Episode 18: Dress Ibu

3 0 0
                                    

Kembali ke Agam, yang di mana Agam sudah berada di perusahannya, dan sedang mengerjakan pekerjaannya seperti biasa.

Saat Agam sedang fokus, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintunya, dan itu adalah Nick, "Pak, ini saya Nick. Apa saya boleh masuk?" tanyanya sambil membawa sesuatu.

"Masuklah," jawab Agam yang ada di dalam, dan Nick pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Ada apa Nick?" tanya Agam langsung menatapnya.

"Ini, Pak, ada undangan untuk Bapak, ini dari Perusahaan Entertainment, Pak," jawab Nick langsung memberikan undangan tersebut kepada Agam, dan Agam pun menerimanya, lalu melihatnya.

"Undangan pernikahan?" tanya Agam.

"Benar, Pak. Karena mereka rekan bisnis kita juga, yang sudah membantu kita bekerja sama, jadi mereka mengundang kita. Tapi ada satu masalah, Pak," ucap Nick sambil mengelus lehernya dengan tangan kanannya.

"Apa masalah itu?"

"Masing-masing orang harus membawa pasangannya, begitu, Pak. Heheheh, kalau saya tidak apa-apa, karena saya mempunyai pacar, Pak. Bagaimana dengan Bapak," jawab Nick.

"Benar juga, dia kan masih berada di Amerika. Sudahlah, kau keluar dulu, saya bisa mengurusnya. Terima kasih atas undangan ini," sahut Agam dan Nick langsung keluar dari ruangan Agam tersebut.

Setelah Nick pergi, Agam kembali melihat undangan pernikahan tersebut, "kenapa harus membawa pasangan. Bagaimana ini, siapa yang harus saya ajak. Tidak mungkin saya mengajak Ibu," memikirkannya dan Agam langsung mengingat kepada Yasmin.

"Bagaimana kalau saya ajak Yasmin saja, dia lumayan juga kalau dilihat-lihat. Bagus juga, sudahlah saya ajak dia saja. Nanti saya akan datang ke rumahnya," tidak terpikirkan Clarisa dan entah kenapa langsung terpikir dengan Yasmin.

Malam pun tiba, di mana Yasmin dan Clarisa sedang menonton televisi bersama di rumah, karena kebetulan Clarisa sudah selesai bekerja dari rumah, "Clarisa," panggil Yasmin kepada Clarisa yang ada disampingnya.

"Hm, ada apa?" tanyanya sambil mengemil cemilan yang ia pegang.

"Apa kau mempunyai nomor telepon Om Agam?" tanyanya.

"Eh, kenapa kau tiba-tiba menanyakan soal Om Agam. Sepertinya kau benar-benar menyukainya deh?" tanya balik Clarisa dan ia langsung menatap wajah Yasmin dari samping.

"Mungkin saja. Soalnya dia benar-benar tampan dan seksi. Hahaha," jawab Yasmin sambil tertawa salting.

"Tapi Yasmin, sebenarnya Om Agam itu," saat Clarisa mau mengatakannya, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu rumah Clarisa.

"Eh, itu siapa?" tanya Yasmin kepada Clarisa.

"Entahlah, bukakan sana, aku lagi malas dan aku harus fokus melihat drama Koreaku ini. Sana bukakan," perintah Clarisa dan Yasmin langsung membukakan pintu tersebut.

"Eh, Om Agam," ucap Yasmin saling bertatapan dengan Agam, dan jantungnya langsung berdetak dengan kencang.

"Om Agam kenapa di sini?" tanya Yasmin sambil menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum kepadanya.

"Saya mencarimu. Tadi saya sudah ke rumah mu, tapi kata tetangga kau tidak ada di rumah. Maka sebab itu, saya langsung ke sini. Ada hal yang mau saya katakan padamu. Apa kita boleh mengobrol di luar sebentar," jawab Agam dengan jelas.

"Baiklah. Kalau begitu mari, Om," ujar Yasmin mengikuti ucapan Agam dan mereka langsung menuju dekat samping rumah Clarisa.

"Apa yang mau Om katakan padaku?" tanya Yasmin kembali sambil menaikkan kedua alisnya.

"Sebenarnya saya mau mengajak anda untuk ke pernikahan rekan bisnis saya. Apa kamu bisa menemani saya. Kalau tidak bisa juga tidak apa-apa. Saya tidak akan datang, atau mungkin saya akan datang sendiri," jawab Agam sambil memasukkan kedua tangannya ke masing-masing saku celananya.

