47 - Kiss

14.7K 1.6K 575
                                    

Selamat pagi╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat pagi╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

‼️ sesuai req ch ini kembali lagi dengan part kisseu~ kalian yang ga bisa baca boleh skip aja ya dekku♡

enjoy~


***

Setelah kejadian kemarin Cyra mendapat skorsing yang berlaku selama 1 minggu ke depan, dalam waktu seminggu ini diharapkan tindakan skorsing dapat memberikan efek jera pada remaja itu karena ketinggalan kelas dan tak dapat melihat Zergan.

"Pagi semuanya~"

"El lo dah baik-baik aja?" Dion mendekat dan langsung memegang kedua bahu Ziel, memastikan teman termudanya ini sudah sehat.

"Udah kok lagian kan cuma kesedak doang."

"Doang? Bahaya anjir gitu-gitu bisa bikin meninggoy."

"Ga ada akhlaknya tuh nenek lampir." Ucap Danielle, ia merasa sangat kesal karena bayi kesayangannya menjadi korban dari tidak jelasan kakak kelasnya yang gila itu.

"Entar kalau ada yang ganggu langsung bilang ke kita ya El, ok?"

Ruby mengelus lembut surai Ziel membuat si kecil mengerjapkan mata. Melihat itu Ruby langsung memeluk gemas Ziel, apa seperti ini rasanya punya saudara laki-laki?

Ia selalu meminta adek bayi pada bundanya tapi tak diberikan dengan alasan pabriknya sudah tutup alias sang bunda tak mau lagi mengandung. Alhasil, Ruby suka mendekati degem aka dedek gemes agar keinginannya tersalurkan, contohnya seperti Ziel ini baru pertama kali bertemu tapi sudah membuat jiwa seorang kakak milik Ruby meronta-ronta.

"Duh jangan gemes-gemes dong!"

"El tampan ga gemesin!" Ziel tanpa sadar memanggil dirinya sendiri dengan nama membuat semuanya lagi-lagi dibuat gemas.

"Ngaca dek, tampan dari mana." Ucap Arga sambil menggelengkan kepala, jujur saja teman barunya ini tak mempunyai sisi tampan sama sekali.

"Terus? Gue jelek gitu?" Sinis Ziel.

"Cantik!"

"Manis!"

"Gemesin!"

"Bayi!"

Suara teman kelasnya yang bersahutan membuat Ziel mencebikkan bibir, "Tapi kan gue cowo!"

Kimberly mendekat dan mengantar Ziel ke tempat duduknya, setelah si kecil duduk manis ia kembali memulai perbincangan.

"Pertama, Ziel emang cowo tapi bener kata temen-temen El itu cantik, manis dan gemesin tuh tuh kan! Jangan cemberut gitu dong jadi pengen ngarungin aisbhsdudjsbsbsnbz!"

Ziel bersedekap dada dan memajukan bibirnya tanda merajuk membuat Kim memalingkan wajah tak sanggup melihat makhluk terlampau imut di hadapannya ini.

Setelah bernapas normal, Kim kembali melanjutkan perkataannya. "Huuuuh ok, kedua kita ada permintaan nih buat El."

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang