Gantin Ara yang manggut-manggut paham lalu pergi begitu saja. Sementara kembali masuk ke dalam untuk melanjutkan tidurnya.

Dengan perasaan gelisahnya, Ara mengendarai mobil Wafi. Selain cemas karena kondisi Jihan yang mungkin sedang tidak baik-baik saja, ia juga cemas karena mobil Wafi terlihat masih sangat baru. Bahkan ada bagian plastik yang masih menempel pada dashboard mobilnya.

Ah, tahu begini lebih baik ia pinjem motor yang lain saja. Gerutunya menyesal. Masalahnya Wafi tipe pria yang agak cerewet dan rewel soal sesuatu. Meski ia sangat percaya diri dengan kemampuan menyetirnya, tapi tetap saja perasaan berdebar itu tetap ada.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya ia sampai di stasiun. Ara celingukan mencari keberadaan Jihan tapi tak kunjung menemukannya. Akhirnya ia memutuskan untuk menelfon gadis itu.

"Di mana? Eh, nggak jadi, aku liat kamu," ucap Ara saat akhirnya melihat Jihan tengah duduk di salah satu bangku sembari celingukan.

Ia kemudian mematikan sambungan telfon dan menghampiri perempuan itu. Tubuhnya reflek mematung saat Jihan berdiri. Perut perempuan itu terlihat membuncit. Ara shock. Karena sebelumnya Jihan tidak mengabari tentang kehamilan perempuan itu. Lagi-lagi ia dibuat kecewa olehnya.

"Han, kamu... hamil?"

Jihan tersenyum getir sambil mengelus perutnya sendiri lalu mengangguk untuk mengiyakan.

"Kenapa? Maksud aku kenapa kamu nggak kasih tahu aku sebelumnya? Dan, gimana kamu bisa ke sini dengan kondisi hamil begini? Suami kamu gimana?"

"Ra, aku... aku mau cerai dari suami aku. Aku kabur."

Mendadak kepala Ara terasa pening seketika. Ia bahkan tidak tahu harus berkomentar apa, atau sekedar bereaksi seperti apa. Ia tidak paham. Ia kebingungan dan ia merasa terlalu terkejut karena semua serba mendadak.

Dulu, ia tidak dikabari waktu Jihan lamaran. Ia bahkan langsung diberitahu kalau perempuan itu akan menikah, lalu sekarang ia tiba-tiba mengetahui kalau perempuan itu hamil dan sekarang mau bercerai?

"Ayo, kita bicara di mobil," ajak Ara pada akhirnya. Ia langsung membantu membawa barang bawaan Jihan dan mengajak perempuan itu menuju parkir.

"Ini mobil kamu?"

Ara menggeleng sambil memakai seat beltnya. "Bukan. Aku pinjem temen kostan."

Jihan manggut-manggut paham.

"Sebenernya ada apa sih, Han? Kenapa kamu tiba-tiba kabur dengan kondisi hamil begini?"

"Aku butuh uang untuk biaya lahiran, Ra. Aku mau nyari kerja mumpung aku masih kuat kerja."

"Suami kamu nggak memperlakukan kamu dengan baik?"

Jihan diam.

Ara menghela napas, mencoba untuk maklum kalau perempuan itu belum siap bercerita.

"Kamu nggak harus maksain diri kalau belum siap cerita sekarang," ucapnya kemudian.

"Maafin aku, Ra," sesal Jihan sambil menundukkan kepalanya.

"Stop minta maaf, Han. Kamu nggak salah." Ara kemudian teringat sesuatu, "kamu udah makan belum?"

Jihan kembali diam, membuat Ara mengerti kalau perempuan itu pasti belum makan. Ia melirik perut Jihan sekilas lalu memandang ke arah jalan kembali.

"Itu... kamu bisa makan apa aja nggak?" Ara terlihat sedikit salah tingkah dan kebingungan menyusun kosa kata, "maksudnya kamu--"

"Bisa kok, Ra, dia pinter. Nggak pernah rewel," ucap Jihan sambil tersenyum dan mengelus perutnya yang agak buncit, "tapi tadi aku juga udah makan kok."

Ara manggut-manggut paham. "Oke, tapi kita mampir beli makan dulu nggak papa kan? Sama camilan gitu, sekalian beli buat sahur nanti."

"Nggak papa, kan aku ikut kamu."

Ara mengangguk paham.

💙💙💙💙

💙💙💙💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Ara bikin cuitan di main akun, Garvi langsung menghubungi Ara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Ara bikin cuitan di main akun, Garvi langsung menghubungi Ara. Meski di hidup Ara bosnya ini makhluk yang paling menyebalkan baginya, tapi dalam keadaan tertentu Garvi lah yang bakalan jadi sesosok yang paling peduli terhadapnya.

💙💙💙💙

Hehe, semalam aku mau up, tapi dari kemarin sore aku agak migran, trs minum obat, udah ngtik setengah bab sih, tapi ternyata ketiduran. Wkwk, maaf yee🙏

Selamat beraktivitas kalian semua, semoga yang hari ini puasa, puasanya lancar🥰

Bossy or Besty?Where stories live. Discover now