38 - Peace

18.1K 1.7K 281
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat malam ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Enjoy~


***

Tak terasa sudah 1 minggu berlalu sejak kejadian di perusahaan Theine, Ziel sendiri masih enggan membuka mulutnya untuk berbicara dengan sang kakak dan selama itu pula siksaan pada keluarga Kevin terus berlanjut.

Mereka disiksa habis-habisan namun tak diizinkan untuk mati, terutama oleh Theine, lelaki itu tak akan berhenti sebelum Ziel kembali seperti semula dan tak lagi menghindari dirinya.

Ziel sendiri tak bermaksud mengabaikan Theine hanya saja jika melihat wajah sang kakak, suara tembakan seperti kembali terdengar di telinganya.

Saat ini Grace, Stevanya, Zelda sedang berada di ruang bawah tanah, Grace menemani kedua menantunya itu mengeksekusi Nandaria dan Olivia.

"Rambut yang indah." Grace memegang helai demi helai rambut Olivia, namun bukannya senang mendapatkan pujian, Olivia justru ketakutan karena merasakan sesuatu yang pastinya buruk akan terjadi.

Melihat itu Stevanya seketika berjalan ke sebuah meja yang di atasnya sudah di susun banyak sekali alat-alat tajam untuk penyiksaan, wanita itu mengambil sebuah gunting tanaman yang sudah berkarat dan membawanya ke hadapan Olivia.

Remaja perempuan itu bergetar hebat, hari ini siksaan apa lagi yang akan ia dapatkan? Demi apa pun jika diberi kesempatan, ia akan menjaga sikap dan tak akan pernah mengusik ketenangan Dominic, namun harapan tinggal harapan, penyesalan memang selalu datang di akhir.

Stevanya menarik kuat rambut Olivia membuat kepala perempuan itu mendongak paksa.

"S-sakit..." lirih Olivia.

"Sakit? Inilah yang kemarin kau lakukan pada bungsuku."

Sret!

Stevanya dengan santai memotong rambut Olivia, gunting yang berkarat membuat potongan itu menjadi acak tak beraturan bahkan saking susahnya untuk digunakan, membuat rambut Olivia tertarik kuat seperti akan lepas dari kepala.

Olivia lagi-lagi menangis, ia hanya bisa duduk dengan posisi terikat, bahkan tidak tau saat ini adalah siang atau malam dan yang paling naas, salah satu kakinya sudah dipatahkan oleh Peter yang tak terima karena sang adik, Jargas mendapatkan tendangan dari dirinya.

Bagaimana dengan Nandaria? Wanita itu sekarang sudah tak mampu berbicara, Zelda memaksanya untuk minum air panas dan air keras membuat mulut dan tenggorokan Nandaria terbakar, ia juga kesulitan bernapas dan beberapa kali muntah darah.

Zelda sengaja melakukannya sebagai ganjaran karena mulut Nandaria yang sudah berani mencaci maki bungsunya.

Kriet

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang