BAB 9 : Mengikhlaskan Yang Sesungguhnya

9 2 0
                                    


بسم الله الرّحمن الرّحيم

*
*
*

Terlihat ikhlas dan tegar bukan berarti tidak memperjuangkan, tapi ada kalanya perjuangan akan sia sia dengan restu dan perjodohan"

                       - Arkan Fauzan Sakha -

Hari begitu cepat berlalu hitungan jam menit dan detik terus berjalan, seharusnya hari ini menjadi hari bahagia Eliza karna tibanya waktu pernikahan dengan laki laki yang paham agama, namun 1 hal yang minusnya mereka tidak saling mencintai...

Eliza selesai make up, tak terlalu menor karna memang dia sengaja hari ini para tamu begitu banyak termasuk tamu laki laki yang bukan mahramnya pakaian pengantinya juga sangat sederhana dengan desain musliman yang longgar sehingga tidak mengetat di bagian dada dan kerudung yang lebar, sempat di marahi dan di paksa oleh ibunya agar menggunakan kerudung seperti pada umumnya tapi nyatanya ia menantang untuk hal itu dan ibunya pun mengizinkan. Cantik, Eliza cantik dengan memakai baju pengantin dan kerudung yang di pintanya termasuk make up yang sederhana, jika di ibaratkan dalam artis mirip dengan Salsabilla Adriani. Gak terlalu itu hanya 25% mungkin miripnya, dia menikah di usianya yang genap 20 tahun, bulan kemarin tepatnya 03 April 2004-2024 memang tak terasa dan ini salah satu keinginanya dari sejak remaja, jika menikah muda di usia 20+ dan sekarang telah tercapai

"Bismiahirrahmanirrahim, Saudara Firman Sopian bin Malik Sopian saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Eliza Shafira Andini binti Sahrul Hermawan dengan seperangkat alat solat dan mahar emas sebesar 10 gram. Tunai..." wali hakim telah menjabat tangan Firman dengan ijab qobul yang sangat serius, Eliza berharap ada kegagalan dalam acara ini karna dia tak ingin pernikahan ini terjadi namun nyatanya Arkan yang hadir disana pun tak mampu mencegahnya

"Saya terima nikah dan kawinnya saudari Eliza Shafira Andini binti Sahrul Hermawan dengan seperangkat alat solat dan mahar tersebut. Tunai..."

"Bagaimana saksi?"

"Sah..."

Deg

Bukan hanya Shafa yang merasa hatinya tertusuk seribu duri tapi juga Arkan, seharusnya memang hari ini hari bahagia Arkan karna sedang berulang tahun tepatnya 11 Mei 2000-2024 mereka harus saling mengikhlaskan dan melupakan karna alasan perjodohan. Eliza tak mampu menahan air matanya mengapa pernikahan ini harus terjadi, dia berpikir apakah aku masuk ke jalan yang salah? Karna telah menyakiti sahabatku sendiri...

Selesai akad mereka mushofahah dengan pengantin dan keluarganya, Eliza berpapasan dengan para tamu pria hanya menangkupkan kedua tangannya agar tidak bersentuhan tapi dengan sesama wanita justru berpelukan termasuk dengan teman teman dan sahabatnya waktu sekolah dulu termasuk Risa dan Shafa

"Selamat ya Za akhirnya kamu nikah juga, semoga samawa ya Za" ucap Risa beriringan bersama suaminya yang tampak perutnya sudah semakin membesar

"Makasih ya Sa" Eliza memeluk Risa lalu menjatuhkan air matanya di pundak Risa lalu segera mengusapnya agar tak terlihat seperti sedang sedih apa kata orang lain kalau melihatnya sedih di hari yang seharusnya bahagia tapi tidak dengan Risa ia merasakan bagaimana perasaan Eliza karna Eliza tak mudah untuk jatuh cinta dengan seorang pria dia merasakan tetesan air mata Eliza jatuh di pundaknya tapi dia tetap terseyum agar tak kelihatan seperti mengkhawatirkan Eliza

Eliza melepas kembali pelukannya terhadap Risa lalu menangkupkan tangan kembali bersalaman dengan Ikhsan suami Risa

Eliza izin kepada kelaurganya yang sedang duduk di pelaminan untuk mengobrol bersama Risa di kursi kosong sana

Dzikir Cintaku♡Where stories live. Discover now