Episode 33: Dunia Jahat

7 0 0
                                    

Sontak Yasmin langsung menatap wajah karyawan tersebut, "eh, iya Mbak. Saya cari Pak Agamnya ada?" tanya balik Yasmin sambil tersenyum.

"Kebetulan Pak Agamnya sedang ada rapat di luar. Apa Anda pengantar kopi. Soalnya Pak Agam bilang sama saya, kalau ada orang yang akan mengantar kopi ke sini. Apa benar itu Anda," ucap karyawan tersebut.

"Iya, Mbak. Ini kopinya ya, Mbak. Kalau begitu, saya permisi dulu deh, Mbak," memberikan kopi tersebut kepada karyawan wanita tersebut.

"Iya, Kak. Hati-hati ya," kembali tersenyum dan Yasmin segera keluar dari perusahaan tersebut.

Saat di keluar dari perusahaan, Yasmin masih terus menatap perusahaan Agam yang begitu besar, sampai di mana, "aduh."

"Auh," ucap yang tidak lain lagi seorang wanita cantik dan Yasmin tidak sengaja menabraknya.

"Bagaimana sih kamu. Kalau jalan lihat-lihat dong," ucap wanita tersebut merapikan pakaiannya.

"Eh, maaf, Mbak. Saya benar-benar minta maaf. Sekali lagi saya minta maaf," meminta maaf Yasmin, dan terus menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

"Sudahlah. Lain kali kalau jalan lihat-lihat dulu," langsung masuk ke dalam perusahaan tersebut dan meninggalkan Yasmin di luar perusahaan.

"Wanita itu, cantik banget. Tapi, sedikit cerewet. Astaga Yasmin, seharusnya kau jangan terlalu fokus melihat perusahaan Om Agam. Jadinya kan begini," langsung kembali menuju restoran tempat ia bekerja.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Yasmin pun sampai di restoran, dan ia segera masuk dan kembali bekerja.

"Yasmin," panggil yang tidak lain lagi ialah Gilbert.

Sontak Yasmin langsung menatap Gilbert, "iya Gilbert. Ada apa?” tanya Yasmin sambil mengenakan celemek restoran tersebut.

"Bagaimana dengan kopinya. Kau sudah mengantarkannya dengan baik kan. Apakah ada masalah?" tanya balik Gilbert sambil menaikkan kedua alisnya.

”Tentu saja baik. Aku ini kan sangat profesional, jadi gampang kalau persoalan antar mengantar mah," jawab Yasmin sambil tersenyum.

"Iya deh, si paling. Ouh ya, barusan tadi ada yang mencarimu tahu," ujar Gilbert memberitahukannya.

"Siapa. Tumben banget ada yang nyariin aku?" tanya Yasmin sambil menaikkan kedua alisnya.

"Katanya sih namanya Fajar. Saat aku tanya ada hal apa mencarimu. Dia langsung pergi dan meninggalkan restoran," jawab jelas Gilbert.

"Ouh, terima kasih kalau begitu ya Gilbert."

"Kenapa Fajar nyariin aku ya. Tumben banget. Nanti aku hubungin dia deh untuk menanyakannya. Lebih baik sekarang aku fokus bekerja dulu, daripada nanti aku dipecat lagi. Rugi dong," dalam hati Yasmin, dan kembali mengerjakan pekerjaannya.

Malam pun tiba, yang dimana Yasmin sudah selesai mengerjakan pekerjaannya, dan ia pun segera pulang dengan sepedanya.

Saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya namanya dari belakang.

Sontak Yasmin membalikkan badannya, untuk melihat orang yang memanggil namanya, dan yang memanggil namanya adalah teman-teman Greysia.

"Kalian. Kenapa kalian ada di sini malam begini?" tanya Yasmin kepada teman Greysia.

Teman Greysia pun menghampiri Yasmin, dan langsung memberikan sebuah buku yang berisikan tugas-tugas kuliah, "seperti biasanya, kerjakan tugas kami ya. Kan kau babu kami, dan kami Bos mu. Jangan lupa besok di bawa ya, anak yatim piatu. Hahahah," ejek mereka kepada Yasmin.

"Kenapa sih kalian jahat banget sama aku. Padahal kan aku gak ada salah sama kalian. Kenapa kalian setega itu sih?" tanya Yasmin kembali.

"Halah, jangan sok memasang wajah sedih deh. Kau memang harus merasakan hal seperti ini. Kami kan hanya bersenang-senang saja. Apa kami tidak boleh melakukannya." tiba-tiba saja salah satu teman Greysia menarik rambut Yasmin dengan kuat.

