21 - Sick

23.7K 1.8K 85
                                    

aloo maniezz, Ziel balik lagi 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aloo maniezz, Ziel balik lagi 

( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~

***


Saat ini Hendrick berada di kamar Ziel, sedang membangunkan bungsunya yang masih menutup mata, menelusuri mimpi.

"Baby." Ucap Hendrick sambil menyingkirkan poni yang menutupi dahi bungsunya itu.

"Heum..." Ziel yang merasa terganggu secara tidak sadar malah menyingkirkan tangan Hendrick dan mengubah posisi yang tadinya terlentang menjadi membelakangi sang daddy.

Hendrick melirik jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 16.30, lalu melihat si bungsu yang tampaknya masih sangat mengantuk. Membiarkan bungsunya itu untuk tidur selama 30 menit lagi sepertinya tak masalah.

"Baiklah, nanti akan daddy bangunkan lagi." Ujarnya yang tentunya tak menjawab sahutan dari Ziel.

Pria dewasa itu memilih untuk duduk pada sofa yang berada di dekat jendela, membuka tab dan membaca laporan dari bodyguard yang ia utus untuk mencari pelaku yang mengincar bungsunya. Namun nihil, sampai sekarang pelakunya belum diketahui membuat Hendrick menyimpulkan jika yang bersangkutan bukanlah orang sembarangan. Hal ini tentu membuat Hendrick dan keempat putranya merasa tidak tenang, jika orang itu secara terang-terangan berani mengusik Dominic berarti ia adalah orang yang setara dengan mereka.

Ceklek

Dira dan Aletta masuk ke kamar Ziel untuk membangunkan dan mempersiapkan kegiatan mandi tuan kecil mereka itu, keduanya terkejut saat melihat tuan besar pemilik Mansion ini sedang duduk di sofa.

"Permisi tuan, kami akan menyiapkan kebutuhan mandi untuk tuan kecil." Ujar Dira.

"Hm, biarkan bungsuku tidur."

Kedua babysitter itu menunduk, Dira menuju kamar mandi untuk mengisi air dan Aletta berjalan ke walk in closet, menyiapkan piyama yang nanti akan digunakan oleh Ziel.

Waktu menunjukkan pukul 17.00, Hendrick berdiri dan menuju ke kasur, di saat yang bersamaan Ziel terbangun dan menggeliat. Remaja manis itu merem-melek, mengumpulkan nyawanya yang masih berkeliaran dan berkedip menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Daddy?" Ujar Ziel memastikan jika pria yang ada di hadapannya saat ini adalah sang daddy.

"Wake up, baby."

"Hoaaaaaam, adek masih ngantuk," Ucap Ziel sambil menutup mulut, menguap.

Saat akan mengucek mata, kedua tangan kecil itu ditahan oleh Hendrick, "Jangan, nanti sakit."

Ziel hanya mengangguk dan kembali menutup mata untuk melanjutkan tidur. Hendrick yang melihat itu pun langsung menggendong Ziel dan mengambil air mineral di nakas sebelah tempat tidur, lalu meminta bungsunya itu untuk minum agar terasa segar.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang