya gitu kamu malah keliatan murah tau nggak!"

Bersamaan dengan bentakan itu air mata karina lolos begitu saja, matanya menatap Iqbal tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh suaminya barusan. Apakah tadi suaminya baru saja merendahkan harga dirinya?

Melihat itu Iqbal membuang nafas kasar, ck drama lagi!

"Bisa nggak sih kamu nggak usah cengeng? Saya muak liat perempuan yang suka nangis kaya kamu. Saya pusing" Iqbal memijat pelipisnya yang terasa pening

Sesama Santri LH Where stories live. Discover now