S 27 : Find Out

5.1K 512 165
                                    

Sejak kejadian kecupan itu Shana tidak bertemu lagi dengan Drax karena sibuk dengan kuliah dan organisasi nya. Drax juga sibuk dengan The Mad, dia dan teman-temannya sedang mempromosikan diri di media sosial The Mad selain itu mereka juga sibuk manggung dan sebagainya, pokoknya Shana sama Drax sama-sama sibuk.

Chat dan telepon adalah penyemangat mereka. Earphone selalu lengket di telinga Shana karena jika tidak ada kelas dan kegiatan, dia dan Drax saling berkomunikasi melalui sambungan telepon, kadang tertawa sendiri seperti orang stress.

Hahaha, ternyata pacaran itu se-menyenangkan ini.

Selama seminggu kedua orang tuanya tidak di rumah, Steven mengizinkan Shana bergerak bebas kemampuan dia mau, tapi Shana tetap harus pulang tepat waktu karena pastinya setelah pulang nanti Mama dan Papa pasti akan bertanya pada semua orang yang berkerja di rumahnya tentang kegiatan Shana selama mereka pergi.

Pokoknya Shana bahagia, sangat bahagia.

Sampai dia melupakan, apa yang datang setelah senyuman.

"Kalian semua pembohong!"

Shana tersungkur di atas lantai, Mamanya menampar pipinya setelah memasuki pintu rumah.

"Kamu pembohong! Papa kamu pembohong! Steven kamu juga pembohong! Kalian semua menipu Mama!"

"Ma!" Papa Shana berusaha menenangkan wanita itu.

Mama Shana menepis tangan Papa Shana, dia menatap suaminya dengan wajah murka. "Kamu menyuruh Oliv untuk berhenti mengikuti Shana, kamu menarik pengawal yang aku sewa untuk Shana, kamu membiarkan dia bebas selama kita pergi! Kamu pikir aku bodoh?! Kamu pikir aku gak tahu?!"

Shana tertegun, dia menatap Papanya syok.

Jadi alasan dia bisa bebas selama ini karena Papanya?

"Kamu juga Steven! Bagaimana bisa kamu membiarkan Shana bebas selama Mama pergi! Kamu mau dia mati?! Kamu mau dia seperti Shena! Kamu mau?!"

"Ma...." Steven ingin mengatakan sesuatu, tapi dia langsung diam ketika wanita itu melempar Vas bunga di dekatnya.

"Kenapa kalian tidak ada yang mau menurut! Ini untuk kebaikan kalian semua! Kenapa kalian melawan! Kenapa kalian setega ini sama Mama! Kenapa?!"

Shana mengigit bibirnya, matanya berkaca-kaca.

"Maaf, Ma..." lirih Shana.

Tidak sampai disitu Mama Shana tiba-tiba menjambak rambut anaknya, dia mencekram dagu Shana. "Kamu juga sudah kelewatan! Berani-beraninya kamu pacaran di belakang Mama! Apa kamu tahu latar belakang cowok itu! Dia anak pengedar narkoba! Ibunya pelacur! Kamu pikir masa depan kamu bakalan terjamin dengan pria seperti itu?! Shana! Mama benar-benar kecewa! Apa perhatian Mama selama ini kurang sampai kamu melakukan ini?!"

Mata Shana bergetar, dia menggeleng kepalanya. "Drax engga kayak gitu, Ma."

"Diam!" pipi Shana kembali ditampar. "Kamu tidak tahu apa yang Mama lakukan ini adalah bentuk pencegahan, kamu mau seperti Shena?! Mati dalam keadaan tidak suci! Organ dalamnya dijual! Dibuang seperti sampah! Kamu mau seperti itu?!"

"Engga, Ma, maaf, Shana engga bermaksud..."

"Cukup!" Rambut Shana dilepaskan. "Kamu berhenti kuliah, mulai sekarang kamu akan Mama kurung di rumah selamanya."

Shana terdiam mendengarnya, telinganya berdengung panjang.

Apa-apaan itu.

"Ma, jangan seperti ini, pendidikan Shana itu penting." Steven berusaha menenangkan. "Shana bakalan putus sama pacarnya ini, Steven jamin itu, jangan kayak gini."

S is She (The End)Where stories live. Discover now