"Astaga, apa aku ini tidak mimpi. Om Agam mengajakku ke pernikahan rekan bisnisnya. Kenapa dia memilihku. Apa karena Om Agam menyukaiku," dalam hati Yasmin langsung senyum sendiri.

"Yasmin, kenapa kamu diam?" tanya Agam menyadarkan Yasmin yang masih terdiam, karena masih tidak percaya ia diajak oleh Agam.

"Eh, iya Om."

"Apa kamu mau?" tanya Agam kembali.

"Saya mau, Om. Kalau begitu Om bisa tunggu sebentar di dalam, saya akan bersiap-siap agar tidak mengecewakan Om Agam. Mari Om kita masuk dulu," jawab Yasmin dengan begitu bahagia dan merekapun langsung masuk ke dalam rumah Clarisa.

Saat di dalam rumah Clarisa, Clarisa malah tertidur karena lelah seharian sudah bekerja, "apa dia sudah tidur dari tadi?" tanya Agam melihat Clarisa yang tidur sambil memeluk cemilan.

"Mungkin baru saja. Aku angkat dia dulu ya, Om, sebentar," sahut Yasmin langsung mendirikan Clarisa yang tidur untuk dituntun menuju kamar.

Sesampainya di kamar Clarisa. Yasmin pun langsung membuka lemari, dan mencari pakaian, "aku akan mengenakan pakaian dress Ibu ini. Ini benar-benar cantik, dengan warna merah yang tidak terlalu norak dan ukirannya yang begitu indah. Aku belum pernah mengenakannya. Maka sebab itu, hari ini aku akan mengenakannya dan tidak boleh mempermalukan Om Agam, karena Om Agam sudah mempercayaiku untuk menjadi partner nya," ucap Yasmin langsung bersiap-siap di kamar mandi.

Setelah beberapa menit, akhirnya Yasmin sudah mengenakan pakaian Ibunya dan ia juga sudah merias dirinya dengan sebaik mungkin dan semampunya, "okey, semuanya sudah bagus dan cantik. Aku juga lumayan seksi juga, hahaha," memuji dirinya sendiri dan ia pun menulis sebuah tulisan di kertas untuk Clarisa.

Isi dari kertas tersebut, "Clarisa sayang, aku pergi dulu ya. Maaf aku tidak bangunkan kamu, karena aku lihat kamu sangat lelah dan begitu nyenyak tidurnya. Jadi aku tidak bangunkan deh, dan aku pergi dengan Om Agam kok, kau tenang saja, tidak perlu cemas. Aku pergi dulu ya, dari Yasmin," isi dari kertas tersebut dan Yasmin langsung meletakannya di atas meja, lalu ia pun segera keluar dari kamar tersebut.

Saat keluar dari kamarnya, Agam sudah menunggunya, "aku sudah siap, Om," ucap Yasmin sambil tersenyum, dan Agam langsung melihat ke arahnya.

Sontak Agam tertegun melihat Yasmin, "dia begitu cantik kalau dilihat-lihat," dalam hati Agam dan ia sampai tidak berkedip karena melihat kecantikan Yasmin.

"Om, kenapa Om melamun," menyandarkan Agam, dan Agam langsung tersadar.

"Ouh ya. Kamu terlihat cukup cantik. Kalau begitu, mari kita pergi sekarang, sebelum acaranya berakhir nanti" ucap Agam.

"Baik, Om, mari kita pergi."

Merekapun langsung segera berangkat menuju tempat pernikahan tersebut. Dan saat di perjalanan, "Yasmin," panggil Agam sambil menyetir.

"Iya, Om, ada apa?" tanya Yasmin langsung menatapnya dari samping sambil tersenyum.

"Apa kamu baru pertama kali mengenakan dress seperti ini. Biasanya saya lihat kamu seringnya mengenakan celana?" tanya balik Agam.

"Hm, sepertinya begitu, Om. Saya terlalu suka mengenakan dress ini. Tapi kalau Om suka, saya akan sering menggunakannya," jawab Yasmin.

"Lagian ini dress Ibu saya. Saya sangat menyukai pakaian Ibu saya. Kalau saya mengenakan pakaian Ibu saya. Saya jadi mengingat beliau," ucap Yasmin langsung menundukkan kepalanya.

"Ada apa dengan Ibumu memangnya?" tanya Agam kembali.

Om Tampan, Nikah YukWhere stories live. Discover now