kapten vano

614 17 4
                                    

Setelah putri menyemangati dirinya , ia terus berjalan dan kadang berlari untuk mencari korban korban yang ada , namun karena kaki nya yang sudah tidak kuat akhirnya , ia terhuyung badan nya kedepan hampir terjatuh , namun ada orang yang menahan nya agar tidak terjatuh.

" Kenapa harus di paksa"

Putri yang sangat familiar dengan suara itu akhirnya , menegakkan kepala nya dan menghadap ke atas , ia dapat melihat wajah tampan suami nya , wajah yang ia sangat rindu kan , dan tanpa ba-bi-bu , putri langsung memeluk tubuh tegap suami nya , sambil menangis.

"Mas vano hiks hiks hiks"

"Hai sayang kenapa nangis , apa ada yang sakit"

Putri hanya menggeleng , dengan pertanyaan vano karena ia sangat rindu kepada suami tercinta nya tersebut.

"Terus kenapa nangis, jawab mas dek"

"Adek rindu sama mas , adek kangen banget sama mas"

"Mas juga kangen sama adekk"

Putri , langsung mengeratkan pelukan nya kembali , se akan akan ia tidak mau melepas pelukan ini , namun ia mengingat kata Lisa , kita harus dewasa dan pandai menempatkan diri kita kita sedang berada dimana. Putri langsung melepaskan pelukan suami nya.

"Kenapa dipaksa dek"

"Klok ngak aku paska , banyak korban yang ngak aku tolong mas , percuma saja aku di sini ,tidak ada gunanya"

"Lihatlah kaki kamu, sudah terluka dan bahkan kamu hampir terjatuh kalau tidak mas tahan kamu pasti sudah mencium tanah dek"

"Iya mas maaf"

Vano mengambil tas yang di sandang oleh istri nya dan mengambil peralatan obat untuk mengobati kaki istri nya yang lumayan parah. Setelah mengobati kaki istri nya, vano mengeluarkan sepatu yang ada pada tas nya , sebenarnya sepatu itu untuk jaga jaga jika terjadi perobekan pada sepatu vano , hanya saja sepertinya sekarang istri lebih membutuhkan nya dari pada ia.

"Ini pakai sepatu mas , biar kaki adek nggak tambah sakit,dan adek juga bisa membantu orang dengan leluasa"

Putri langsung memeluk suami nya , ia merasa sangat di lindungi oleh suami nya , karena jika tidak ada suami nya , mungkin sampai ini selesai kaki Putri tidak ada yang peduli. Dan putri bersyukur masih dipertemukan dengan suami nya.

"Udah sekarang jangan nangis , mari kita bantu para Korba bersama sama , kamu harus kuat dek , jangan terlalu dipaksa jika kamu sakit siapa yang akan mengobati korban korban ini"

"Iya mas , adek tidak akan terlalu memaksa, adek akan hari hati dan adek akan jangan kesehatan,ya sudah adek pergi dulu kapten. Saya harus melaksanakan tugas kapten" ucap putri dengan hormt

Vano yang menghargai hormat istri nya langsung hormat dan menurunkan tangan nya , agar istri nya tidak terlalu lama hormat terhadap diri nya. Setelah mendapatkan balasan hormat dari vano , putri langsung pergi untuk menyelamatkan korban korban yang lain.

jodohku abdi negaraWhere stories live. Discover now