"Auh, sakit," kesakitan Yasmin dan memegang kepalanya.

"Makanya, jangan macam-macam sama kami. Kau ini hanya anak cupu, dan anak yatim piatu. Kau gak akan pernah ngerasain hal seperti kami, yang mempunyai keluarga yang bahagia. Selamanya kau akan hidup menjadi seorang anak yatim piatu. Hahahha, dasar anak yatim piatu," mendorong Yasmin hingga jatuh ke tanah dan merekapun juga menginjak-injak sepeda Yasmin dan melemparkannya ke sisi lain.

Yasmin yang menyaksikannya hanya diam saja dan meneteskan air matanya. Segera Geng Naughty pergi dan meninggalkan Yasmin dengan rambutnya yang berantakan.

"Kenapa sih mereka jahat banget. Dan yang mereka katakan tadi barusan. Aku benar-benar sangat sakit hati. Aku juga mau memiliki keluarga yang utuh seperti anak-anak di luaran sana. Tapi mau bagaimana lagi, takdirku memang harus kehilangan keluargaku. Dan aku memang tidak ditakdirkan untuk bahagia bersama keluargaku. Aku memang anak yatim piatu, aku anak yatim piatu," tangis Yasmin sambil menundukkan kepalanya.

Saat Yasmin sedang terpuruk dalam kesedihannya, tiba-tiba saja ada yang melihatnya dari kejauhan.

"Bukannya itu Yasmin ya. Kenapa dia duduk di tanah, dan kenapa dia menangis," ucap yang tidak lain lagi ialah Fajar.

"Yasmin," panggil Fajar langsung berlari menuju Yasmin.

Sontak Yasmin menatap wajah Fajar, "Fajar," ucapnya langsung mengusap air matanya.

"Kau kenapa duduk di tanah, dan kenapa kau menangis?" tanya Fajar memegang kedua bahu Yasmin.

"Aku gapapa kok, hanya jatuh saja," berbohong Yasmin, dan masih bisa tersenyum dihadapan Fajar.

"Jangan bohong kamu. Jawablah dengan jujur. Naikkan kepala kamu, tatap mataku. Jawab jujur Yasmin!" tegas Fajar dan menatap wajah Yasmin.

"Aku gapapa kok. Aku baik-baik saja," ujar Yasmin langsung berdiri dan membersihkan celananya.

"Sudah aku katakan kan Yasmin. Jangan berbohong. Aku ini kan sahabatmu. Sudah lama kita kenal, dan janganlah terus menutupi semua ini. Jujurlah kali ini saja. Aku ini kan sahabatmu," terus meminta keterangan yang jelas kepada Yasmin.

”Baiklah, aku akan mengatakan yang sebenarnya. Sebenarnya ini semua adalah ulah teman-teman pacar kamu. Dia yang udah buat aku kayak gini. Puas kamu. Bilangin sama pacar kamu, kenapa sih mereka selalu aja gangguin aku. Apa mereka belum puas mengejekku dengan anak yatim piatu. Apa mereka belum puas menghinaku di depan banyak orang. Semua manusia sama aja, sama-sama jahat. Dunia ini jahat," jawab dengan jelas Yasmin, langsung pergi meninggalkan Fajar dengan menuntun sepedanya.

"Yasmin," panggil Fajar dari kejauhan, dan Yasmin terus berjalan dan mengabaikan panggilan Fajar.

"Maafkan aku Yasmin. Baru kali ini aku melihat dirimu yang begitu menyedihkan dihadapanku. Maafkan aku Yasmin," sangat merasa bersalah dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Kembali ke Yasmin, yang di mana Yasmin terus meneteskan air matanya di sepanjang jalan menuju rumahnya.

"Dunia benar-benar jahat. Kenapa aku gak pernah dikasih kebebasan sehari aja. Capek tahu rasanya dihina terus, capek Tuhan. Kenapa Tuhan gak ambil aja nyawa aku. Rasanya aku sudah gak sanggup lagi dengan ini semua. Rasanya sakit banget dihina seperti itu. Sakit," terus meneteskan air matanya dan bayangan penghinaan itu, terus muncul dipikiran Yasmin.

                      *************
Ada kabar buat kalian. Sebelum itu, maaf banget kita gak up beberapa hari ini, karena kita lagi Hiatus beberapa Minggu ini. Tapi insyaallah akan stay mulai besok, tentunya dengan cobaan yang Yasmin alami dengan sedikit rasa-rasa cinta. Makasih yang masih bertahan. Love buat kalian 🌷❤️

Om Tampan, Nikah YukWhere stories live. Discover now