" Vendetta "

20 6 0
                                    

Lehernya dijepit oleh zara, ia meringkuk. Tanpa sadar ia kalah dengan seorang wanita, bagaimana itu bisa terjadi. Badannya yang besar bahkan kalah dengan tenaga wanita itu, tenaga yang diluar dugaan dan sangat tidak memungkinkan seorang wanita memiliki tenaga yang sebesar itu. Mukanya memerah, ia hampir kehabisan nafas, dengan sekuat tenaganya niel menentang tenaga zara, ia berdiri lalu melemparkan zara ke semak-semak itu, zara terjatuh atas dorongan niel. Zara lantas berdiri, kakinya membentuk aba-aba seperti orang yang ingin melakukan karate, lagaknya menantang niel. Raut wajah zara yang serius membuat niel juga tertantang. Tidak ada yang dia takuti karena dia merupakan ahli dibidang keamanan, bagi niel duel merupakan hal yang sudah biasa. Apalagi dengan seorang wanita.Niel berlari kearah zara dengan tangan yang sudah dikepalnya.

" BAMMMMM...." Tendangan tegak lurus keatas mengenai dagu niel, niel kesakitan sambil memegang dagunya. Niel kembali mengarahkan serangan kepada zara, ia berlari lalu  memegang pinggul zara dengan cepat, tangannya yang lebar mengunci pergerakan zara, dengan sekuat tenaga ia mengangkat zara lalu membantingkan badannya.

" AHHH.... SIALAN " teriak zara, ia melihat niel berdiri dihadapannya dengan pistol yang dipegangnya, pistol itu diarahkan kearahnya, Zara yang melihat itu merangkak mundur ketakutan.

" Sekarang saya yang membalikan pertanyaan, sedang apa kalian disini?" Zara terus merangkak kebelakang dan niel terus berjalan mengikuti zara.

" Kau bagian dari organisasi ini bukan?, kalau benar, mungkin aku habiskan saja dirimu disini, orang-orang dalam organisasi ini sangatlah kejam." Ujar niel, niel menarik pelatuk nya, zara yang melihat kesempatan itu, langsung mendorong badannya keatas lalu mengarahkan kakinya kepistol itu.

" CRAKKKKKSSS....." Suara tendangan zara mengenai pistol itu, kini pistol itu kembali jatuh kedalam semak-semak disekitar, Zara berdiri sambil membersihkan bajunya, ia mengeluarkan pisau yang berukuran 15cm dan mengarahkan kearah niel.

" Jangan bergerak, atau pisau ini menancap hebat dibadanmu" ujar zara, niel diam membisu baru kali ini ia terpojok ia mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah.

" Bagaimana kau tahu informasi mengenai organisasi ini?" Tanya zara dengan mengancam. Niel diam membisu. dia diam seribu bahasa, sedikit kata mungkin akan membuat dirinya jatuh dalam lembah yang dalam.

" Aku menyerah, maaf sudah membuntuti kalian " ujar niel dengan lugas.

" Jawab pertanyaanku " ujar zara dengan mengancam, mata pisau itu tajam setajam matanya yang menyoroti pria didepannya.

" Tidak, ini rahasia " ujar niel, kedua tangannya masih diatas.

" AISHHHH....." Ucap geram zara, perempuan itu tampak beda dari biasanya. Ia mendekati niel, kini ujung mata pisau itu mengenai lehernya. Niel mengangkat sedikit lehernya, keringatnya tampak mulai bercucuran.

" Oke.. Oke..., lihat didepan gedung itu, terdapat tulisan Novariment . Bukannya terdapat rumor mengenai organisasi ini? ..." Ujar niel menutupi kebenaran.

" Kembali lah lagi, jika aku masih melihatmu disini, tidak segan-segan aku membunuhmu, ingat tidak ada orang disini jadi jangan macam-macam " ucap ketus zara, ia percaya jika niel tidak mengetahui informasi lebih mengenai organisasi itu. Niel mulai mundur perlahan, ia lari kearah yang semestinya, ia melihat kebelakang. Zara berdiri tegak melihatnya.

" Bagaimana dia bisa seorang wanita bisa mengalahkanku, atau jangan-jangan dia?....."

Zara melihat niel berlari kencang, wajahnya sedikit masam tatapannya tajam, ia kemudian mencari pistol yang ia tendang tadi. Semak-semak yang lebat membuatnya kesusahan mencari, ketika mencari ia menjumpai kain yang memiliki isi didalamnya, kain itu terikat oleh tali , ia berdiri lalu melihat kain tersebut dan mulia membuka kain yang terikat itu. Kain itu terbuka, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat puluhan gigi manusia didalamnya. Ia lantas melemparkan kain yang berisi gigi manusia itu, ketika terjatuh dan gigi-gigi itu berserakan, kain itu memiliki pola didalamnya .

INTERWOVEN Where stories live. Discover now