32 - Loveable

Magsimula sa umpisa
                                    

Grace, Stevanya dan Zelda memutuskan pergi ke dapur, ketiganya akan memasak untuk piknik sore nanti. Theine, Andreas, Damian duduk dengan laptop di pangkuan, memeriksa dokumen. Graham, Mattheo, Hendrick membaca koran sambil berbincang, lalu Henry dan William duduk bersebelahan, berdiskusi tentang rumah sakit. Peter, Harvey, Jargas dan Zergan bermain game. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Sementara Ziel berdiam diri di kamar, bungsu Dominic ini diminta untuk tidur namun belum ada 30 menit, ia kembali terbangun, tidak bisa tidur.

Ziel membuka pintu balkon dan memutuskan untuk duduk di sana, cuaca siang ini tidak panas dan terasa dingin, angin sepoi-sepoi menerpa membuat Ziel merasakan sejuknya udara.

Remaja manis itu meraih ponsel miliknya dan membuka aplikasi tt, mencoba mengusir rasa bosan karena jika ia keluar dari kamar entah siapa pun pasti akan masuk ke sini dan memaksanya untuk tidur. Menyebalkan, pikirnya.

Baru dibuka Ziel sudah disuguhkan oleh video seseorang yang memakan giant cookies dengan segelas susu, makanan manis itu terlihat sangat enak, membuat Ziel meneguk ludah, ia juga ingin memakannya.

Ziel mendengus sebal, seharusnya ia lebih cepat melihat video ini supaya bisa dibuat dan dinikmati saat piknik sore nanti. Scroll scroll scroll, isinya hanya orang yang sedang makan dan makan. Akhirnya Ziel memutuskan untuk membuka aplikasi dengan logo hijau bulat dan 3 garis vertikal sedikit melengkung ke atas di dalamnya, ia memutuskan untuk bernyanyi saja.

Ziel mencari lagu yang pas untuk dinyanyikan, bungsu Dominic ini memutar satu per satu judul dan berakhir memilih lagu "angel baby", ia mendengarkan satu kali dulu untuk mengetahui nada, setelahnya kembali bernyanyi dengan suara keras, mengundang perhatian para maid di halaman belakang yang sedang menyiapkan keperluan piknik serta bodyguard yang berjaga.

I just wanna live in this moment forever

'Cause I'm afraid that living couldn't get any better

Started giving up on the word "forever"

Until you gаve up heaven, so we could be together

You're my angel

Angel baby, angel

You're my angel, baby

Baby, you're my angel

Angel baby~

Suara Ziel terdengar bagus dan merdu, mereka yang mendengar berdecak kagum. Di sana juga ada Arkan dan Felix yang langsung merekam aksi tuan kecil mereka itu, selain terpesona dengan suara, sepertinya mereka juga terpukau dengan wajah manis si kecil, lalu mengirimkannya pada Tristan.

Tak hanya video, Arkan juga mengirim berbagai macam stiker yang menunjukkan kekagumannya pada Ziel, membuat ponsel milik Tristan terus berbunyi karena notifikasi. Tristan saat ini sedang berbicara dengan Graham di ruang depan, bodyguard jangkung itu sedang melaporkan keadaan Panti Asuhan.

"Bukalah, mungkin sesuatu yang penting." Ujar Hendrick yang duduk di sebelah Graham.

"Maaf, baik tuan."

Tristan dengan cepat membuka ponsel miliknya, tertera nama Arkan di sana, ia membukanya dan menautkan alis saat melihat balkon yang familiar, kamar tuan kecilnya, Ziel.

"Tuan kecil?"

"Ada apa dengan cucuku?" Tanya Graham.

Tristan menyerahkan ponsel miliknya pada Graham, membiarkan tuan besar Dominic itu untuk melihat video cucunya. Semuanya merasa penasaran dan ikut mendekat, melihat apa yang ada di ponsel bodyguard pribadi bungsu Dominic.

Ziel Alexander DominicTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon