|28|

135 23 9
                                    

💙💙💙💙

Sesuai ajakan Fani, hari ini Ara memutuskan untuk ngabuburit dan bukber bersama gadis itu. Sepulang dari kantor ia langsung mandi dan bersiap dengan tergesa-gesa, takut kalau perempuan itu akan mengomel sepanjang jalan karena dia yang mungkin lama. Selesai bersiap, ia langsung keluar dari kamar dan berjalan menuju kamar Fani.

Tak butuh waktu lama, pintu kamar terbuka tepat saat Ara mengetuk dua kali.

"Wish, ngabuburit sama gue doang rapi banget dandanan lo, udah kayak mau bukber sama pacar aja," goda Ara saat mendapati pakaian rapi Fani.

Sementara yang ditanya langsung meringis. Dapat Ara rasakan kecurigaan di balik wajah gadis itu.

"Fan, ini nggak sesuai dengan apa yang ada di otak gue kan?" tanya Ara mencoba memastikan.

Fani kembali meringis, kali ini wajahnya bercampur rasa bersalah. "Sumpah, Ra, ini di luar prediksi BMKG banget. Cowok gue tiba-tiba bisa pulang cepet terus ngajakin gue bukber bareng. Ya, gue sebagai calon makmum yang baik jelas nggak bisa nolak lah, kalau gue tolak ntar gue nggak jadi dilamar gimana abis lebaran? Kan berape, jadi lo ngalah ya, kali ini aja. Demi kelangsungan hidup dan mati gue nih."

Kalau tidak ingat puasa, ingin sekali rasanya Ara mengumpat Fani.

"Lo bikin gue nolak semua ajakan dan sekarang lo giniin gue? Temen macam apa lo?"

"Gue telfonin Evan ya, biar dia nemenin lo bukber," tawar Fani yang tentu saja langsung ditolak perempuan itu dengan mentah-mentah.

"Enggak usah."

"Enggak papa, Ra, gue yakin Evan pasti mau kok."

Ara melotot tajam. "Gue yang terlanjur nggak mau, Fan, gue udah nolak ajakan dia tadi. Ya kali sekarang gue yang ngajakin, gengsi lah gue."

"Terus mau lo gimana?"

"Lo nggak usah kepo, sana lo kalau mau pergi, males banget gue liat lo."

"Hehe, makasih loh, tahu aja lo kalau cowok gue udah di depan."

Ara langsung mendengus. "Bodo amat," ucapnya langsung meninggalkan perempuan itu.

Ara kemudian merogoh kantong celananya dan mengeluarkan ponsel dari dalam celana, lalu mengetik pesan untuk seseorang.

Ara kemudian merogoh kantong celananya dan mengeluarkan ponsel dari dalam celana, lalu mengetik pesan untuk seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bossy or Besty?Where stories live. Discover now