S 40 : Bad Feeling

5.3K 549 122
                                    

Shana masuk ke dalam apartemen Vilna setelah menekan beberapa angka yang digunakan sebagai password tempat tinggal gadis itu, melepaskan sepatu dan jaket milik Drax yang dipinjamkan pria itu, Shana berjalan masuk dan melihat Vilna yang sedang bersiap-siap.

Bersiap-siap?

Shana merunduk, dia menatap tiket fan meeting The Mad yang tadi diberikan Drax padanya setelah turun dari mobilnya, yah Drax mengantar Shana ke apartemen Vilna.

"Dah balik Shan? Udah makan belum? Gue tadi masak Spaghetti Carbonara."

Shana menatap penampilan Vilna dari atas ke bawah, gadis itu terlihat cantik. "Gimana interview nya?" Shana ingat seharusnya pagi ini Vilna pergi ke perusahaan keluarganya karena dia meminta tolong pada Steven.

"Gue keterima bjir! Daebak!"

"Kan dah gue bilang, kakak gue pasti suka skil audit lo." Shana melangkah menuju dapur, dia akan menikmati masakan Vilna, masakan gadis itu selalu lezat.

Vilna tertawa kecil, lalu tiba-tiba raut wajahnya berubah serius. "Gue gak cerita ke kak Steven lo disini."

Shana mengangguk sambil menikmati makanan nya. "Makasih."

"Dia beberapa kali nanyak lo, dia khawatir karena lo belum balas pesan dan angkat telpon nya." Vilna mengatakan semuanya, baru seminggu Steven mengetahui keberadaan Shana, tentu saja dia sangat ingin bertemu dengan adiknya yang sudah menghilang selama 3 tahun.

Menghilang selama 3 tahun dan tiba-tiba menghubungi hanya untuk meminta lowongan pekerjaan pada kakak laki-lak nya untuk seorang teman yang banyak membantunya, Shana benar-benar sangat peduli pada Vilna.

Jelas saja sebelum Shana bekerja sebagai editor video biaya kehidupannya ditanggung oleh Vilna dengan sedikit uang tabungan yang ia bawa kabur dari rumah, Vilna adalah anak dari seorang aktor terkenal pada tahun 90-an, aktor itu mendapat skandal yang mengikuti Vilna hingga ia dewasa, hal itulah yang membuat dulu di kampus banyak yang tidak ingin berteman dengan Vilna, kasarnya mereka takut ketularan nakal seperti Ayah Vilna, padahal Vilna sama sekali tidak mengikuti kebiasaan nakal ayahnya itu, dia gadis yang baik.

"Gue sibuk." Shana baru saja kembali dari kamarnya, dia menggunakan kacamata anti radiasi dan mengerjakan editing video dari pelanggannya itu, dia harus cepat karena ini akan segera di upload.

"Temui dia, pasti khawatir." saran Vilna.

Shana tahu, tapi dia sudah terlanjur kehilangan kepercayaan pada Steven, pria itu tidak membela atau membantunya, dia mengikuti semua perkataan Mama nya hingga membuat Shana memutuskan untuk melarikan diri, alasan kenapa keluarganya tidak pernah menemukannya adalah karena surat ancaman yang Shana tinggalkan.

Jangan ada yang mencari ku, jika aku melihat kalian, aku tidak akan segan bunuh diri di hadapan kalian semua.

Ancamnya berhasil, tidak ada yang mencarinya selama 3 tahun ini, Shana juga mengurung diri di apartemen Vilna dan mulai keluar-masuk apartemen sejak setahun yang lalu, untuk pengobatan nya.

"Lo dapat tiket dari mana? Bjir ini VIP?! Drax ngasih ke lo?! Ih ada dua juga! Gue minta satu boleh! Gue cuma dapat tiket reguler! Kalah war!" Dia senang sekali melihat dua tiket VIP pemberian Drax itu.

"Ambil aja dua-duanya." ketus Shana, dia sudah selesai mengedit video dan menutup laptopnya. "Satunya untuk teman lo..."

Shana mengehentikan perkataannya karena deringan di ponselnya, Drax menelponnya, apa sih mau pria ini.

"Apa?" tanya Shana galak.

"Datang."

"Sibuk." padahal tidak.

S is She (The End)Where stories live. Discover now