27 - Sweet

18.3K 1.6K 96
                                    

alo selamat malam jum'at ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

alo selamat malam jum'at ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~


***

Waktu menunjukkan pukul 12.00, saat ini Ziel sedang duduk di sofa ruang depan, remaja manis itu menggoyangkan kedua kakinya dengan tatapan jenuh. Ia bosan.

Tadi setelah makan siang, Tristan, Aletta dan Dira sudah membujuknya untuk tidur namun dihiraukan oleh empunya.

"HUWAAAAAAAA MEMBOSANKAN!" Teriak Ziel tiba-tiba yang mampu mengagetkan semua orang yang ada di sana.

Remaja manis itu berpikir keras, otaknya belum menemukan hal apa yang harus di lakukan untuk mengusir rasa bosan.

Ziel berdiri dan mendudukkan dirinya di lantai lalu mengambil posisi rebahan, tak lama bungsu Dominic itu berguling-guling di lantai, membawa dirinya sendiri menggelinding ke sana dan kemari.

Tristan melototkan matanya, bodyguard tampan itu mendekatkan diri pada Ziel, mencoba untuk menghentikan tingkah absurd sang tuan kecil.

"Tuan kecil, sebaiknya anda duduk di sofa, lantai ini kotor dan penuh debu."

"Ga mau! Wlek!" Ziel menjulurkan lidahnya dan menunjukkan jari tengahnya pada Tristan.

Semuanya kembali membujuk Ziel bahkan Tony yang biasanya di dapur, saat ini berjalan menuju ruang depan, ia diminta oleh Tristan untuk membujuk Ziel agar berhenti melakukan hal konyol dan menawarkan kegiatan lain seperti membuat kue.

"Tuan kecil." Panggil Tony yang saat ini mendudukkan dirinya tepat di samping Ziel.

"Om Tony?" Ucap Ziel masih dalam posisi rebahan, bahkan kedua tangannya ia letakkan di belakang kepala seolah-olah adalah bantal.

"Apa yang sedang tuan kecil lakukan di sini?"

"Berenang. Om ga liat gue lagi rebahan gini?"

Sudut bibir Tony berkedut, seorang tuan kecil, bungsu dari pemilik Mansion ini sedang berbaring santai di lantai, jika keluarganya tau maka habislah mereka.

"Ehem tuan kecil ingin membuat sesuatu? Seperti brownies atau kue?"

"Ga mau."

Ziel menatap ke atas, menggoyangkan kakinya ke kiri dan kanan, lalu berdiri mengundang tanda tanya di kepala setiap orang. Ia berjalan menuju dapur, Tony yang mengekorinya pun bertanya.

"Tuan kecil, anda ingin sesuatu?"

"Susu."

"Baik, akan saya buatkan, tuan kecil sebaiknya menunggu di ruang makan saja."

"No! Mana susunya?" Ujar Ziel sambil berjalan, membuka setiap bagian pada lemari pantry, mencari susu favoritnya.

Tony menatap bingung Ziel, ia tak paham apa yang diinginkan oleh remaja manis ini.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang