S 15 : Going To Date

6.4K 649 119
                                    

Shana memutar tubuhnya di depan cermin toilet kampus, dia menatap pantulan wajahnya di cermin menyengir memperlihatkan barisan giginya untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal, yah dia sudah sikat gigi sih tadi, jadi semuanya akan baik-baik saja.

Mencium aroma tubuhnya, Shana tersenyum tipis, dia harum, dia sudah menggunakan parfumnya sekitar satu jam yang lalu, sekarang aroma yang segar manis tercium dari tubuhnya.

Shana memperhatikan dirinya sekali lagi.

Hm.

Apa dia terlihat cantik?

Apa dia terlihat cantik?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tunggu dulu.

Shana merunduk, dia menatap sepatunya.

Sejak kapan dia suka bercermin?

Sejak kapan dia suka memperhatikan penampilannya?

Sejak kapan dia ingin dianggap cantik oleh seseorang?

Ini sesuatu yang tidak biasa.

Drax mampu membuat Shana melakukan beberapa hal yang sangat ia benci.

Gadis itu terkekeh kecil, dia mentertawakan dirinya sendiri.

Benar-benar.

Hanya karena seorang pria dia berubah sampai sejauh ini.

"Shana, cepatan, mobilnya udah datang."

"Iya kak."

Shana memperhatikan dirinya sekali lagi, dia merapikan poninya dan mengembuskan nya lalu merapikan nya lagi.

Argh, dia hanya ingin terlihat cantik untuk Drax.

Shana sampai menguraikan rambutnya seperti ini, padahal selama ini dia tidak pernah melakukannya, Shana selalu mengikat satu rambutnya, tapi tadi dalam perjalanan ke toilet kampus Shana mendengar beberapa gadis bergosip, mereka bilang para pria sangat menyukai gadis yang rambutnya digerai, jadi Shana melakukan hal itu.

Hm.

Shana ragu.

"Shana."

"Iya kak!" Shana segera keluar dari toilet.

Indah tersenyum melihat penampilan Shana. "Lo mau ketemuan sama siapa? Cantik banget."

Shana tersenyum malu, telinganya memerah. "Gak ada." Ketika gugup dan salah tingkah Shana adalah tipe orang yang aka mengenggam erat sebuah barang, saat ini tali tasnya adalah korban.

"Hm, bohong." Indah tidak akan bertanya lebih. "Yaudah yuk berangkat ke Toko kue nya, keburu sore, lo harus pulang sebelum jam makan malam kan?"

Shana mengangguk.

Keduanya segera berjalan bersama menuju parkiran mobil, disana ada dua orang kakak tingkat yang menunggu, satu perempuan dan satunya laki-laki. Mereka adalah teman kak indah, lalu sebagai informasi tambahan mereka berdua adalah sepasang kekasih.

S is She (The End)Where stories live. Discover now