jalan bebek

324 11 1
                                    

Setelah melakukan malam yang panjang , akhirnya kedua pasutri yang habis membelah duren pun dibangunkan oleh suara azan yang berasal dari mesjid dekat rumah mereka.

Putri yang hendak pergi ke kamar mandi merasakan sakit yang luar biasa di bagian kemaluan nya, namun karena ia dokter ia tau itu hal yang biasa setalah kegiatan yang terjadi tadi malam.

"Shiirt au"

Vano yang mendengan rintihan dari istri nya langsung bangun dan melihat putri yang berusaha berjalan menuju kamar mandi, ia tidak tega melihatnya langsung mengendong sang istri menuju ke kamar mandi .

Putri yang di gendong pun terkejut namun ,ia sangat butuh gendongan itu karena menurut nya ini sakit banget.

Sesampainya di kamar mandi vano menurunkan istrinya di betap ia menghidupkan Air hangat untuk istri nya agak badannya jadi relaks. Vano kasian melihat wajah lelah istri nya karena dirinya.

"Masih sakit hm"

Putri yang lelah hanya mampu menggeleng kan kepala nya , ia rasa ia sudah tidak berdaya. Vano yang melihat itu langsung memandikan istri nya , karena melihat dari respon istri nya ia tidak pasti kalau Humaira nya itu bisa mandi sendiri. Dengan telaten vano memandikan istrinya , dan putri hanya bisa pasrah karena ia pun sudah tidak berdaya lagi.

SKIP SETELAH MANDI

Setelah melaksanakan mandi pagi , putri sudah merasa lebih baik namun , masih terasa nyeri sedit yang menyebabkan ia berjalan seperti bebek .
Saat ini ia tengah bersantai menonton tv , ia bersyukur mendapatkan libur dari rumah sakit , hanya saja santai itu tidak berlangsung lama , karena ada yang menelepon nya..

Drttt drttt drttt

"Iya hallo"

"..…..………………"

"Baiklah saya akan segera kerumah sakit"

"………………………"

"Gilak emang Gilak , ngak bisa apa gw tentram gitu sekali sekali , gimana Sampek di RS nantik ya bakal di ketawain gw kalok jalan gini , apalagi Zahra bisa mati gw nih , udah lah gw siap siap langsung aja , bisa meninggal pasien kalok gw ngedumel terus di sini" ucap putri setelah telpon dimatikan.

Skip rumah sakit

Sesampainya putri di rumah sakit , ia langsung berjalan ke UGD , ia berusaha senormal mungkin untuk berjalan , agar tidak ada yang menyadari kalau dia sedang merasakan sakit yang amat amat sakit.
Setelah beberapa menit berjalan akhirnya ia sampai di ruang UGD tanpa ada yang mencurigainya, dan ia langsung menangani pasien yang telah membutuhkan nya dengan di bantu oleh beberapa suster yang ada di UGD.

Setelah beberapa jam menangani pasien akhirnya Putri keluar dari UGD , ia sangat lelah , dan berniat untuk istirahat di ruangan nya , namun niat nya terhenti kala Zahra yang ngeselin itu memanggil dan berteriak kepada nya.

"PUTRI"

gila , emang Zahra tu gila apa ngak bisa nyamperin gw dan manggil pelan pelan kalau gini kan jadi pusat perhatian orang gila emang gw punya teman kayak gini , kalau bisa gw mutilasi gw mutilasi dah..
Batin putri

"PUT , PUT KOK LO NGAK NYAUTIN GW SIH , MANA JALAN LO KAYAK BEBEK LAGI KAYAK ORANG HABIS NGELAHIRIN DEH"
ucap Zahra dengan nada yang keras

Gila , malu gw sumpah.. batin putri

Orang disekitar , ruangan UGD dan sekitarnya banyak yang memperhatikan dan banyak juga yang tertawa karena pertanyaan yang di lontarkan oleh Zahra.

"Elah Lo klok ngomong pelan pelan Napa malu gw , ini yok di ruangan gw aja ceritanya." Ucap putri dengan kesal

"Lah lo malu kenapa anjir" ucap Zahra santai

Mereka berjalan ke ruang putri , putri yang sudah tidak menanggapi pertanyaan Zahra , dan Zahra yang malas untuk bertanya lagi.

Skip ruangan putri

"Jadi kenapa Lo jalan kek , habis ngelahirin itu"ucap Zahra penasaran

"Gw habis melakukan itu" ucap putri ragu

"Melakukan apa bjir" ucap Zahra penasaran dan kesal

"Hubungan suami istri" ucap putri pelan

"Gilak sama siapa Lo ngelakuin put , inget suami Lo anjir dosa lu" ucap Zahra kaget

"Gilak lu ya sama laki gw lah , gw kan udah ada lagi bjir" ucap putri dengan kesal

"Eh iya ya , jadi gimana rasa nya sakit banget ya" tanya Zahra dengan penasaran

"Anak kecil ngak boleh tau" ucap putri

"Ah elah ngak asik Lo , mending gw ke ruangan dah" ucap Zahra dengan tidak semangat

"Dada , hati hati ya

jodohku abdi negaraWhere stories live. Discover now